UPDATE Situasi Terkini Kiwirok Setelah Serangan Brutal KKB Papua: Pemberian Imunisasi Terkendala

Berikut update situasi terkini Distrik Kiwirok setelah serangan brutal KKB Papua. Pemberian Imunisasi Terkendala.

Indrayadi TH
Sejumlah tenaga kesehatan (Nakes) korban penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kiwirok. Simak update Situasi Terkini Kiwirok Setelah Serangan Brutal KKB Papua. 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Iksan Fauzi

SURYA.co.id - Berikut update situasi terkini Distrik Kiwirok setelah serangan brutal KKB Papua.

Diketahui, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua sebelumnya menyerang puskesmas dan tenaga kesehatan di Distrik Kiwirok.

Setelah aksi serangan tersebut, pemberian imunisasi di Pegunungan Bintang (Pegubin) mengalami kendala.

Hal tersebut diakui Kepala Puskesmas Oksibil, Ida Tiku Seleng saat memberikan pelayanan imunisasi di SD YPPK Santo Lusia dan SD Balil di Pegunungan Bintang.

"Keadaan disini kurang kondusif karena kasus yang lalu (penyerangan nakes).

Sekarang saja kami waswas melakukan pelayanan,"kata Santo Lusia, Rabu (6/10/21), melansir dari Tribun Papua.

Baca juga: Hadiah Spesial Jenderal Andika Perkasa untuk Prajurit TNI Korban KKB Papua, Kabulkan Permintaannya

Ida mengatakan, pihaknya merasa takut tetapi ada kerinduan dalam melakukan pelayanan dengan tulus kepada masyarakat setempat.

"Nyawa itu penting. Kami selalu rindu pelayanan makanya pelayanan tetap berjalan meski didalam gedung. Posyandu pun tetap berjalan tetapi penuh kewaspadaan,"ujarnya.

Maka, Ida meminta agar adanya dukungan dari tokoh adat dan tokoh agama dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan agar tenaga kesehatan merasa aman.

"Kami tidak bisa jalan sendiri apalagi situasi begini khususnya kami di Pegubin. Kami butuh keamanan yang bisa bamtu kami,"katanya.

Selain itu, Ida menyebut saat memberikan imunisasi di salah satu SD tersebut, sempat menimbulkan pro dan kontra.

"Kemarin kami imunisasi, ada satu orang tua datang ke kami dan menanyakan tadi diimunisasi apa dengan lantang.

Setelah kami jelaskan baik-baik baru mereka terima. Disangkanya yang kami suntikkan tadi vaksin covid,"ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang SDM Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Pegubin, Natalis Sipyan menjelaskan pasca kejadian tersebut, pihaknya menarik tenaga kesehatan yang berada di distrik-distrik ke Oksibil maupun Jayapura.

"Karena hal tersebut, pelayanan kesehatan di Pegubin tidak berjalan merata.

Kami bukan berarti tarik selamanya, tapi kami berharap kedepannya pemerintah bisa berusaha untuk amankan situasi ini sehingga pelayanan kami bisa berjalan,"katanya.

Ia berharap, kedepannya ada keterlibatan Babinkamtibmas dalam membantu kelancaran pelayanan kesehatan.

"Harus ada keterlibatan kepolisian dan babinkamtibmas untuk membantu kami lakukan pelayanan sekitar kota," tambah dia.

Tokoh Masyarakat Menentang Keras Kebrutalan KKB Papua di Kiwirok

Sementara itu, Tokoh masyarakat di Kabupaten Pegunungan Bintang, Seni Uopdana, menentang keras kebrutalan KKB Papua di Distrik Kiwirok.

Seperti diketahui, aksi kekerasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang khususnya di Distrik Kiwirok, semakin meningkat.

Melihat banyaknya korban terus berjatuhan, baik dari sipil maupun aparat, Seni Uopdana menilai aksi KKB Papua harus segera diatasi. 

Uopdana dalam keterangannya mengatakan jika aksi-aksi KKB Papua tidak kunjung direspon cepat oleh aparat keamanan, ia khawatir konflik akan terus meluas dan dampak yang ditimbulkan juga semakin besar.

“Saya sangat berduka dengan kabar akhir-akhir ini yang terjadi di Pegunungan Bintang.

Memang kelompok bersenjata itu sudah membuat kacau situasi disini.

Makanya saya berusaha membuka forum, dan meminta kepada aparat keamanan agar bisa segera bertindak tegas terhadap mereka.” ucapnya, Senin (4/10/2021), melansir dari Tribun Papua.

“Peristiwa hitam seperti sekarang ini tidak boleh dibiarkan begitu saja, karena ada banyak nyawa yang akhirnya terancam.

Saya takut kebiadaban separatis KKB Papua akan meluas” tambahnya.

Uopdana juga menyebutkan jika keberadaan Lamek Alipki Taplo sebagai pemimpin gerakan separatis di wilayah Pegunungan Bintang telah meracuni moral dan pemikiran anak-anak muda.

Lamek Taplo dianggap sudah memberi pengaruh buruk kepada generasi papua.

"Kerugian yang ditimbulkan dari kelompok separatis itu bukan hanya dari ancaman kekerasan, tapi dia dan kelompoknya juga telah merusak pikiran generasi penerus Papua terutama yang berada di wilayah Pegunungan Bintang,” tegasnya.

Atas dasar tersebut, Seni Uopdana tegas mengutuk keberadaan Lamek Alipki Taplo dan para kelompoknya.

Dirinya mengatakan jika aksi yang dilakukan kelompok tersebut telah diluar batas nilai kemanusiaan dan melanggar ajaran adat dari para leluhur.

“Terkutuk Lamek Taplo bersama kelompoknya. Mereka sudah melakukan aksi biadab yang tak berperi kemanusiaan dan sudah melanggar adat leluhur.

Tidak ada ampun baginya, kutukan itu akan segera datang," ujar Uopdana.

Dirinya meminta agar aparat keamanan secepat mungkin segera mengambil tindakan yang tegas terhadap separatis KKB Papua di pegunungan bintang.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved