Citizen Reporter
Mengupas “Rahasia Dapur” Jurnalistik Bersama Mahasiswa ISTTS
Editor Surya Online, membagikan sejumlah fakta menarik “rahasia dapur” dunia jurnalistik saat workshop “Basic News Writing” yang digelar ISTTS.
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Editor Surya Online, Musahadah membagikan sejumlah fakta menarik “rahasia dapur” dunia jurnalistik saat workshop “Basic News Writing” yang digelar Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (ISTTS), Sabtu (30/8/2021).
Pengalaman menggeluti dunia jurnalistik selama 18 tahun, membuahkan ilmu yang memperluas pandangan mahasiswa ISTTS mengenai jurnalistik.
Diawali dengan penjelasan mengenai penulisan berita yang baik. Menurutnya, berita harus memiliki nilai, selain gaya penulisan yang sesuai agar enak dibaca.
Sudut pandang atau angle dalam suatu berita ternyata memegang kendali yang besar dalam persaingan media.
Penentuan sudut pandang dalam berita, yakni sudut pandang yang sempit (mikro) ataupun lebar (makro), bisa tergantung dari nilai-nilai yang akan digali.
Nilai-nilai berita ini seperti menarik, aktual, penting, proximity (nilai kedekatan), mendidik, menghibur, kontrol sosial dan human interest.
Untuk menarik perhatian para pembaca, Uus, sapaan akrab Musahadah mengatakan, bahwa pemilihan sudut pandang mikro namun mendalam, menjadi pilihan tepat media saat ini.
Berita yang dapat menarik simpati atau perhatian masyarakat juga disarankan untuk menggunakan sudut pandang mikro yang mendalam.
Sebaliknya, untuk berita yang informatif dapat ditulis dengan menggunakan sudut pandang lebar dengan tetap menyertakan unsur 5W+1H (What, Who, When, Where, Why dan How).
“Di era persaingan media saat ini, sangat penting untuk cerdas dalam memilih angle yang sesuai,” kata Uus.
Di workshop yang digelar secara online ini, juga dipaparkan tentang tips-tips dalam wawancara serta tahap-tahap dalam penulisan berita. Diawali dengan penulisan judul, teras berita atau lead hingga tubuh berita.
“Penulisan judul menjadi bagian yang krusial dalam suatu berita. Judul pada berita harus dibuat menarik, sederhana, jelas dan diusahakan netral,” katanya.
Uus juga menguraikan perbedaan penjudulan dalam berita media cetak dan online. Menurutnya di berita online, penjudulan harus memuat kata kunci (keyword), menarik serta membuat orang penasaran. Hal ini penting untuk memudahkan berita masuk dalam sistem pencarian Google.
Uus juga memberikan wawasan tentang berita-berita yang ramah Search Engine Optimization (SEO) Google dan media sosial.
Dwi Yanti Handayani, dosen sekaligus pembina tim jurnalistik ISTTS mengatakan, bahwa untuk saat ini diperlukan inovasi baru dalam penyajian berita yang akan menarik perhatian masyarakat. Menurutnya, penyajian berita secara kreatif perlu ditingkatkan untuk mengembangkan dunia jurnalistik.
Workshop kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan narasumber yang disambut antusiasme peserta untuk memperdalam pengetahuan mengenai jurnalistik.
Penulis: Fellya Ruth Tanjaya
Mahasiswa Jurusan Desain Komunikasi Visual
Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (ISTTS)
citizen reporter
Workshop Jurnalistik
ISTTS
Musahadah
jurnalistik
Dwi Yanti Handayani
tim jurnalistik ISTTS
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Fellya Ruth Tanjaya
Belajar Sejarah Thailand di Situs Suci Bersejarah 'Wat Chaimongkol' |
![]() |
---|
Outing Class SDN Gedongan 1 Kota Mojokerto, Belajar Bikin Onde-Onde Hingga ke 'Motor Panjenengan' |
![]() |
---|
Siswa SMPN 6 Kota Malang Belajar Berwirausaha di Kebun dan Pabrik Kusuma Agrowisata Batu |
![]() |
---|
Terapkan Ilmu Secara Nyata, Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Kediri Bikin Usaha Biro Iklan |
![]() |
---|
Edukasi Sambil Kulineran di Wisata Kampung Lele Ngadiluwih Kabupaten Kediri |
![]() |
---|