Berita Surabaya

Antisipasi Gelombang Ketiga Kasus Covid-19, Dinkes Surabaya Masih Siagakan Rumah Sakit Darurat

Mengingat masih adanya potensi kenaikan kasus Covid-19 gelombang ketiga yang mengincar Indonesia, masyarakat diminta konsisten menerapkan prokes

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Bobby Constantine Koloway
Suasana di RS darurat Lapangan Tembak (RSLT) yang kini kosong. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Masyarakat diharapkan untuk konsisten menerapkan protokol kesehatan (Prokes), mengingat masih adanya potensi kenaikan kasus Covid-19 gelombang ketiga yang mengincar Indonesia.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya pun saat ini telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi munculnya potensi kenaikan kasus Covid-19 tersebut.

"Mudah-mudahan tidak terjadi. Tetapi, kita harus tetap waspada," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita di Surabaya, Jumat (24/9/2021).

Di antara langkah antisipasi Pemkot Surabaya adalah sosialisasi protokol kesehatan. Memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk mengantisipasi terjadinya kluster akibat relaksasi di sejumlah sektor.

"Kami sosialisasi prokes kepada masyarakat. Itu yang utama," kata perempuan yang akrab disapa Feni ini.

Selain itu, percepatan vaksinasi terus dilakukan. Baik untuk dosis pertama maupun dosis kedua.

"Kami siapkan target dengan menyasar semua kalangan," katanya.

Selain upaya pencegahan, Pemkot Surabaya juga tetap menyiagakan fasilitas kesehatan sebagai tempat treatment apabila terjadi lonjakan kasus. Di antaranya, beberapa tempat isolasi hingga sejumlah rumah sakit (RS) rujukan.

RS di Surabaya tetap mengalokasikan ruangan untuk pasien rujukan Covid-19. Juga beberapa RS darurat yang sebelumnya telah dioperasikan saat terjadi lonjakan kasus pada Juli lalu.

Yakni, RS Lapangan Tembak (RSLT) dan RS Indoor Gelora Bung Tomo (RSGBT).

"Walaupun saat ini tidak terisi pasien, tetap kami siagakan," ungkap Feni.

Untuk diketahui, Indonesia telah melalui gelombang kedua lonjakan kasus Covid-19 yang menyentuh puncaknya pada 15 Juli lalu.

Kini kasus Covid-19 di Indonesia terus menurun. Satgas Penanganan Covid-19 bahkan mencatat dalam sepekan terakhir kasus aktif secara nasional mencapai angka terendah selama pandemi, yakni hanya 1 persen dari total kasus.

Walau telah keluar dari lonjakan kasus Covid-19, Satgas Penanganan Covid-19 mengingatkan masyarakat agar jangan terlena dan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Pasalnya, ancaman gelombang ketiga pandemi Covid-19 masih mungkin terjadi.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved