Terjawab Alasan Danu Ngaku Disuruh Polisi Bersihkan Kamar Mandi TKP Pembunuhan di Subang, Ternyata

Akhirnya terjawab alasan Muhammad Ramdanu alias Danu menyebut dia disuruh polisi membantu saat olah tempat kejadian perkara (olah TKP) kasus subang

Editor: Musahadah
kolase youtube Misteri Mbak Suci/tribun jabar
Muhammad Ramdanu alias Danu mengaku tertekan karena dituduh terlibat kasus pembunuhan di Subang. 

SURYA.CO.ID - Akhirnya terjawab alasan Muhammad Ramdanu alias Danu menyebut dia disuruh polisi membantu saat olah tempat kejadian perkara (olah TKP) di rumah pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Ternyata, Danu tidak bisa membedakan sosok polisi sebenarnya dengan orang yang berdandan laiknya polisi. 

Karena itu, ketika orang yang dianggapnya polisi itu memintanya masuk ke mobil Alphard setelah  jasad Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan, dia manut saja. 

Hal ini diungkapkan Achmad Taufan Soedirjo, kuasa hukum Danu dan Yoris saat mengunjungi rumah keluarga korban, pada Kamis (20/10/2021). 

"Danu melihat dan meyakini itu polisi.

Orang itu kan kemampuan berpikirnya beda-beda.

Kalau saya sekolah sampai S2. saya tahumana polisi mana tidak.

Kalau ini,  lihat celana bentuk polisi, peralatan polisi, model kayak polisi, sering nongkrong ke kantor polis, wajar dia sebut itu polisi.

Ini akan kita luruskan,"katanya. 

Baca juga: Update Yosef Diperiksa Lagi, Sebelumnya Ahli Forensik Ungkap Jejak DNA Kasus Subang di Kuku Amel

Sebelumnya, dalam channel youtube Misteri Mbak Suci, Danu juga mengaku disuruh polisi membersihkan kamar mandi yang sebelumnya dipakai pelaku untuk memandikan jasad Tuti dan Amel. 

Pengakuan Danu ini pun membuat heboh hingga dia harus diperiksa di Polsek Jalancagak, Kabupaten Subang pada Senin (18/10/2021). 

Danu diperiksa sekitar pukul 22.00 WIB hingga menjelang dini hari dengan didampingi kuasa hukumnya. 

Kepala Desa Jalancagak, Indra Zainal Alim yang turut mengantar Danu mengungkapkan, pemeriksaan ini sebagai bukti keseriusan pihak kepolisian untuk menjaga kredibilitas mereka.

Karena itu, pernyataan Danu yang disampaikan melalui channel youtube Misteri Mbak Suci langsung ditindaklanjuti pihak Polda Jabar.

Dari klarifikasi itu, Indra Zainal memastikan bahwa tidak ada oknum polisi yang menyuruh Danu naik ke mobil Alphard. 

"Intinya semalam, Danu didampingi pengacara. Tidak ada unsur pemaksaan atau intimidasi.

Tidak ada anggota polisi yang membawa dia ke TKP.

Kemudian, terkait mobil alphard, polisi pun biasanya tidak akan memindahkan sesuatu barang bukti dari tempat awal, sebelum proses identifikasi selesai.

Polisi tidak pernah menyuruh danu untuk menaiki mobil alphard tersebut," terang Indra Zainal. 

Disebutkan Indra, pihak kepolisian lewat polda jabar sedang menyelidiki pernyataan danu yang lebih dalam.

Di bagian lain, Achmad Taufan Soedirjo kini meminta Danu dan Yoris untuk meminimalisir kontak dengan media. 

Pihaknya juga sudah meminta klarifikasi ke keluarga terkait Danu. 

Pihak keluarga meyakini Danu tidak terlibat dalam pembunuhan itu. 

"Kang Yoris tahu siapa Danu, begitu juga danu tahu sekali siapa almarhum dan almarhumah.

Danu memang akrab sama almarhumah, sama keluarga juga akrab," katanya. 

Dia lalu mengurai tak ada kepentingan apapun Danu terkait pembunuha  itu. 

"Apa sih kepentingan Danu kalau danu sebagai pelaku? kepentingan ekonomi apakah danu mau merebut yayasan?
kan enggak.

Apa Danu ada hati sama almarhumah Amalia kan enggak, saudara juga kan.

Aspek sosial? mau menguasai yayasan kan gak juga," ungkapnya. 

Sementara Yoris, Taufan juga menilai tak ada kepentingan Yoris dalam kasus ini. 

"Yoris. Apakah yoris (maaf) dengan membunuh ibunya sendiri untuk menguasai yayasan? apa iya sampai segitu, kan kita pakai nalar," katanya. 

Menurut Taufan, saat ini pihak yang paling berpotensi mendekat pada kepentingan itu lah yang patut dicurigai. 

Untuk itu lah pihaknya akan mengkaji hal ini secara mendalam. 

Pernyataan Lengkap Danu

Ramdanu alias Danu dan rumah TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang. Terungkap, sosok yang memerintahkan Danu membersihkan kamar mandi di TKP bukan Yosef.
Ramdanu alias Danu dan rumah TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang. Terungkap, sosok yang memerintahkan Danu membersihkan kamar mandi di TKP bukan Yosef. (Kolase Kompas/tangkapan layar)

Sebelumnya, sidik jari atau jejak Danu seperti puntung rokok banyak ditemukan di lokasi kejaian. 

Terkait hal ini, Danu akhirnya membuka penyebab mengapa DNA dan sidik jarinya tercecer di lokasi pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Anak dari Ida, kakak Tuti ini menceritakan bahwa tanggal 19 Agustus 2021, atau sehari setelah kejadian, ia sempat diminta tolong oleh Polisi.

"19 malamnya, Danu disuruh untuk beli lampu," katanya seperti dikutip dari akun Youtube Misteri Mbak Suci.

Saat akan memasang lampu, Danu mengaku menemukan kejanggalan.

"Mau dipasang lampu kabelnya gak ada, gak nyambung kaya korslet, harus benerin dulu," kata Danu.

Selain itu, Danu juga mengaku sempat membantu Polisi membantu membuka pintu depan rumah Tuti dan Yosef.

Menurut Danu, ketika itu Polisi kesulitan membuka pintu dari arah luar.

"Kan hujan, Danu juga ke pinggir, sama polisi juga waktu itu, sempat ngerokok,

pihak Polisi pegang kunci dari depan gak bisa, kata Danu teh harus di dalam rumah. di dalam udah bisa jalan ke belakang, yang Danu inget itu sih," kata Danu.

Soal DNA di rokok, Danu mengaku memang pernah merokok di lokasi pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu.

"Kan hujan dulu, sudah lihat polisi ke dalam Danu ngerokok, setelah selesai buang di samping," kata Danu.

Sedangkan soal sidik jari di mobil, Danu mengaku sempat diajak oleh Polisi.

"Disuruh sama polisi, sama Polisi ikut, Danu juga tadinya gak mau ikut, jadi ikut aja, nurut," kata Danu.

Ketika itu menurutnya, semua Polisi menggunakan sarung tangan, sedangkan Danu tidak.

"Polisi pakai sarung tangan, cuma Danu tidak," katanya.

Danu tak menyangka sidik jarinya saat itu justru ditemukan Polisi.

"Gak kepikiran, namanya juga inget terus (ke Tuti dan Amalia) jadi ikut aja, ke dalam mobil ikut," kata Danu.

Danu sendiri sempat intens diperiksa Polisi dalam proses pengungkapan sosok pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu.

Malahan, handphone dan motor Danu juga sempat diamankan Polisi.

Namun kini handphone dan motornya sudah dikembalikan.

"Alhamdulillah udah balik," kata Danu.

Selain itu terungkap ternyata Danu sempat membersihkan kamar mandi di lokasi pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu.

"Tim polisi suruh, Danu juga dari di SMK pagi disuruh bersihan kamar mandi, sempat diberesin. ada penampingan dari Polisi," katanya.

Danu pun mengungkap kondisi kamar mandi saat itu.

"(bak mandi isi) air sih, kalau di pinggir dekat rak piring itu darah, belum dibersihin," kata Danu.

"Disuruh bersihin bak mandi, 'Nu kadieu heula (kesini dulu) bersihan ceunah ini, keruk weh airnya, dikuras," kata Danu.

Muhammad Ramadanu alias Danu mengaku diperiksa 8 kali oleh polisi. Gara-garanya terdapat DNA Danu di TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Muhammad Ramadanu alias Danu mengaku diperiksa 8 kali oleh polisi. Gara-garanya terdapat DNA Danu di TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat. (tangkapan layar Kompas TV)

Yosef Diperiksa Lagi

Di bagian lain, Yosef Hidayah diperiksa lagi oleh penyidik gabungan, Kamis (21/10/2021).

Yosef, yang didampingi tim kuasa hukumnya, memasuki gedung Satreskrim Polres Subang pada pukul 14.40 WIB.

Rohman Hidayat, salah satu kuasa hukum Yosef, mengatakan, pihaknya belum mengetahui tujuan pemanggilan terhadap kliennya kali ini.

"Ini rekor ke-14 kali Pak Yosef dipanggil. Mudah-mudahan tidak hanya titik terang saja, tetapi mudah-mudahan BAP hari ini bisa merujuk kepada pelaku sebenarnya," ucap Rohman di Satreskrim Polres Subang, Kamis (21/10/2021).

Dengan dipanggilnya kembali Yosef kali ini, total Yosef sudah mendapatkan panggilan 14 kali selama kasus tersebut berlangsung.

"Kami akan terus kooperatif apabila polisi masih membutuhkan keterangan dari Pak Yosef."

"Mudah-mudahan polisi dalam waktu dekat sudah mengungkap pelaku," katanya.

Yosef adalah satu-satunya saksi yang paling banyak diperiksa penyidik. Sudah belasan kali suami sekaligus ayah dari korban Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ini riwa riwi ke Polres Subang.

Yosef orang pertama yang meninggalkan rumah Tuti di Dusun Ciseuti, Desa Jalancagak, Kabupaten Subang pada Selasa 17 Agustus 2021. 

Yosef pula sebagai orang pertama yang menemukan jasad istri dan anaknya itu tertumpuk di bagasi Alphard pada Selasa 18 Agustus 2021.

Sejauh ini, sudah 54 saksi dalam pengungkapan kasus sudah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian. (TribunnewsBogor/Tribun Jabar)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved