Pembunuh Ibu dan Anak di Subang

Curhat Tetangga Tuti yang Khawatir Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Masih Berkeliaran, Perketat ini

Warga pun makin rutin melakukan siskamling karena pembunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu masih berkeliaran di luar. 

Editor: Musahadah
kolase kompas TV/tribun jabar
Kades Jalan Cagak, Subang, Indra Zainal Alim mengungkapkan keresahan warganya ketika pembunuh ibu dan anak belum terungkap. 

SURYA.CO.ID - Belum terungkapnya pembunuh ibu dan anak di Subang meski sudah dua bulan berjalan membuat tetangga korban resah.

Warga pun makin rutin melakukan siskamling karena pembunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu masih berkeliaran di luar. 

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Desa Jalancagak, Indra Zaenal Alim.

"Memang warga di RT 18, RW 03, sempat masih khawatir dengan pelaku dari kasus tersebut belum tertangkap, jadi siskamling kami perketat tentunya," ucap Indra Zaenal di Subang, Rabu (20/10/2021).

Menurutnya, warga yang berada dekat dari lokasi penemuan jasad Tuti Suhartini (55) serta Amalia Mustika Ratu (23) berharap agar pihak kepolisian bisa cepat mengungkap serta menangkap pelaku.

Baca juga: Terkuak Jejak Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Tertinggal di Kuku Amel, dr Hastry Sebut Petunjuk Emas

"Bukan cuman keluarga, ya, warga kami juga terus berharap agar kasusnya segera diungkap, kami percayakan sepenuhnya kepada pihak kepolisian," katanya.

Sementara itu, Ade Rahmat (57), seorang warga yang juga turut mengikuti perkembangan sejak awal kasus tersebut berlangsung, mengaku turut prihatin terhadap keluarga yang sudah ditinggalkan.

"Kami warga Kabupaten Subang turut prihatin terhadap keluarga korban atas kejadian perampasan nyawa yang terjadi di Jalancagak yang sudah dua bulan lamanya belum juga terungkap," ucap Ade kepada Tribunjabar.id, Rabu (20/10/2021).

Biarpun seperti itu, ia juga memahami pekerjaan kepolisian yang sampai dengan saat ini masih berupaya dalam mengungkap kasus tersebut.

Rahmat menganggap, pihak kepolisian sampai dengan saat ini masih bekerja secara maksimal dan tidak terburu-buru dalam menetapkan tersangka.

"Jika terburu-buru menetapkan tersangka ataupun menangkap bilamana di saat sudah berada di pengadilan salah, polisi juga yang bisa disalahkan," katanya.

Pada 18 Agustus 2021 warga Kampung Ciseuti, Desa Jalancagak, Kabupaten Subang, dihebohkan dengan penemuan mayat dua perempuan yang ditumpuk di dalam bagasi mobil mewah Alphard.

Jejak Pembunuh Tertinggal

dr Sumy Hastry Purwati serta TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang.
dr Sumy Hastry Purwati serta TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang. (Kolase tangkapan layar)

Di sisi lain, jejak pembunuh ibu dan anak di Subang ternyata masih tertinggal di kuku korban Amalia Mustika Ratu

Jejak ini lah yang ditemukan tim forensik Mabes Polri saat melakukan autopsi ulang jenazah korban Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu beberapa waktu lalu. 

Seperti diketahui, di kasus pembunuhan ibu dan anak ini, tim forensik telah melakukan dua kali autopsi. 

Autopsi pertama digelar tak lama setelah jasad Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan di dalam bagasi mobil Alphard samping rumahnya pada 18 Agustus 2021. 

Sementara autopsi kedua digelar pada 2 Oktober 2021 di makam korban, melibatkan ahli forensik Mabes Polri Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti SpF, DFM. 

Kepada Tribunnews, dr Hastry mengungkap hasil autopsi ulang jenazah Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Proses ini untuk memastikan penyebab kematian dari Tuti dan Amalia yang ditemukan tewas terbunuh tanggal 18 Agustus 2021, pagi hari.

Dalam tayangan Podcast Tribunnews, dr Hastry mengaku sudah mendapatkan petunjuk emas.

"Kita cari petunjuk lain di tubuh jenazah. Dari seluruh kasus pembunuhan, tubuh manusia itu menyimpan petunjuk yang luar biasa. Petunjuk emas," kata dr Hastry, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Tribunnews, Selasa (19/10/2021).

Menurut dr Hastry, saat autopsi pertama jasad Tuti dan Amalia, yakni pada tanggal 18 Agustus 2021, ia tidak terlibat lantaran sedang bertugas di Jawa Tengah.

Meski begitu, dr Hastry sudah mengantongi hasil autopsi.

Hasil autopsi ini akan menguak waktu, cara, mekanisme, dan penyebab kematian dari Tuti dan Amalia.

"Untuk kasus Subang itu memang jelas kasus pembunuhan. Autopsi pertama sudah bagus, sudah baik."

"Saya hanya melengkapi saja dan memastikan juga, kalau dari hasil autopsi pertama itu bisa membuktikan waktu kematian, cara kematian, mekanisme kematian, dan sebab kematian," papar dr Hastry.

Hasil autopsi ulang jasad Tuti dan Amalia, kata dr Hastry, lantas dicocokkan dengan beberapa bukti pemeriksaan lain secara menyeluruh.

"Pengambilan tubuh jenazah itu kita periksa lagi ke ahli DNA forensik. Kalau memang butuh pemeriksaan sidik jari ke ahli fingerprint forensik. Kalau dia diracun kita ke toksikologi forensik," ujar dr Hastry.

Setelah memeriksa sidik jari, dr Hastry mencurigai adanya bukti jejak pelaku pada kuku korban Amalia.

Bukti pada kuku Amalia ini menunjukkan dugaan kalau korban sempat melakukan perlawanan kepada pelaku pembunuhan sebelum dihabisi.

"Sambil memeriksa sidik jari, kita lihat juga tanda-tanda di tubuhnya.

Kalau ada perlawan, misalnya mencakar, memukul atau mencubit pelaku itu terlihat dari epitel yang tertinggal di kuku korban," ucap dr Hastry.

"Jari-jarinya sekalian diambil untuk diperiksa DNA-nya. Itu kita periksa lengkap," tambahnya.

Selain itu, dr Hastry pun mencocokkan pemeriksaan primer dan sekunder terkait jasad Amalia dan Tuti.

Untuk pemeriksaan sekunder, keluarga korban turut dicecar polisi untuk memastikan data pada tubuh Tuti dan Amalia.

"Karena identifikasi itu ada 2, primer dan sekunder. Primer itu dari gigi, sidik jari dan DNA.

Kalau sekunder itu dari data medis yang saya periksa semuanya. Ada tanda tato kah, bekas operasi, tanda lahir. Itu kita cocokkan dari keterangan keluarganya," kata dr Hastry.

Keluarga Korban Tuntut Keadilan

Yoris dan Danu didampingi pengacara Achmad Taufan Soedirjo untuk mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Yoris dan Danu didampingi pengacara Achmad Taufan Soedirjo untuk mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang. (channel youtube heri susanto)

Di bagian lain, keluarga korban pembunuhan ibu dan anak di Subang menuntut keadilan setelah dua bulan kasus ini tak kunjung menemukan pelakunya. 

Untuk kepentingan ini keluarga korban Tuti Suhartini dan Amalia Mustika mendatangi kantor pengacara Achmad Taufan Soedirjo dan Partner di Jakarta. 

Di sana, Yoris Raja Amanullah, anak Tuti Suhartini dan Muhammad Ramdanu alias Danu, keponakan Tuti meminta bantuan pengacara untuk mendampinginya selama proses penyelidikan kasus Subang

Permintaan itu pun disambut baik sang pengacara. 

"Kami kedatangan Pak Yoris dan Pak Danu beserta keluarga, terkait pembunuhan yang dialami keluarga mereka.

Mereka datang untuk meminta perlindungan hukum terkait kejadian ini," kata Achad Taufan Soedirjo dalam konferensi pers dikutip dari channel youtube Heri Susanto, Selasa (19/10/2021). 

Achmad Taufan pun langsung melakukan gelar perkara dan mengumpulkan bukti-bukti terkait kasus ini.

"Hasilnya kami meyakini bahwa Pak Yoris dan Pak Danu benar-benar menjadi korban dalam peristiwa ini.

KIta akan siap akan beri bantuan hukum secara sukarela melihat kondisi beliau yang sangat memprihatinkan," terang Achmad Taufan. 

Taufan bertekat akan membantu Yoris dari sisi hukum serta meluruskan semua isu-isu yang mengarah pada mereka. 

"Mereka sudah tanda tangan kuasa. Kami berharap dan mendorong pihak kepolisian untuk benar-benar serius dalam menyikapi permasalahan ini.

Kami mendukung kinerja kepolisian agar pelaku bisa segera ditemukan, ditangkap dan diproses secara hukum," tegasnya. 

Untuk keperluan ini, pihaknya akan segera turun ke Subang dan bertemu denagn kapolres. 

Setelah itu, pihaknya juga akan melakukan investigasi untuk membantu dan mempermudah pihak kepolisian mencari siapa pelaku, dalang atau aktor inteletual di balik kasus ini. 

"Sekarang Pak Danu dan Pak Yoris menjadi tanggungjawab kami dari kantor hukum sebagai pemegang kuasa," tukasnya. 

Sementara itu, Yoris mengucap syukur bisa dipertemukan dengan sang pengacara yang sukarela membantu keluarganya.

"Mudah-mudahan dapat segera tertangkap pelakunya," tegasnya. 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kasus Subang Belum Terungkap, Begini Tanggapan Warga Setempat, Polisi Dapat Petunjuk Emas

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved