Lapas Tangerang Terbakar
122 Napi Saling Injak Selamatkan Diri, Suasana Mencekam, Sel Terkunci Saat Kebakaran Lapas Tangerang
Salah satu orang tua narapidana (napi) di Lapas Tangerang, Nuriyati menceritakan detik-detik para penghuni Blok C menyelamatkan diri dari kobaran api.
SURYA.co.id | JAKARTA - Salah satu orang tua narapidana (napi) di Lapas Tangerang, Nuriyati menceritakan detik-detik para penghuni Blok C menyelamatkan diri dari kobaran api.
Nuriyati merupakan ibu dari Ujang Supriatna. Ujang Supriatna sendiri berhasil menyelamatkan diri dari kebakaran yang menewaskan 41 orang tersebut.
Ia bisa menceritakan suasana mencekam saat 122 napi Lapas Tangerang yang berusaha menyelamatkan diri dari anaknya melalui sambungan telepon.
"Anak saya di Blok C nomor 16 yang kebakaran. Anak saya (Ujang) selamat," cerita Nuriati di Lapas Kelas 1 Tangerang, Rabu (8/9/2021). "Sudah telepon, katanya aman," imbuh dia.
Pada Rabu (8/9/2021) pukul 01.50 WIB, Blok C Lapas Tangerang terbakar. Diduga akibat konsleting listrik.
Para napi yang berhasil menyelamatkan diri setelah kunci kamar sel berhasil dibuka. Namun masih banyak bagi napi masih terkunci di dalam sel. Mereka hanya bisa berteriak meminta tolong. Tercatat 41 napi meninggal dalam kebakaran tersebut.
Nuriati sendiri sudah sejak pagi mendatangi posko crisis center di Lapas Kelas 1 Tangerang setelah mendengar ada kebakaran di Lapas Tangerang.

Dari penuturan Nuriyati, anaknya berhasil menyelamatkan diri setelah menginjak-nginjak temannya yang juga hendak melarikan diri dari kobaran api.
"Sebenarnya kebetulan pintunya sedang kebuka dan dia loncat dan kena kakinya saja kebakaran," kata Nuriati.
"Lari-lari injek orang apa gitu, tapi selamat anak saya sudah teleponan barusan," sambungnya.
Nuriati sendiri mengaku pusing ketika mendengar lapas yang dihuni anaknya terbakar. "Rasanya pingsan saya pingin mati, baru pulang kerja," aku Nuriati.
"Telepon semua jeritan. Perasaan saya hancur. Saya minta tolong keluarga dan tetangga makanya langsung ke sini," ungkapnya.
Saat ini, menurut Nuriati, Ujang sudah dirawat di Blok F bersama luka ringan lainnya.
"Sudah di Blok F itu tapi semua baju-baju yang habis sudah enggak ada sisa lagi," katanya.
Kamar di Blok C terkunci
