Berita Surabaya

Antisipasi Klaster PTM, Pemkot Surabaya Kebut Vaksinasi Covid-19 dan Swab Berkala Bagi Pelajar

Pemkot Surabaya memastikan hingga saat ini belum menemukan klaster Pembelajaran Tatap Muka

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Habibur Rohman
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat meninjau pelaksanaan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM), awal September lalu. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pemkot Surabaya memastikan hingga saat ini belum menemukan klaster Covid-19 di Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Sekalipun demikian, berbagai upaya antisipasi terus dilakukan.

Di antara yang sedang dilakukan adalah perluasan vaksinasi bagi pelajar (12 tahun ke atas). Juga, pelaksanaan uji usap Covid-19 yang dilakukan secara berkala.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menargetkan vaksinasi dosis pertama bagi pelajar tuntas bulan ini.

"Untuk saat ini hampir 70 - 80 persen. Insya Allah, dua hari ke depan kami bisa mencapai 100 persen," kata Cak Eri, Rabu (29/9/2021).

Ia mengungkapkan, ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi saat memberikan vaksinasi kepada pelajar. Di antaranya, meyakinkan pelajar dan wali murid.

"Memang tidak semuanya pelajar mau. Ada yang tidak diperbolehkan orang tuanya sehingga kami tidak memaksa," katanya.

"Wali muridnya masih ragu-ragu. Karena (anaknya) masih kecil, masih umur 12 tahun. Khawatir ada apa-apa. Nah kami sekarang lagi memberikan pengertian sekaligus edukasi," imbuh Cak Eri.

Selain memberikan vaksinasi, evaluasi PTM juga dilakukan dua pekan sekali. Di antaranya, dengan melaksanakan uji usap kepada siswa.

"Kami lakukan tes swab PCR tiap 2 minggu sekali untuk antisipasi klaster PTM. Tiap minggu kita evaluasi terus,” ujarnya.

Cak Eri mengungkapkan, animo PTM di Surabaya cukup tinggi. Terbukti, dari jumlah sekolah yang mengikuti PTM terus bertambah, termasuk yang dinyatakan lulus asesmen hingga simulasi.

Sekalipun demikian, masing-masing sekolah tetap harus mengikuti uji asesmen. Ini sebagai langkah preventif, selain memberikan perhatian kepada siswa.

Cak Eri menyebut, seluruh sekolah juga telah mendaftar pada uji asesmen kepada satgas Covid-19.

"Ini (yang lulus asesmen) terus bertambah. Semuanya sudah mendaftar untuk asesmen. Dalam tahap asesmen, kami pasti akan cek dulu," katanya.

Jumlah siswa di tiap kelasnya juga masih terbatas. Hanya sekitar 25 persen dari total siswa dalam satu kelas.

"Kami tidak langsung dalam jumlah besar, misalnya langsung 50 persen. Kami lakukan evaluasi terlebih dahulu," jelas Cak Eri.

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan Dinas Pendidikan bersama Dinas Kesehatan Kota Surabaya, hingga saat ini belum ada kluster Covid-19 di sekolah. Uji usap pun telah menjangkau sekitar 5.000 siswa yang tersebar di 18 sekolah.

"Tentu, kami targetkan seluruh (siswa) sekolah bisa di-swab. Kami targetkan Senin (4/10/2021) bisa diswab seluruhnya," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita dikonfirmasi terpisah di hari yang sama.

PTM untuk jenjang SMP di Surabaya telah dimulai sejak 6 September 2021. Sedangkan untuk PTM jenjang SD berlangsung sejak 20 September 2021.

Jumlah sekolah yang mengikuti PTM di masing-masing jenjang pun cukup besar. Rinciannya, sebanyak 112 sekolah merupakan jenjang SD dan 101 merupakan SMP.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved