Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Ini Penampakan Oknum Banpol yang Perintahkan Danu Kuras Bak Mandi TKP Kasus Subang, Inisial Nama U

Foto oknum bantuan polisi (banpol) yang menyuruh Muhammad Ramdanu alias Danu menguras bak mandi di lokasi pembunuhan ibu dan anak di Subang akhirnya t

Editor: Musahadah
kolase istimewa/tribun jabar
Oknum banpol berinisial U yang perintahkan Danu menguras bak mandi TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang. 

SURYA.CO.ID - Foto oknum bantuan polisi (banpol) yang menyuruh Muhammad Ramdanu alias Danu menguras bak mandi di lokasi pembunuhan ibu dan anak di Subang akhirnya terungkap. 

Foto oknum banpol itu diambil Danu saat dia berjaga-jaga di sekitar TKP pembunuhan. 

Saat itu, Danu diminta anak korban pembunuhan Tuti Suhartini, Yoris Raja Amanullah menjaga rumahnya. 

Danu melihat ada sosok yang dianggapnya polisi masuk ke TKP dengan menerobos garis polisi. 

Saat itu lah Danu langsung memotretnya dan mengirim foto itu ke Yoris.  

Dalam foto itu tampak oknum banpol datang ke TKP mengenakan motor matic warna putih. 

Baca juga: Masa Lalu Danu, Saksi Kunci Kasus Subang: Awal Masuk Keluarga Besar Tuti hingga Nasib Saudara Kembar

Penampilannya laiknya polisi dengan kaus coklat dan celana hitam serta bersepatu. 

Informasi yang dikutip dari Tribun Jabar (grup surya.co.id),  sosok oknum banpol yang menerobos garis polisi dan mengajak Danu itu berinisial U.

Banpol berinisial U tersebut merupakan sosok yang sangat dipercaya oleh anggota Polsek Jalancagak.

Maksud dari sangat dipercaya itu, karena sosok banpol U sering dimintai pertolongan membantu membersihkan Mapolsek Jalancagak.

Kepada Tribunjabar.id, Danu menjelaskan kronologi dirinya yang menerobos dari garis polisi serta membersihkan bak mandi.

Menurut Danu, sekitar pukul 12.00 WIB pada tanggal 19 Agustus 2021, ia berangkat ke TKP yang tak lain rumah kedua korban perampasan nyawa.

"Saya ke TKP disuruh sama keluarga untuk jagain TKP," ucap Danu kepada Tribunjabar.id.

Selepas dari TKP, ia pun berdiam di SMA Negeri Jalancagak, tepat di depan TKP.

Namun, di saat itu ia melihat seorang yang diam di TKP.

"Langsung saya samperin karena saya udah dapet amanat dari keluarga buat ngejaga di TKP," katanya.

 Setelah mendatangi orang tersebut, Danu pun mengira bahwa orang tersebut adalah anggota kepolisian, dan Danu langsung disuruh untuk memasuki TKP dan diminta juga untuk membersihkan bak mandi yang berada di TKP.

"Saya ngeliatnya itu bapaknya datang ke TKP, terus saya disuruh masuk yang bukakan pintunya juga sama bapak itu dan si bapak megang kunci dari rumah," katanya.

Menurut Danu, di saat itu ia tidak sendiri di SMA Negeri Jalancagak tersebut.

Ia bersama dengan kepala sekolah Yayasan Bina Prestasi Nasional.

"Ada temen-temen dari Yayasan, termasuk kepala sekolah juga ada di situ di SMA Negeri Jalancagak, cuma yang nyamperin hanya saya," katanya.

Minta Oknum Banpol Diusut Tuntas

Terungkap ketakutan luar biasa YOris dan Danu setelah 2 bulan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang belum terungkap. Pengacara Achmad Taufan Soedirjo mengungkap kondisinya.
Terungkap ketakutan luar biasa YOris dan Danu setelah 2 bulan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang belum terungkap. Pengacara Achmad Taufan Soedirjo mengungkap kondisinya. (youtube heri susanto)

Sementara itu, pihak kuasa hukum Danu juga sampai dengan saat ini masih menunggu serta mempercayakan sepenuhnya kepada pihak kepolisian perihal oknum banpol yang menyuruh kliennya tersebut.

"Terkait banpolnya sudah diperiksa apa belum, kami tidak tahu, ya, kami serahkan semuanya kepada penyidik," ucap Achmad Taufan kuasa hukum Danu saat ditanya wartawan, Kamis (4/11/2021).

Di wawancara lain, Taufan melihat ada sesuatu yang janggal dari oknum banpol ini karena dia yang membawa kunci rumah dan membukanya. 

"Seharusnya pertanyaan ini dikembangkan polisi. Siapa yang menyuruh, tujuannya apa, dasarnya apa masuk TKP.

Kalau seandainya Danu tidak ada di TKP, pastinya oknum ini akan masuk dan mungkin akan menguras bak sendiri.

Dan ini kan yang perlu ditelusuri dari sosok ini," jelasnya.

Sementara terkait pertanyaan siapa yang menyuruh oknum banpol ini, Taufan tidak bisa menjawabnya. 

"Kita kembalikan itu ke polisi," katanya.

Taufan justru membeber fakta kegigihan Danu dalam mengungkap kasus ini. 

Hal ini dibuktikan dari semangatnya saat menjalani pemeriksaan yang digelar marathon sejak Jumat (29/10/2021) lalu.

Kendati begitu, diungkap kuasa hukum Danu, Achmad Taufan, pemuda 21 itu tak peduli lelah.

Ia mengatakan kliennya itu bersikeras untuk menjalani pemeriksaan tersebut agar segera menyelesaikan perkara.

“Perlu teman-teman ketahui, Danu ini sudah diperiksa maraton, tetapi Danu tetap bersikeras untuk menjalani pemeriksaan,” ungkap Taufan.

Achmad menjelaskan pihaknya pun sudah menawarkan agar Danu tak memaksakan situasi jika capek lelah.

Namun, kata Achmad, Danu tetap mau maju dan datang memenuhi pemeriksaan dari penyidik karena mau membuktikan agar perkara kasus Subang diusut tuntas hingga ditemukan pelaku utamanya.

Lebih lanjut, Achmad Taufan menyinggung soal motif perampasan nyawa ibu dan anak di Subang itu.

Ia mengaku pihaknya melihat perspektif dan motif lain dari kasus Subang tersebut yang harus dicari.

Kuasa hukum Danu itu tak memungkiri motif dan otak pelaku utama perampasan nyawa di Subang itu luar biasa.

Ia bahkan menyinggung menduga pelaku membuat skenario sehingga pengungkapan kasus Subang bejalan alot.

 “Dan pelakunya memang sangat luar biasa dalam membuat skenario, sehingga masyarakat dibuat bingung, polisi juga jadi butuh waktu, untuk bisa menentukan siapa di balik pembunuhan ini,” jelasnya.

Pernyataan polisi

Keberadaan sosok banpol ini pun belum diketahui. Apakah sudah diperiksa polisi atau belum masih menjadi tanda tanya.

Jika apakah dia termasuk dicari polisi karena juga saksi kunci, hal ini belum dapat dipastikan.

Diketahui, sudah berjalan 79 hari kasus kematian dari Tuti Suhartini (55) serta Amalia Mustika Ratu (23) masih juga belum terungkap siapa pelakunya.

Sejauh ini, pihak kepolisian sudah memeriksa 54 saksi agar dapat petunjuk dari kasus yang sudah menjadi sorotan publik tersebut.

Terpisah, Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Erdi A Chaniago mengatakan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan.

Ia menambahkan, ada keterangan saksi dalam kasus Subang ini yang kerap berubah-ubah. 

"Jadi, dalam pemeriksaan yang dilakukan Polres Subang tetap dilakukan, masih tetap dilanjutkan karena ada beberapa informasi yang berubah-ubah dari keterangan-keterangan saksi," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago, saat ditemui di Jalan Cicendo, Kota Bandung, Selasa (2/11/2021). 

Erdi menambahkan, hal ini kemungkinan karena saksi tidak fokus dalam melihat suatu kejadian.

Sehingga kerap berubah-ubah saat dimintai informasi oleh penyidik. 

"Ada kalanya dia (saksi) melihat sesuatu yang ternyata tidak fokus, misalnya dia melihat ada helm, helm ini dikatakan warna apa dan sebagainya. Nah, ini masih ditanyakan, ini salah satu contoh saja," ujarnya. 

Informasi yang berubah-ubah itu, kata dia, harus disesuaikan kembali dengan petunjuk-petunjuk yang telah didapatkan penyidik. 

"Misalnya melihat ada beberapa kendaraan yang lewat. Nah, kendaraan ini kan tentu harus disesuaikan dengan petunjuk-petunjuk, jadi kita enggak boleh bergegabah dalam menentukan petunjuk-petunjuk maupun bukti-bukti yang diberikan oleh saksi dalam keterangannya," ucapnya. 

Terkait kesaksian Muhammad Ramdhanu (21) keponakan korban Tuti, yang mengaku diminta oknum bantuan polisi (Banpol) masuk ke dalam TKP atau rumah korban, Erdi mengatakan saat ini polisi fokus pada hasil penyelidikan, temuan-temuan petunjuk yang sudah didapatkan oleh penyidik. 

"Keterangan seperti itu, silakan saja yang bersangkutan menyampaikan, tapi kita berpedoman dan kita fokus dalam pembuktian adalah alat atau petunjuk yang dicari dan didapatkan penyidik," katanya. 

Polisi belum mau mengatakan soal oknum banpol yang dimaksud Danu.

Sementara saat disinggung soal temuan baru dalam kasus tersebut, pihaknya belum dapat menginformasikan kepada publik. 

"Mungkin ada, tetapi ini masih konsumsi penyidk, jadi kita berharap masyarakat tetap bersabar kita menunggu hasil dari rangkaian penyelidkannya mudah-mudahan dalam dekat ini penyidik sudah menemukan alat dan petunjuk serta bukti yang ada kesesuaian dengan tersangka," katanya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul PENGAKUAN Danu kepada Tribun soal Terobos Garis Polisi dan Bersihkan Bak Mandi di TKP Kasus Subang

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved