DPRD Surabaya

DPRD Surabaya Beri Perhatian Tokoh Besar NU, AH Thony: Mari Muliakan Makam Kiai Pencetus Nama NU

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya AH Thony memberi perhatian khusus kepada salah satu tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU).

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Parmin
surya.co.id/sugiharto
PENCETUS NAMA NU - Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Tony (baju putih) berziarah di makam KH Alwi di kawasan Makam Umum Rangkah Surabaya, Kamis (4/11/2021). KH Alwi merupakan pencetus nama NU. 

“Harus ada langkah tepat untuk merawat makam tokoh besar ini. Salah satu pilihannya adalah dengan memindahkan makam ke tempat yang lebih pantas dan representatif. Untuk itu, Pemkot Surabaya, DPRD, perwakilan NU, hingga ahli waris atau keluarga almarhum harus dipertemukan terlebih dulu. Bagaimana keinginan keluarga KH Mas Alwi, apakah menghendaki untuk relokasi makam."

- AH Thony

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya

SURYA.co.id | SURABAYA - Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya AH Thony memberi perhatian khusus kepada salah satu tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Tokoh ini adalah almarhum KH Mas Alwi bin Abdul Aziz. KH Alwi adalah pencetus dan pemberi nama organisasi Islam besar tersebut. 

Nama Nahdlatul Ulama muncul dari pemikiran Kiai Alwi bersama tokoh NU lainnya. KH Alwi inilah yang memilihkan dan memberikan nama NU. Arti kata Nahdlatul Ulama adalah kebangkitan ulama. 

Namun, kebesaran nama KH Mas Alwi tak diiikuti dengan sikap memuliakan sang kiai. Meski telah berjasa besar memberikan nama NU, namun keberadaan makam tokoh besar ini tak sebesar namanya. 

"Saya prihatin dengan kondisi makam tokoh besar NU ini. Almarhum adalah pencetus nama NU. Harus dicarikan cara untuk memuliakan makam sang kiai ini," kata AH Thony usai berziarah di makam KH Mas Alwi, Kamis (4/11/2021).

Pimpinan DPRD Surabaya ini didampingi Ketua MWC NU Kecamatan Wonocolo Muhaimin dan Wakil Katib PCNU Surabaya Ahmad Nasrudin. Ketiganya berziarah dan mendoakan kiai pencetus nama NU tersebut. Tak lupa Thony menaburkan bunga di pusara KH Alwi

Keberadaan makam pencetus nama NU itu berada di antara himpitan rumah petak yang padat. Makamnya nyaris berhimpitan dengan rumah petak warga. Tepatnya di kompleks Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rangkah di Jl Kenjeran Belakang, Rangkah, Tambakrejo. 

Namun titik makamnya terpisah dari makam umum. Makam KH Alwi dikelilingi puluhan rumah petak warga. Berbeda dari makam tokoh-tokoh besar yang dibangun cukup megah, makam pendiri NU ini terlihat terjepit di antara rumah petak. 

Akses masuk makam juga hanya berupa gang sangat kecil dengan lebar sekitar 1 meter. Jangankan mobil, sepeda motor yang hendak ke titik makam ini pun pengendaranya harus turun. Praktis hanya bisa diakses pejalan kaki. 

Juga terlihat banyak jemuran baju yang menggantung di dinding-dinding rumah petak, dan menjadi pemandangan bagi para peziarah yang hendak ke sana. Pintu masuk makam bersebelahan dengan dapur warga. Bahkan warga Rangkah biasa memasak di areal TPU.

Terlihat ala Kadarnya

Saat AH Thony mengunjungi makam tersebut, tak ada kesan istimewa. Baik pusara maupun sarana pendukungnya. Semua terlihat ala kadarnya.

Sebelumnya, pada 2018 lalu Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sempat memperbaiki makam tersebut. DPRD pun mengapresiasinya. Namun, melihat perkembangan makam yang makin terjepit permukiman, memang harus ada tindak lanjut.

Pengurus PCNU Surabaya Ahmad Nasrudin menyebutkkan bahwa awal makam ini dibangun, tak ada rumah-rumah penduduk di sekitarnya. Sekeliling makam KH Mas Alwi sat itu masih komplek pemakaman. 

Namun saat menuju makam KH Mas Alwi, Ahmad Nasrudin berjalan di antara makam-makam dan berjalan di antara rumah-rumah penduduk.

Ahmad berpendapat, akan lebih baik jika makam KH Mas Alwi dipindah ke areal Makam Nderesmo (Sidosermo). Demi menghargai jasa beliau yang turut merintis dan membangun NU. 

"Selain itu, jika makam dibangun, maka bisa diziarahi oleh generasi muda. Ini bisa menjadi contoh bagaimana para tokoh besar agama turut serta dalam pembangunan bangsa dan masyarakatnya," ujarnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved