Berita Trenggalek

Suntikan Dana Rp 3 Miliar untuk Peningkatan Sambungan Air Bersih ke Rumah-rumah warga di Trenggalek

Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Wening, Kabupaten Trenggalek akan mendapat suntikan dana senilai Rp 3 miliar.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Aflahul Abidin
Ilustrasi, warga mengambil air di salah satu sumber yang tersisa saat kekeringan melanda di Kabupaten Trenggalek. 

SURYA.CO.ID, TRENGGALEK – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Wening, Kabupaten Trenggalek akan mendapat suntikan dana senilai Rp 3 miliar.

Dana tersebut untuk meningkatkan sambungan air bersih ke rumah-rumah warga secara masif.

Suntikan dana diberikan dalam bentuk penyertaan modal. Rencana penggelontoran anggaran tersebut dibahas dalam rapat antara pemerintah dan DPRD Kabupaten Trenggalek, Senin (11/10/2021).

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Trenggalek, Doding Rahmadi mengatakan, dengan penyertaan modal Rp 3 miliar, pihaknya berharap 80 persen warga Trenggalek akan tersambung dengan askes air bersih dari PDAM.

“Untuk saat ini, sambungan air minum di Trenggalek masih 16 persen (dari sekitar 700 ribu penduduk Trenggalek),” kata Doding, usai rapat yang membahas soal rancangan peraturan daerah tentang penambahan penyertaan modal itu.

Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan, akan banyak dampak positif yang didapat apabila semakin banyak warga Trenggalek tersambung dengan akses air bersih dari PDAM.

Selain untuk kesejahteraan masyarakat, tingginya sambungan air bersih juga bisa meningkatkan kontribusi pendapatan asli daerah (PAD) dari Perumda Tirta Wening.

“Sehingga uang yang ada itu bsia dimaksimalkan untuk sambungan air untuk masyarakat Trenggalek,” sambung Doding.

Doding mengakui, proses penyaluran air bersih dari PDAM ke warga di Kabupaten Trenggalek lebih sulit ketimbang daerah-daerah lain.

Kontur wilayah Trenggalek yang mayoritas pegunungan menjadi salah satu kendala utama dalam penyaluran sambungan air bersih.

Kondisi demikian membuat banyak warga memilih untuk membuat sumur bor ketimbang menggunakan instalasi sambungan air bersih dari PDAM. Namun, hal ini bukan tanpa masalah.

Daerah yang didominasi pegunungan juga membuat sebagian wilayah Trenggalek dilanda kekeringan ekstrem saat musim kemarau. Akibatnya, banyak sumber air yang mati ketika musim kemarau tiba.

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mengatakan, penyertaan modal itu akan untuk program hibah air minum perkotaan yang sasarannya adalah sambungan rumah masyarakat berpenghasilan rendah.

Rencananya program itu akan berlangsung mulai 2022 hingga 2024.

“Perumda ini dibentuk untuk memberi pelayanan air minum bagi masyarakat secara adil, merata, dan berkelanjutan. Untuk itu, kami berupaya mengembangkan Perumda dengan memperkuat struktur permodalan dan mendukung penugasan Permuda,” katanya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved