Nasib Penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 3 & 4 Belum Cair, Tahap 5 Sudah Ditetapkan
Nasib penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 3 & 4 yang belum cair, padahal Tahap 5 sudah ditetapkan.
Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Iksan Fauzi
Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id, - Nasib penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 3 & 4 yang belum cair, padahal Tahap 5 sudah ditetapkan.
Bantuan BLT BPJS Ketenagakerjaan yang disalurkan melalui Kemnaker masih terus berlangsung.
Terbaru, BLT senilai Rp 1 Juta untuk pegawai bergaji Rp 3,5 Juta ini telah melakukan penetapan untuk pencairan tahap 5.

Namun masih terdapat penerima tahap 3 & 4 yang masih belum mendapatkan BLT BPJS Ketenagakerjaan tersebut.
Bagaimana nasibnya? berikut penjelasan dari Kementerian Ketenagakerjaan.
Nasib Penerima Tahap 3 & 4
Kemnekar melalui unggahan di Instagram pernah menjelaskan mengapa BLT BPJS Ketenagakerjaan tahap 3 dan 4 belum cair hingga saat ini.
Alasan pertama, pihak Kemnaker berhati-hati dalam menyalurkan bantuan agar tepat sasaran.
Oleh karenanya, Kemnaker meminta pekerja bersabar hingga BLT BPJS Ketenagakerjaan cair di rekening masing-masing.
Sementara untuk memantau proses penyaluran subsidi gaji, bisa cek secara berkala di situs bsu.kemnaker.go.id.
Melalui laman bsu.kemnaker.go.id, Kemnaker juga menjelaskan bahwa pekerja yang memenuhi syarat dan lolos seleksi penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan akan mendapatkan notifikasi apabila telah ditetapkan sebagai penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU).
Tetapi khusus pemilik rekening BCA dan bank swasta, subsidi gaji tidak langsung disalurkan melalui rekening yang dimiliki saat ini.
Pekerja harus lebih bersabar lantaran pemilik rekening BCA dan bank swasta akan dibuatkan rekening baru secara kolektif terlebih dulu.
Sebagaimana dijelaskan Deputi Direktur Bidang Project Management Office BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek, Romie Erfianto.
Ia mengatakan, bagi pekerja yang belum memiliki rekening bank Himbara, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan pihaknya akan menyampaikan sejumlah data kepada Bank Himbara.
Nantinya Bank Himbara dan BSI akan menginformasikan kepada calon penerima subsidi upah untuk melakukan aktivasi rekening agar bisa dilakukan pencairan dana.
Di saat yang bersamaan dilakukan pembentukan rekening kolektif oleh bank Himbara secara sentralisasi.
Para pemberi kerja atau perusahaan dan tenaga kerja diharapkan segera menyampaikan kelengkapan data yang dibutuhkan dalam proses pembukaan rekening kolektif tersebut.
Kelengkapan data tersebut disampaikan HRD perusahaan melalui menu Pelaporan Data Perusahaan di website resmi BP Jamsostek (www.bpjsketenagakerjaan.go.id).
"Jadi kami bekerja sama untuk mendistribusikan kartu, peserta dapat melakukan aktivasi sesuai dengan bank yang telah bekerja sama dan ditunjuk untuk pembukaan rekening baru," kata Romie, dikutip dari Kompas.com, Minggu.
Itulah yang menyebabkan pencairan subsidi gaji tahap 4 bagi pemilik rekening BCA dan bank swasta jauh lebih lama dibanding bank himbara, seperti Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN.
BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 5 Sudah Ditetapkan,
Satu per satu calon penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan tahap 5 pun mulai ditetapkan.
Ini dapat dilihat dari akun masing-masing pekerja di laman kemnaker.go.id.
Selain itu, seorang warganet berakun Instagram @haerudineva pun menyampaikan hal serupa di kolom komentar Instagram Kementerian Ketenagakerjaan ( Kemnaker).
"Tahap 5 sudah di tetapkan, semoga cepat cair. Aamiin," katanya.
Lantas, kapan BLT BPJS Ketenagakerjaan tahap 5 cair setelah ditetapkan sebagai penerima?
Tidak diketahui pasti kapan BLT BPJS Ketenagakerjaan, tetapi Kemnaker pernah memberikan penjelasan mengenai subsidi gaji yang tak kunjung cair.
Pihak Kemnaker bilang, BSU tahap 3-5 didominasi oleh pekerja yang menggunakan rekening BCA dan bank swasta.
Oleh karena itu, pencairannya lebih lama dibanding pemilik rekening himbara, seperti BNI, BTN, BRI, dan Bank Mandiri.
Sebab, pengguna rekening BCA dan bank swasta harus dibukakan rekening himbara terlebih dulu.
Sementara Deputi Direktur Bidang Project Management Office BPJS Ketenagakerjaan Romie Erfianto menjelaskan, pihaknya bersama Kemnaker akan mengirimkan data pekerja yang menggunakan bank swasta ke bank Himbara.
Nantinya Bank Himbara dan BSI akan menginformasikan kepada calon penerima subsidi gaji untuk melakukan aktivasi rekening agar bisa dilakukan pencairan dana.
Di saat yang bersamaan dilakukan pembentukan rekening kolektif oleh bank Himbara secara sentralisasi.
Para pemberi kerja atau perusahaan dan tenaga kerja diharapkan segera menyampaikan kelengkapan data yang dibutuhkan dalam proses pembukaan rekening kolektif tersebut kepada HRD perusahaan.
Selanjutnya HRD Perusahaan akan melapor melalui menu Pelaporan Data Perusahaan di website resmi BP Jamsostek (www.bpjsketenagakerjaan.go.id).
"Jadi kami bekerja sama untuk mendistribusikan kartu, peserta dapat melakukan aktivasi sesuai dengan bank yang telah bekerja sama dan ditunjuk untuk pembukaan rekening baru," kata Romie, dikutip dari Kompas.com, Minggu.
Kemnaker akan membuatkan rekening baru bagi penerima BSU yang tidak memiliki rekening bank Himbara. Penerima bantuan tinggal datang ke bank yang dituju untuk mengaktifkan rekening dan mengambil dana tunai.
Berikut prosesnya:
• Para pemberi kerja atau perusahaan dan tenaga kerja menyiapkan kelengkapan data yang dibutuhkan dalam proses pembukaan rekening kolektif.
• Data tersebut kemudian disampaikan oleh perusahaan melalui menu Pelaporan Data Perusahaan di website resmi BP Jamsostek (www.bpjsketenagakerjaan.go.id)
• BP Jamsostek kemudian menyalurkan data tersebut ke Bank HIMBARA.
• Nantinya Bank Himbara akan menginformasikan kepada calon penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan untuk melakukan aktivasi rekening agar bisa dilakukan pencairan dana.
Tidak ada potongan
Para pekerja tidak perlu khawatir, karena subsidi gaji akan diberikan secara penuh.
"Terkait pembukaan rekening kolektif, ada yang menyebutkan dipotong untuk buka rekening. Kami sudah berkomitmen dengan Himbara, tidak ada pemotongan," ujar Staf Ahli Menaker Bidang Ekonomi Ketenagakerjaan, Aris Wahyudi, saat mendampingi kunjungan kerja spesifik (Kunspik) Komisi IX DPR RI ke kota Denpasar, Bali.