Berita Surabaya

Saat Wali Kota Eri Cahyadi Tinjau Simulasi PTM Hari Pertama di SDN Kaliasin 1 Surabaya

Sejumlah SD di Kota Surabaya mulai melakukan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Senin (6/9/2021).

surya.co.id/habibur rohman
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meninjau pelaksanaan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Surabaya, Senin (6/9/2021). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Sejumlah SD di Kota Surabaya mulai melakukan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Senin (6/9/2021).

Mereka yang melakukan simulasi tersebut telah melalui uji asesmen.

Satu di antara sekolah yang menggelar simulasi adalah SDN Kaliasin 1.

Sekolah yang berada di Jalan Gubernur Suryo No.26, Embong Kaliasin, Kec. Genteng, ini membuka dua kelas dalam simulasi PTM.

Dalam pantauan di lapangan, sejumlah fasilitas prokes telah disiapkan sejak gerbang sekolah.

Misalnya, alat pengukur suhu tubuh, tempat cuci tangan, hingga satgas yang terdiri gabungan siswa dan guru.

Tiap kelas juga terbatas, hanya 25 persen dari kapasitas. Mereka duduk berjarak.

Selain itu, simulasi di SD hanya dikhususkan untuk kelas VI.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pun sempat meninjau jalannya simulasi tersebut.

Ia meninjau fasilitas prokes yang disiapkan dan sempat berinteraksi dengan murid.

"Semangat ya anak-anak. Jangan lupa tetap jaga prokes ya," kata Cak Eri saat berinteraksi dengan para siswa tersebut.

Baca juga: Tunda Kehamilan Warga saat Pandemi Covid-19, Ini Cara yang Dilakukan Pemkab Gresik

Memberikan semangat di depan kelas, Cak Eri meminta siswa tetap belajar dengan tekun.

Sekali pun, PTM berjalan dengan keterbatasan akibat pandemi.

"Di sini semua adalah calon pemimpin hebat di masa depan. Siapa di sini yang ingin jadi Wali Kota? Coba angkat tangan," kata Cak Eri mengajak siswa berinteraksi.

Menariknya, sejumlah siswa justru menjawab pertanyaan orang nomor 1 di Kota Pahlawan dengan jawaban lain.

Bukan menjadi Wali Kota, mereka memilih jadi TNI Angkatan Laut dan psikiater.

"Oh bagus. Semoga tercapai cita-citanya. Jadi, nggak ada yang mau jadi Wali Kota ya? Memang, jadi Wali Kota itu nggak enak," kata Cak Eri berseloroh dengan tersenyum.

Selain berinteraksi dengan siswa secara langsung, Cak Eri juga menyapa murid yang masih mengikuti pembelajaran secara daring.
Memang tiap sekolah diharuskan menjalankan pembelajaran hybrid, daring sekaligus luring dengan pembatasan.

Dalam pembelajaran ini, Cak Eri juga menemukan siswa yang masih belum mengenakan seragam.

Sekalipun demikian, Cak Eri tak mempermasalahkan hal tersebut.

"Tadi memang ada murid yang pakai baju bebas (bukan seragam). Nggak apa-apa. Terpenting, biarkan masuk (PTM) dulu," katanya.

Pihaknya meminta sekolah untuk tidak mewajibkan siswa membeli seragam baru. Khususnya, bagi siswa kurang mampu.

Sebaliknya, setelah pembelajaran berjalan baik, siswa baru yang kurang mampu akan didata.

Mereka akan mendapatkan bantuan seragam dari pemerintah.

Pemerintah akan memberikan bantuan melalui CSR dengan menggandeng pihak ketiga (program orang tua asuh).

"(Biarkan) pendidikan dulu. Nanti kalau udah masuk, dikasi form (data): siapa yang mampu, siapa yang enggak. Saat ini, ada yang chat (menawarkan) minta jadi ortu asuh," katanya.

Selain di SDN 1 Kaliasin, Cak Eri juga sempat berkunjung ke beberapa sekolah lain. Termasuk, beberapa SD dan SMP negeri dan swasta di Surabaya.

BACA BERITA SURABAYA LAINNYA

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved