Berita Surababaya
Otak Pembuat Upal Rp 3,7 Miliar Diungkap Polda Jatim Mengaku Belajar Otodidak dari Internet
Lima tersangka pembuat uang palsu saat diamankan di Mapolda Jatim,. Salah seorang pelaku mengaku belajar secara otodidak di internet.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Parmin
SURYA.co.id | SURABAYA - Otak pembuatan uang palsu Rp3,7 Miliar yang dibongkar Polisi, ternyata belajar secara otodidak memanfaatkan panduan video teknik cetak di internet.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengungkapkan, satu diantara orang anggota sindikat pembuatan upal tersebut memiliki keterampilan mengoperasikan alat cetak sablon itu, secara otodidak.
Caranya, sebelumnya pelaku mempelajari berbagai macam teknik pencetakan alat sablon dengan menerapkan metode offset itu, melalui situs tayangan video yang menyajikan panduan teknis pencetakan gambar atau sablon.
"Dia bukan tukang sablon. Belajar di internet, tutorial video (Youtube) gitu," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com (grup surya.co.id), Kamis (7/10/2021).
Tak pelak, penyidik Satreskrim Polresta Banyuwangi yang menangani kasus tersebut juga menyita lima kerangka berbentuk kotak alat sablon.
Pada masing-masing alat tersebut, memang terdapat corak pola tulisan, angka atau simbol, yang menyerupai pola yang terdapat pada lembaran uang pecahan Rp100 Ribu, yang asli.
"Jadi dia pakai sistem cetak offset Alat sablon itu, dipakai untuk cetak gambar gambar, kan beda beda," ungkapnya.
Dengan metode seperti itu, ungkap Gatot, sindikat tersebut sudah beroperasi sejak kurun waktu 10 bulan lalu, dan berhasil mencetak ribuan upal, dalam pecahan Rp100 Ribu, dengan total nominal Rp3,7 Miliar.
Cara pelaku mereguk keuntungan adalah menjual lembaran uang palsu tersebut dengan rasio perbandingan 1:3. Upal senilai Rp300 Ribu ditukar dengan uang asli senilai Rp100 Ribu.
"Dengan perbandingan itu, dia bisa raup keuntungan banyak," jelasnya.
Mereka membagi tugas dalam menjalankan bisnis upal tersebut.
Ada yang mengedarkan dan menjual upal, berjumlah tiga orang. Di antaranya, Ali Agung (44) warga Ngetos, Nganjuk.
Lalu, Arso Suprantyo (37) warga Sumobito, Jombang; dan, Ahmad Untung Wijaya (57) warga Bareng, Jombang.
Kemudian ada juga yang bertugas mencetak atau memproduksi upal, Joko Sugiarto (56) warga Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
upal Rp 3 miliar
Polda Jatim
belajar otodidak
Kasus uang palsu (upal)
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Dini Hari Ini, 498 CJH Asal Ponorogo Diberangkatkan ke Surabaya, Kang Giri Titip Doa untuk Bumi Reog |
![]() |
---|
Peserta Antangin Bromo KOM Challenge 2023 Resmi Diberangkatkan dari Balai Kota Surabaya |
![]() |
---|
GRATIS TIKET Persebaya vs Bali United di Surabaya 730 Game, Bonek Simak Caranya! |
![]() |
---|
Lirik Sholawat Munjiyat dan Artinya Bahasa Indonesia |
![]() |
---|
Bupati Magetan Menari Gambyong Bareng 1000 Guru, Wujud Profil Pelajar Pancasila Lewat Seni Budaya |
![]() |
---|