Berita Malang Raya

Kisah Ipul, Anak Pemulung di Kota Malang yang Viral TikTok Usai Sabet Juara Karate

Syaiful menjadi sorotan saat terekam netizen mengayuh sepeda puluhan kilometer pulang ke rumahnya bersama Sulastri ibu kandungnya

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/erwin wicaksono
Aditya Syaiful Anam, anak pemulung yang raih juara harapan Kejuaraan Karate Malang Raya, Minggu (5/9/2021) 

SURYA.CO.ID, MALANG - Seorang bocah berusia 12 tahun asal Desa Jenggolo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang kini viral di media sosial.

Adalah Aditya Syaiful Anam, peraih juara harapan dalam Kejuaran Karate Malang Raya yang digelar di Kota Malang, Minggu (5/9/2021) lalu.

Aksi Syaiful viral lewat media sosial TikTok.

Syaiful menjadi bahan sorotan saat terekam netizen mengayuh sepeda puluhan kilometer pulang ke rumahnya bersama Sulastri ibu kandungnya usai mengikut kejuaraan tersebut.

Ketika ditemui di kediamannya, kondisi rumah Syaiful ternyata jauh dari kata layak.

Bocah yang akrab disapa Ipul tersebut tinggal hanya dengan ibunya di rumah semi permanen.

Tampak genteng rumah sudah dalam keadaan rusak dengan tanah sebagai lantai.

Setiap hari, Sulastri bersama Ipul terpaksa tidur dengan dikelilingi sampah.

Penghasilan Sulastri sebagai pemulung sampah membuat dirinya hidup pas-pasan dengan anaknya tersebut.

Baca juga: Persik Kediri Rekrut Pemain Kontroversial Yudha Febrian, Ini Kata Pelatih Joko Susilo

Sejatinya Sulastri dan Syaiful tinggal menumpang di kediaman nenek alias ibu kandungnya.

Namun Sulastri tinggal di bagian belakang rumah neneknya tersebut. Bagian rumah terkena dampak gempa bumi pada April 2021.

"Dan sampai sekarang saya tidak mendapat bantuan sampai saat ini. Jadi ya saya biarkan begini, jadi gudang. Dan saya tinggal sama mbahnya Syaiful di sebelah. Beginilah rumah kami. Syaiful sama saya tinggal di sini. Suami saya sudah meninggal dunia," ujar Sulastri ketika ditemui di rumahnya, Selasa (14/9/2021).

Sulastri mengatakan anak satu-satunya tersebut memang berhasrat menggeluti olahraga karate sejak sekolah Taman Kanak-kanak.

"Ipul suka karate sejak TK. Memang giat ada kemauan tinggi. Ingin membanggakan orang tuanya," beber wanita yang akrab disapa Sum itu.

Sebagai seorang ibu, Sulastri ingin mewujudkan keinginan anaknya tercapai.

"Tapi saya bilang ke Ipul saya hanya bisa segini. Kayak kemarin ibu hanya bisa ngantar pakai sepeda pancal begitu. Tapi dia senang dan penurut anaknya dan gak neko-neko," sebut Sum.

Sulastri bercerita saat Ipul masih berumur lima tahun, anaknya tersebut berhasrat menjadi polisi.

"Saya tanya 'pak ya apa caranya jadi polisi?' pak polisinya jawab 'harus pintar bela diri' sejak saat itu saya bilang ke ibu ingin karate dan didukung," ujarnya.

Sulastri bersyukur memiliki anak seperti Ipul. Ia menilai Ipul adalah sosok yang tidak rewel. Kemana-mana, Ipul kompak bersepeda bersama ibunya.

"Dia suka lihat Stasiun Kota baru yang barusan dibangun itu. Ia suka melihat gedung-gedung itu. Pernah sepedaan ke Singosari sama ke Gunung Kawi. Saya bersyukur punya Ipul," terang wanita berkerudung ini.

Ia pun bercerita jika keseharian Ipul tidak hanya sekolah dan latihan karate.

Ipul juga membantunya mencari rongsokan untuk dijual kembali guna mencukupi kebutuhan hidup.

"Ya saya kan kerjanya mengumpulkan rongsokan. Biasanya Ipul itu ikut kayak kemarin pas kejuaraan pulangnya ya saya nyari di gang-gang Kota sampai Kabupaten sama Ipul. Dia pun gak masalah. Dia berbakti sama orang tuanya," ungkap Sulastri.

Sulastri kadang suka menunggak uang iuran karate anaknya karena keterbatasan biaya.

"Biaya karate Rp 60 ribu per bulan. Pernah nunggak, waktu ujian karate baru jual rongsokan," kenang Sulastri.

Ke depan Sulastri bersama anaknya bermimpi punya rumah sendiri.

"Ingin punya rumah sendiri. Saya setiap setor sampah dapat Rp 350 ribu itu 2 gerobak besar. Satu bulan hanya 3 kali setor," impinya.

Sementara itu, Syaiful mengaku ingin melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren An-Nur Bululawang suatu saat.

"Pengen mondok di An-Nur sama tetep ingin terus main karate. Saya bercita-cita jadi polisi," tutupnya.

BACA BERITA MALANG RAYA LAINNYA

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved