DPRD Surabaya

Dewan Dukung Jl Tunjungan Jadi Destinasi Berkelas, Baktiono: Biarkan Berkembang sesuai Karakteristik

Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya Baktiono mendukung penuh pengembangan Jl Tunjungan sebagai destinasi berkelas di kota ini.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Parmin
surya.co.id/nuraini faiq
JL TUNJUNGAN - Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya Baktiono saat menikmati Mlaku-Mlaku nang Tunjungan sebagai ikon utama Kota Surabaya, Senin (8/11/2021). 

"Mari semuanya lebih peka terhadap kebangkitan ekonomi warga. Pada saatnya nanti memang parkir di Jl Tunjungan harus ditata dan diarahkan. Tetapi sebaiknya bertahap dan jangan sekarang diterapkan. Biarkan pengunjung di Jl Tunjungan ramai dulu.”

- Baktiono, Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya

SURYA.co.id | SURABAYA  - Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya Baktiono mendukung penuh pengembangan Jl Tunjungan sebagai destinasi berkelas di kota ini. Ikon utama Kota Surabaya ini harus dioptimalkan sebagai pusat destinasi jalan-jalan menelusuri kota. 

Tidak sekadar menyusuri suasana kota karena berada di tengah kota. Namun ada sensasi yang tidak dimiliki daerah lain. Pengunjung akan berada di areal kota dengan pemandangan di kanan kiri jalan berupa deretan bangunan kuno bersejarah. 

Hingga saat ini bangunan itu masih terjaga nilai sejarahnya. Salah satu yang paling ikonik adalah Hotel Majapahit. Dan banyak bangunan kuno lainnya yang juga masih terjaga nilai historis nya. 

"Tempat ini adalah kawasan yang luar biasa. Ikon Kota Surabaya ada di Jl Tunjungan. Saya mendukung penuh optimalisasi jalan ini sebagai destinasi utama yang berkelas. Biarkan kawasan ini terus berkembang dengan karakteristiknya," kata Baktiono sembari menyusuri Jl Tunjungan, Senin (8/11/2021).

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menikmati sensasi berjalan-jalan di sepanjang Jl Tunjungan yang kini kian ramai dikunjungi warga. Setiap sore menjelang petang hingga tengah malam, pusat kota ini selalu dipadati warga.

Kawasan dengan jalan dan trotoar yang lebar tersebut memang menjadi ikon Kota Surabaya. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya saat ini tengah mengembangkannya menjadi kawasan khusus sebagai kawasan penuh warna. Bisa untuk jalan-jalan santai maupun sebagai tempat nongkrong berkelas di jantung kota. 

Kawasan ini hingga saat ini masih banyak berdiri megah bangunan kuno yang sarat sejarah. Kanan kiri jalan banyak berdiri bangunan kolonial yang tetap terawat. 

Baktiono merasakan sendiri eksotiknya Jl Tunjungan. Meskipun siang hari, namun suasana hidup di jalan ini sudah terasa. Banyak anak muda siang itu nongkrong dan menghabiskan waktu di kawasan tersebut. 

"Kawasan ini sudah dikembangkan dengan dukungan anggaran APBD. Kami mendukung penuh demi pengembangan Jl Tunjungan yang lebih eksotik dan ikonik lagi," kata Baktiono.

Tidak heran jika sebelumnya telah lebih dulu tersohor lagu "Rek ayo rek, mlaku-mlaku nang Tunjungan" yang dinyanyikan oleh Moes Moelyadi. Karena saking ramainya, saat ini cukup sulit mendapatkan area parkir di Jl Tunjungan saat malam hari.

Pembatasan Waktu Parkir

PemkotSurabaya pun memberlakukan pembatasan waktu parkir. Saat ini berlaku larangan parkir di tepi Jl Tunjungan mulai pukul 16.00 sampai pukul 20.00 WIB.

Pembatasan waktu parkir ini yang mengusik Baktiono. Dia mendukung pengaturan parkir yang lebih terarah. Bahkan jika memang diperlukan, Jl Tunjungan memang seharusnya tak ada parkir kendaraan di tepi jalan. 

Saat ini masih berlaku kanan kiri jalan untuk parkir tepi jalan. "Untuk saat ini sebaiknya Jl Tunjungan biarlah berkembang dan makin hidup untuk kebangkitan ekonomi. Sebaiknya pemberlakuan pembatasan parkir itu jangan dulu diterapkan," kata politisi senior PDIP ini.

Setidaknya ada 9 pemilik tempat usaha di kawasan Jl Tunjungan yang saat ini keberatan dengan pemberlakuan pembatasan parkir tersebut. Mereka curhat ke Komisi C DPRD Kota Surabaya. Sudah sekitar dua pekan pembatasan jam pakir diberlakukan. Dampaknya adalah merosotnya omset usaha mereka. 

"Mari semuanya lebih peka terhadap kebangkitan ekonomi warga. Pada saatnya nanti memang parkir di Jl Tunjungan harus ditata dan diarahkan. Tetapi sebaiknya bertahap dan jangan sekarang diterapkan. Biarkan pengunjung di Jl Tunjungan ramai dulu," pinta Baktiono

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved