Berita Surabaya

Senin Pekan Depan Surabaya Mulai Selenggarakan PTM, Tapi Belum Semua Sekolah Lulus Simulasi

Pemkot Surabaya mengungkapkan, belum semua sekolah di Kota Pahlawan bisa menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Senin (6/9/3021) mendatang.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Bobby Constantine Koloway
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat memberikan arahan di hadapan Satgas Sekolah Tangguh, Jumat (3/9/2021). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pemkot Surabaya mengungkapkan, belum semua sekolah di Kota Pahlawan bisa menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Senin (6/9/3021) mendatang. Beberapa di antaranya, masih akan menjalankan simulasi.

Data dari Dinas Pendidikan Surabaya mengungkapkan, hingga Jumat (3/9/2021), baru 102 SMP dan 264 SD di Surabaya yang direncanakan akan menggelar PTM.

"Lainnya, sedang simulasi dan nantinya akan menyusul (PTM)," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Sekolah Menengah (Sekmen) Dispendik Kota Surabaya, Tri Aji Nugroho di Surabaya, Jumat (3/9/2021).

Aji menerangkan, bahwa sekolah yang menyelenggarakan harus memenuhi sejumlah persyaratan. Di antaranya, menyiapkan fasilitas protokol kesehatan yang kemudian akan dilakukan uji asesmen oleh Satgas Pemkot Surabaya.

Kemudian, akan dilanjutkan dengan simulasi PTM dengan menyesuaikan aturan yang berlaku.
"Itu harus dipenuhi, baru ada rekomendasi untuk PTM. Sehingga, (Pemkot Surabaya) tidak bisa langsung membuka semua (sekolah)," katanya.

Oleh karenanya, pada Senin mendatang masih akan ada beberapa sekolah yang menyelenggarakan simulasi. Sekalipun, beberapa di antaranya telah melaksanakan PTM.

"PTM dan simulasi PTM sama-sama menghadirkan siswa. Bedanya, ada di jumlah siswa yang hadir," katanya.

"Kalau simulasi, maksimal hanya dua kelas dan tiap kelas 25 persen siswa. Sedangkan untuk PTM, bisa 25 persen dari total murid. Misalnya, sekolah itu ada seribu siswa maka maksimal bisa mendatangkan 250 siswa," jelas Aji.

Sedangkan untuk jenjang SD, siswa yang hadir hanya kelas 6. Itu pun akan tetap dibatasi 25 persen dari total siswa di dalam kelas.

"(Maksimal) 25 persen dari 28-36 anak. Dengan kata lain, kurang lebih 7-9 anak," kata Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan, Muhammad Aries Hilmi saat dikonfirmasi secara terpisah.

SD negeri maupun swasta juga wajib melaksanakan simulasi sebelum PTM.

"Tujuan simulasi bagaimana anak ini mengetahui teknis yang harus dilakukan saat PTM. Misalnya, sekarang di sekolah ada bilik desinfektan, cuci tangan, dan aturan kalau keluar masuk dulu jadi satu, sekarang dipisahkan," ujar Aries.

Pada saat simulasi, sekolah juga akan melapor ke Pemkot Surabaya.

"Waktu simulasi itu dokumentasi video. Lalu laporan, dan evaluasi. Kalau sudah memenuhi standar protokol ya lanjut (PTM). SD maksimal kelas 6 dulu," tandasnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved