Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

4 Fakta Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang: Kendaraan Pelaku Tertangkap, Pakar Ekspresi Beri Analisis

Berikut ini deretan fakta terbaru pembunuhan ibu dan anak di Subang. Pihak kepolisian akui telah mengantongi bukti yang mengerucut.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Cover Youtube
Salah satu saksi mata pembunuhan ibu dan anak di Subang. Analisis Mabes Polri, pembunuhan di Subang terencana. 

SURYA.CO.ID - Berikut ini fakta pembunuhan ibu dan anak di Subang, pihak kepolisian akui telah mengantongi kendaraan yang digunakan pelaku hingga analisis pakar ekpresi pada orang terdekat korban.

Hingga hari ke-29 pascaditemukan jasad Amalia Mustika Ratu (23) dan Tuti Suhartini (55), puluhan polisi digerakkan mengungkap kasus pembunuhan tersebut. 

Sejumlah barang bukti pun sudah dikumpulkan penyidik. Namun, untuk menetapkan tersangka pembunuh ibu dan anak di Subang itu, polisi masih bersikap hati-hati.

Dilansir SURYA.co.id dari berbagai sumber, berikut 4 fakta terbaru pembunuhan ibu dan anak di Subang.

1. Bukti kendaraan pelaku

Paling baru, penyidik gabungan dari Mabes Polri, Polda Jabar dan Polres Subang menemukan bukti-bukti yang diduga mengarah kepada eksekutor pembunuh ibu dan anak di Subang.

Selain bukti-bukti yang ada di tempat kejadian perkara (TKP), di antaranya helem dan sepatu putih yang tertinggal, terbaru rekaman circuit closed television (CCTV) di sekitar TKP menunjukkan pergerakan dua kendaraan.

Dua kendaraan tersebut, yakni Toyota Avanza Putih dan Yamaha NMAX biru. Dua kendaraan itu terekam dalam CCTV dan kini sedang disorot oleh penyidik gabungan.

"Mohon doanya, jadi kami butuh kehati-hatian dan ketelitian dari waktu ke waktu, kemudian dari perbuatan ke perbuatan, mereka-mereka itu (saksi) dari alibi waktu itu detik per detik itu mereka ada di mana, posisinya seperti apa," beber Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Erdi A Chaniag saat dihubungi, Jumat (17/9/2021).

Erdi mengatakan, dari keterangan saksi-saksi serta bukti-bukti yang ada, nantinya bakal mengarah pada tersangka. "Harus betul-betul dengan menemukan petunjuk-petunjuk itu, insya Allah akan mengarahkan kepada bukti-bukti dan tersangkanya," katanya.

2. Yosef diperiksa 9 kali

Sebelumnya Erdi A Chaniago menjelaskan mengenai alasan pemanggilan saksi sampai berulang kali. Tidak ada saksi lain dalam kasus pembunuhan di Subang itu yang diperiksa polisi sebanyak yang dilakukan pada Yosef.

Jumlah saksi yang diperiksa polisi terkait kasus tersebut adalah 26 orang termasuk Yosef dan anak-anaknya. Dari pengerucutan saksi tersebut, diharapkan segera ditemukan jalan menuju tersangka pembunuhan ibu dan anak di subang tersebut.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago menyatakan kalau bisa saja saksi akan bertambah.

"Mengerucut saksi-saksi yang kiranya akan mengarah kepada ditemukannya tersangka ini sedang didalami. Oleh karena itu sekarang masih dalam konteks penyelidikan," kata Erdi A Chaniago saat dihubungi, Rabu (15/9/2021).

"Sementara masih dikembangkan, dipelajari bukti-bukti yang sudah didapat selama ini kemudian mereka evaluasi dan terus penyelidikan."

Mengenai Yosef yang sudah diperiksa berulang kali, Erdi menegaskan bahwa kuantitas pemanggilan pada Yosef bukan berarti dia akan jadi tersangka.

Erdi menyatakan kalau Yosef sering dipanggil untuk diperiksa, semata-mata hanya untuk kepentingan penyidikan.

"Bukan berarti yang bersangkutan dipanggil terus menjadi tersangka, tidak. Tetapi ada pengembangan-pengembangan informasi, misalnya ditemukan barang bukti kemudian disinkronkan, itu yang kami dalami," katanya.

Menurut catatan Tribun Jabar, Yosef sudah diperiksa sebanyak sembilan kali.

3. Analisis Mabes Polri

Analisis sementara Mabes Polri : pembunuhan berencana

Sementara itu, berikut analisis Mabes Polri dari hasil pemeriksaan sementara. Polisi menduga terjadi pembunuhan berencana.

Namun, setelah hampir sepekan membantu penyelidikan, penyidik Mabes Polri belum juga menemukan pembunuhnya. Diduga, pembunuh Amalia Mustika Ratu (23) dan Tuti Suhartini (55) profesional.

Hingga hari ke-29 ini, penyidik masih berkutat memeriksa saksi-saksi dari pihak keluarga, yakni Yosef (55) dan Yoris (34). Satu pria lain dari keponakan Tuti bernama Danu.

Hasil pemeriksaan sementara gabungan pihak penyidik Mabes Polri, Polda Jabar dan Polres Subang menyatakan, pembunuhan terhadap Amalia Mustika Ratu dan Tuti diduga dilakukan secera terencana.

"Kasus tindak pidana pembunuhan berencana. Penyidik menyimpulkan kasus ini merupakan diduga tindak pidana pembunuhan dan direncanakan, Pasal 340 subsidair Pasal 338 KUHP," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (17/9/2021).

Menurutnya, dugaan itu juga berdasarkan analisa dari penyelidikan yang telah dilakukan tim gabungan hingga serangkaian pemeriksaan saksi-saksi.

"Dimana penyidik sudah bekerja dengan menggunakan analisa-analisa yang dilakukan dari pemeriksaan terhadap saksi-saksi," jelasnya.

4. Pakar ekspresi beri analisis

Psikolog sekaligus pakar mikro ekspresi Poppy Amalya, menjadi satu di antara orang yang menaruh perhatian pada kasus tersebut.

Bahkan, secara khusus Poppy Amalya membuat konten dengan menjelaskan analisisnya mengenai ekspresi ketiga pria yang dekat dengan korban.

Di antaranya, Yosef selaku ayah dan suami korban, Yoris sebagai anak tertua, dan Dicky sebagai kekasih korban Amalia.

Terungkap ada perbedaan yang tercermin dari wajah ketiganya saat memberikan keterangan terkait kasus tersebut.

Dicky Tampak Tenang

Beberapa waktu lalu, Dicky sempat buka suara saat diwawancara oleh tvOne.

Dicky menjelaskan terkait detik-detik sebelum Amel meregang nyawa.

Selain itu, ia juga memberikan alasan terkait keputusannya membuat akun Intagram korban menjadi privat setelah kasus tersebut.

Dicky juga bercerita kalau beberapa jam sebelum Amel meregang nyawa, dia masih bermain game melalui ponselnya

Diketahui, Amel mengirimkan pesan terakhir ke Dicky pukul 22.47, sementara sang ibu diperkirakan tewas pada pukul 01.00 WIB.

Di sisi lain, alasan Dicky membuat privat akun Instagram Amel semata-mata agar foto-fotonya tidak dimanfaatkan banyak orang.

Terkait penjelasan Dicky ini, Poppy melihat kekasih Amalia ini tampak tenang.

"Dia terlihat begitu tenang. Tidak ada pengulangan kalimat dan menceritakan dengan lancar," jelas Poppy.

"Dia melakukan privat terlebih dahulu, karena tadi ya, dikhawatirkan banyak orang memanfaatkan foto-foto tersebut," imbuhnya.

Yoris Singgung Yayasan

Poppy menyoroti mimik muka dan semua detail ekspresi Yoris saatmenceritakan kondisi rumah orangtuanya setelah pembunuhan.

"Yoris menjelaskan begitu tenang ya. Walaupun menunduk, karena ada pengalaman emosional," kata Poppy dikutip dari kanal YouTube-ya, Kamis (16/9/2021).

Dari pernyataan Yoris, dikonfirmasi bahwa pembunuhan tersebut bukan semata-mata karena uang atau perampokan.

Pasalnya, harta benda di rumah tersebut tidak ada yang hilang.

Setelah itu Poppy menganalisis saat Yoris menceritakan awal mula pengelolaan Yayasan Bina Prestasi Nasional yang sebelumnya dikelola sendiri ayahnya dengan istri muda.

Saat itu Yoris sempat menyebut kata 'istri muda' dengan ekspresi tertawa kecil.

Menurut Poppy, di situ dapat dilihat ada sedikit konten.

"Yoris seolah agak sedikit menertawakan (istri muda) atau gambarannya kurang begitu suka karena dia mengambil alih begitu menikah dengan ayahnya, langsung jadi bendahara," ujar Poppy.

Diketahui, Yosef selaku suami dan ayah korban sempat mengangkat istri mudanya menjadi bendahara di yayasan miliknya.

Namun, nama istri muda tidak masuk dalam struktur organisasi kepengurusan secara resmi.

Poppy lantas menyoroti bagian saat Yoris menutup mata saat menceritakan sedikit tentang istri muda ayahnya tersebut.

"Matanya ditutup, tidak sanggup melihat kenyataan papanya jatuh cinta dan menikah lagi," ujar Poppy.

Yosef Ketakutan

Sebelumnya, Poppy Amalya juga melihat bahwa Yosef beberapa kali tertangkap menunjukkan ekspresi ketakutan.

Momen tersebut tertangkap saat Yosef saat itu menceritakan detik-detik ia mencari anak dan istri.

"Pada saat bilang takut, dia melihat ke bawah. 'Coba tolong dilihat' dia mengarahkan dengan mengekspresikan takut."

"'Udah gitu saya lapor ke kapolsek' ditanya lagi sama wartawan 'jadi belum ditemukan?' ia mengatakan dengan penekanan tubuh menandakan bahwa kalimat tersebut adalah benar dan ia ingin menekankan."

"'Saya belum menemukan' (kata Yosef), lalu matanya terpejam dengan erat dan memperlihatkan wajah takut," kata Poppy.

Tak hanya ekspresi takut, kata-kata yang keluar dari mulut Yosef juga tersendat hingga membuatnya mengulang kata agar jelas.

Adapun kata yang diulang adalah disangka dan prasangka.

Menurut Poppy hal tersebut berkaitan dengan emosi yang meluap sehingga ucapan yang dikeluarkan dapat tidak jelas atau terpotong.

"'Di mana anak saya karena disang-' sulit mengeluarkan suara, melihat ke bawah lagi, 'disang, prasangka' dia mengulangi kata itu, sampai memperbaiki kata itu," ujar Poppy.

Poppy juga menyoroti pemilihan kata Yosef saat menjelaskan kunci rumah.

Hal itu dirasa janggal lantaran Yosef seolah telah menjelaskan bahwa ada pihak ketiga.

"Biasanya kalau orang menjelaskan tersebut dia menjelaskan satu orang tapi dia menggunakan kata 'ada yang diambil'."

"Berarti di sini beliau menggunakan kata ganti kedua pada saat menjelaskan peristiwa tersebut seperti ada sosok lain," ungkap Poppy.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved