Trend Bonsai di Masa Pandemi 1

Surga Bonsai di Tengah Kota Jember jadi Sarana Edukasi, Harga Bisa Tembus Rp 100 Juta

Dikenal sebagai pusat pemeliharaan dan seni membonsai, Kampung Bonsai itu berada di Jalan Bengawan Solo, Kelurahan/Kecamatan Sumbersari Jember.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Deddy Humana
surya/sri wahyunik
Pengunjung menikmati keindahan tanaman bonsai di Kampung Wisata Bonsai di di Jalan Bengawan Solo, Kelurahan/Kecamatan Sumbersari Jember, Rabu (8/9/2021) lalu. 

SURYA.CO.ID, JEMBER - Memelihara tanaman kerdil alias bonsai, menjadi trend baru di masa pandemi Covid-19 sekarang. Justru banyak orang yang merintis atau mencari bibit tanaman untuk bonsai yang membuka prospek ekonomi menjanjikan, ketimbang aktivitasnya terbonsai tanpa berbuat apa pun.

Padahal di Jember, untuk belajar cara membonsai, atau mau berburu bonsai, tidak perlu jauh-jauh. Karena ternyata di sebuah kampung lawas di Kabupaten Jember, tersembunyi sebuah surga bonsai.

Dikenal sebagai pusat pemeliharaan dan seni membonsai, Kampung Bonsai itu berada di Jalan Bengawan Solo, Kelurahan/Kecamatan Sumbersari Jember. Tempatnya tidak jauh dari Gedung DPRD Jember. Cukup berjalan kaki dari gedung dewan, Anda bisa menemukan Kampung Bonsai tersebut.

Di sana ada papan bertuliskan Jember Bonsai Community (JBC) di dekat pintu masuk Gang II Jalan Bengawan Solo. Kampung Wisata Bonsai, konsep ini yang sedang dikembangkan oleh JBC.

Jadi tidak hanya sekadar sebuah Kampung Bonsai, namun juga dikemas menjadi sebuah kampung lengkap bertajuk Kampung Wisata Bonsai (KWB).

Kenapa JBC ingin mengembangkan kampung tersebut, karena ada ratusan tanaman bonsai di tempat tersebut, mulai dari Jalan Bengawan Solo Gang I, II, III, dan IV. Sebagian besar penduduk di empat gang jalan tersebut mempunyai bonsai di rumahnya.

Mereka mulai dari penyuka bonsai, kolektor, pembudidaya, pencari bibit bonsai, sampai penjual bonsai. Paket lengkap budidaya bonsai ada di Kampung Wisata Bonsai Jember.

JBC juga mulai mengembangkan sisi edukasi. Edukasi diberikan kepada warga setempat yang ingin belajar tentang bonsai. JBC juga mengedukasi mahasiswa, dan warga yang berkunjung ke Kampung Wisata Bonsai Jember.

Seperti yang terlihat, Rabu (8/9/2021) sore, ada sejumlah mahasiswa dari Universitas Moch Sroedji Jember yang sedang belajar tentang budidaya bonsai di KWB Jember.

"Bagi siapapun yang ingin belajar tentang bonsai, mengenal bonsai, atau menjadi pebonsai, mau beli bonsai, atau sharing apapun tentang bonsai sambil ngopi, monggo. Kami siap," ujar Ketua JBC Agus Prajitno kepada SURYA.

Rabu (8/9/2021), SURYA menelusuri Kampung Wisata Bonsai Jember tersebut. Pengurus JBC menunjukkan galeri JBC, atau tempat workshop. Di tempat itulah, lokasi belajar bersama tentang bonsai.

Aneka jenis bonsai ada di tempat itu. Dan tentu para pecinta bonsai hapal sebagian besar namanya.

Sebut saja, Serut (Streblus asper), Klampis Ireng, Ileng-Ileng/Mangisan (Phyllanthus reticulatus), Sancang (Premna), Kawista (Limonia acidissima), Dewandaru (Eugenia uniflora/Ceremai Belanda), Mustam, Sisir/Kaliage (Maclura cochinchinensis).

Bahkan sampai Bunga Kertas/Bugenvil (Bougainvillea), Asam (Tamarindus indica), Santigi (Pemphis acidula), Mangrove, Beringin (Ficus benjamina), Kimeng (Ficus malacocarpa), Cemara (Casuarinaceae), Delima (Punica granatum), atau Blueberry (Cyanococcus).

"Kalau jumlah dan jenisnya banyak sekali. Jumlah bonsai di sini ratusan pohon. Karena kalau diambil rata-rata per rumah punya 40 - 50 batang bonsai. Sementara data jumlah anggota JBC saja baru 24 orang atau rumah. Bisa bertambah lagi. Jenisnya juga banyak. Baik jenis pepohonan, bunga, atau buah. Yang bunga dan buah, juga bisa tetap berbunga dan berbuah," terang Agus.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved