PON XX Papua 2021
Muncul Klaster Covid-19 di PON XX Papua, Menpora Ungkap Dugaan Penyebabnya
Gelaran PON XX Papua 2021 di tengah pandemi, tak dipungkiri menjadi kekhawatiran bagi sebagian orang.
Penulis: Dya Ayu | Editor: Parmin
SURYA.co.id | JAYAPURA - Gelaran PON XX Papua 2021 di tengah pandemi, tak dipungkiri menjadi kekhawatiran bagi sebagian orang.
Apalagi seperti diketahui, sejatinya PON digelar pada tahun 2020 lalu, namun karena angka kasus covid-19 masih tinggi, akhirnya baru terlaksana tahun ini.
Ternyata kekhawatiran itu benar adanya, empat hari usai dibukanya PON XX Papua oleh Presiden Jokowi, kasus Covid-19 klaster PON bermunculan.
Terdapat 28 dari semula 29 orang (seorang dinyatakan sembuh) positif Covid-19.
Mereka kabarnya terdiri dari atlet, pelatih, ofisial, dan juga jurnalis yang meliput gelaran PON.
Dari sumber Kemenpora, atlet yang terpapar berasal dari sejumlah daerah seperti DKI Jakarta, Jabar, Jatim, Kaltim, Sumut, Sulsel, Banten, dan NTT.
Terkait hal itu, Menpora Zainudin Amali menduga para atlet yang terkonfirmasi positif Covid-19, daya tahan tubuh mereka sedang menurun usai berlaga.
"Kemungkinan setelah bertanding, daya tahan tubuh mereka menurun, kemudian (Covid-19) muncul," ujar Menpora Amali, Rabu (6/10/2021).
Saat ini, Zainudin Amali yang berkantor di Jayapura, memastikan pelaksanaan PON Papua tetap berjalan lancar, meski ada yang terpapar Covid-19.
Selain itu, setelah beredar pemberitaan mengenai atlet di PON terpapar covid-19, Menpora meyakinkan kepada semua pihak, kondisi para atlet maupun ofisial tersebut sudah tertangani dengan baik.
Kebanyakan mereka tanpa gejala dan sudah diisolasi di rumah sakit yang bekerjasama dengan PB PON.
Satgas Covid-19 di Papua juga sedang menelusuri darimana para atlet bisa terpapar corona.
Sebab jangan sampai kasus tersebut menjadi klaster besar di PON Papua.
"Sedang dicari, mereka kena dimana. Jangan-jangan ada yang datang ke sini sudah kena. Itu masih ditelusuri," jelasnya.
Menurut Menpora Amali, para atlet dan ofisial yang terpapar juga sudah tertolong dengan vaksin sebelumnya, sehingga ketika terkonfirmasi tak ada gejala yang berarti.
"Mereka juga belum bisa pulang karena harus isolasi selama 14 hari, meski sudah bertanding," terangnya.