Persebaya Surabaya
Kisah Bonita Asal Sumatera Barat Demi Bisa Dukung Persebaya Surabaya Secara Langsung di Stadion
Menjadi Bonita, suporter fanatik Persebaya Surabaya dari golongan perempuan, tidak hanya sekadar memberi dukungan seadanya Persebaya
Penulis: Khairul Amin | Editor: Fatkhul Alami
Penulis: Khairul Amin | Editor: Fatkhul Alami
SURYA.co.id | SURABAYA - Menjadi Bonita, suporter fanatik Persebaya Surabaya dari golongan perempuan, tidak hanya sekadar memberi dukungan seadanya dari rumah saat Persebaya berlaga.
Banyak perjuangan yang harus dilakukan agar bisa maksimal memberikan dukungan pada tim kebanggaan, utamanya bisa memberikan dukungan secara langsung.
Hal itulah yang dilakukan Nur Azizah, Bonita asal Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat.
"Menjadi Bonita itu seru, bangga menjadi bagian Persebaya," ucap Nur Azizah.
Dara yang akrab disapa Azizah itu bercerita, awal akhirnya menjadi Bonita bermula saat kepindahan ke Jember pada 2016 silam, saat itu dirinya duduk di bangku kelas 3 MTs.
Riak-riak keinginan menjadi bagian Persebaya yang sudah ada sejak di Sumatera terwadahi setibanya di Jember.
"Awalnya pindah ke Jember kelas 3 MTs, ikut-ikutan kopdar komunitas, waktu itu Persebaya dibekukan, 2016 aku ikut di sini kopdar kebangkitan Persebaya," paparnya.
Tak hanya menjawab keinginannya untuk menjadi Bonita. Lewat jalan itulah, Azizah akui memiliki banyak teman rasa saudara sesama pecinta Persebaya.
Sebagai perantauan, memiliki banyak teman di tempat baru menjadi harta berharga tersendiri baginya.
Tak hanya rutin ikut Kopdar, Azizah menceritakan, ia tak jarang ikut aksi sosial yang sering dilakukan Bonek secara serentak, termasuk yang dilakukan Bonek Jember.
"Di sini sering galang dana kalau lagi ada musibah bencana alam, galang dana di lampu-lampu merah Jember. Setiap tahun kalau puasa itu ada bagi takjil Bonek se Jember, seneng bisa bantu sesama," papar dara hobi traveling itu.
Sementara mengenai cerita unik saat memberikan dukungan langsung pada Persebaya, Azizah akui banyak momen menarik tercipta selama enam tahun menjadi Bonita.
Utamanya, saat nekat melakukan solo traveler dari Jember ke Surabaya untuk memberikan dukungan langsung pada Persebaya.
Terhitung sejak tahun 2016, Azizah akui tiga kali momen dirinya solo traveler paling berkesan.
Tahun 2018 saat pertama nribun, 2019 nribun menyaksikan laga Persebaya vs PS Tira, terakhir musim 2020 saat hadapi Persis Solo.
"Lawan Persis Solo, itu nribun yang paling berkesan, karena aku nekad, pas lagi libur sekolah, kelas 3 SMK, pesen tiket kereta sendiri, berangkat sendiri dari Jember," ucapnya.
Ditambah, setibanya di Stadion Gelora Bung Tomo, tiket yang dibawa teman lain asal Jember tak bisa ia gunakan karena ia terpisah dari rombongan.
Baru bisa masuk stadion GBT di babak kedua pada laga itu, setelah membeli lagi tiket ke temen Bonek lain asal Surabaya.
"Setelah masuk, semua perjuangan terbayar lunas, bisa berikan dukungan langsung pada tim kebanggaan meski penuh perjuangan," tuturnya penuh rasa bangga.
Ia akui selalu merinding saat menyanyikan anthem Persebaya, song for pride.
"Liriknya beda, kayak masuk ke jiwa, bolak-balik nyanyi gak bisa gak merinding," ucap anak kedua dari dua bersaudara itu.
Hampir dua tahun tak bisa nribun untuk Persebaya, Azizah akui rindu tak bertepi.
Namun, karena melihat situasi, rindu itu ia rela tahan untuk kebaikan bersama.
"Semoga pandemi ini cepat selesai, agar bisa nribun lagi," harapnya.
Meski tak bisa memberikan dukungan secara langsung, Azizah tak henti memberikan dukungan dan doa terbaik untuk Persebaya musim ini.
Setelah kurang maksimal di laga pertama, di laga kedua nanti saat hadapi PS Tira, Azizah berharap, Persebaya meraih hasil maksimal.
Hampir dua tahun tak bisa nribun untuk Persebaya, Azizah akui rindu tak bertepi.
Namun, karena melihat situasi, rindu itu ia rela tahan untuk kebaikan bersama.
"Semoga pandemi ini cepat selesai, agar bisa nribun lagi," harapnya.
Meski tak bisa memberikan dukungan secara langsung, Azizah tak henti memberikan dukungan dan doa terbaik untuk Persebaya musim ini.
Setelah kurang maksimal di laga pertama, di laga kedua nanti saat hadapi PS Tira, Azizah berharap, Persebaya meraih hasil maksimal.
"Harus bangkit, aku yakin bisa yang penting tampil wani dan ngeyel. Semoga Persebaya terus berprestasi," pungkasnya.