Surya Militer

Terima Kunjungan Mensesneg, Jenderal Andika Perkasa Kagum Pratikno Masih Bisa Pull-Up di Usia 60

Jenderal TNI Andika Perkasa baru-baru ini menerima kunjungan dari Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, di Markas Besar TNI Angkatan Darat.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Iksan Fauzi
Instagram/tni_angkatan_darat
Terima Kunjungan Mensesneg, Jenderal Andika Perkasa Kagum Pratikno Masih Bisa Pull-Up di Usia 60 

SURYA.CO.ID - Jenderal TNI Andika Perkasa baru-baru ini menerima kunjungan dari Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, di Markas Besar TNI Angkatan Darat.

Kunjungan itu, selain karena untuk bertemu Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) juga untuk menjalin silaturahmi.

Banyak hal yang dilakukan oleh Mensesneg dan Jenderal Andika Perkasa, salah satunya ketika emncoba fasilitas gym di Mabesad.

Hal itu dilansir dari tayangan video yang diunggah di akun Facebook TNI Angkatan Darat, Senin (11/10/2021).

Awalnya, Mensesneg dan Jenderal Andika Prakasa tampak mengelilingi Mabesad dan membicarakan soal arsitektur di sana.

"Saya itu peminat arsitek pak, sangat peminat arsitek, kaya ini kan create living, ada itu ada ini itu create living bukan hanya make building," terang Pratikno.

Di Mabesad, banyak gedung yang dibangun dengan gaya arsitektur modern klasik.

Pratikno kemudian juga berkesempatan mencoba fasilitas gym di Mabesad.

Bahkan, ia juga menunjukkan kemampuannya dalam melakukan pull-up di usia yang tidak muda lagi.

"Masih bisa (Kasad tepuk tangan) coba nih ini prajurit muda-muda jangan mau kalah, usia 60 tahun loh, luar biasa," puji Jenderal Andika Perkasa.

Hasil Survei terhadap Jenderal Andika Perkasa Sebagai Calon Panglima TNI

Jenderal Andika Perkasa unggul 4 dimensi kepemimpinan sebagai calon Panglima TNI dalam survei 100 opini ahli yang dilakukan Setara Institute.

Dalam survei itu, Setara Institute menggunakan 5 dimensi kepemimpinan untuk mengukur kelayakan sebagai Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan pensiun Nopember 2021.

Ada tiga kandidat calon Panglima TNI yang disertakan dalam survei itu, yakni KSAD Jenderal Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo.

Adapun SETARA Institute dalam surveinya melibatkan 100 ahli dalam isu pertahanan dan keamanan (Hankam), serta Hak Asasi Manusia (HAM). Para ahli itu berasal dari akademisi kampus dan elemen masyarakat sipil (NGO/Ormas).

Adapun ahli-ahli dalam survei ini tersebar di beberapa kota besar sebagai berikut, Medan, Bukittinggi, Padang, Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Jember, Lamongan, Surabaya, Kendari, Baubau, Makassar, Papua.

Setara Institute menyampaikan hasil temuan yang dilakukan pihak internal terkait yang menjadi tolak ukur untuk para kandidat Panglima TNI, di antaranya Kapabilitas, Integritas, Responsivitas, Akseptabilitas dan Kontinuitas.

Nama Jenderal Andika Perkasa unggul 4 dimensi kepemimpinan dari kedua calon lainnya.

Di mana pada dimensi kepemimpinan berdasarkan Integritas, dalam temuan atau survei Setara Institute, Jenderal Andika Perkasa memiliki nilai rata-rata 7,84.

Angka ini unggul dibandingkan nilai rata-rata Laksamana TNI Yudo Margono (7,83) dan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo (7,70).

Hasil yang sama juga ditunjukkan pada dimensi kepemimpinan berdasarkan Akseptabilitas.

"Di sini (kriteria Akseptabilatas), Jenderal TNI Andika Perkasa mendapat nilai rata-rata 8,04," kata Peneliti Setara Institute Ikhsan Yosarie saat menyampaikan hasil surveinya secara daring, Senin (4/10/2021).

Sementara, Laksamana TNI Yudo Margono mendapatkan nilai rata-rata 7,78 dan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo dengan nilai rata-rata 7,65.

Selanjutnya, pada dimensi kepemimpinan berdasarkan kriteria Responsivitas, Jenderal Andika Perkasa kembali unggul dengan nilai rata-rata 8,20.

Sedangkan, Laksamana TNI Yudo Margono mendapatkan nilai rata-rata 8,11 dan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mendapat nilai 7,99.

Nama Jenderal TNI Andika Perkasa kembali mengungguli dua kandidat lain dalam survei Setara Institute ini dalam dimensi kepemimpinan berdasarkan kriteria Kapabilitas.

Di mana KSAD itu mendapatkan nilai rata-rata tertinggi yakni 8,25, diikuti Laksamana TNI Yudo Margono dengan nilai 8,15 dan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo dengan nilai 8,03.

Namun, dalam dimensi kepemimpinan berdasarkan kriteria yang terkahir yakni Kontinuitas, nama Laksamana TNI Yudo Margono unggul dari kedua kandidat lainnya.

Perwira tinggi TNI yang menjabat sebagai KSAL itu mendapatkan nilai rata-rata 7,97, diikuti Marsekal TNI Fadjar Prasetyo dengan nilai rata-rata 7,90 dan terakhir Jenderal TNI Andika Perkasa dengan nilai rata-rata 7,75.

Dengan begitu kata Ikhsan, dapat disimpulkan, Jenderal Andika Perkasa unggul dalam empat dimensi kepemimpinan sebagai kandidat Panglima TNI menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

"Secara umum, Andika Perkasa mengungguli calon lainnya untuk 4 dimensi integritas, akseptabilitas, kapabilitas dan responsivitas. Sedangkan Yudo Margono unggul pada dimensi kontinuitas," katanya.

"Namun demikian, perbedaan skor untuk masing-masing kandidat tidak signifikan," tukas Ikhsan.

Sebagai informasi, penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif dalam bentuk survei menggunakan metode purposif (purposive sampling).

Penelitian yang dilakukan 20 September 2021-1 Oktober 2021 ini melibatkan 100 ahli yang telah dipilih dan ditetapkan SETARA Institute dengan klasifikasi yang spesifik dan relevan dengan penelitian ini.

Keseluruhannya merupakan ahli dalam isu pertahanan dan keamanan (Hankam), serta Hak Asasi Manusia (HAM).

Ahli-ahli tersebut berasal dari akademisi kampus dan elemen masyarakat sipil (NGO/Ormas).

Adapun ahli-ahli dalam survei ini tersebar di beberapa kota besar sebagai berikut, Medan, Bukittinggi, Padang, Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Jember, Lamongan, Surabaya, Kendari, Baubau, Makassar, Papua.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved