Virus Corona di Trenggalek
167 Anak di Trenggalek Kehilangan Orang Tua akibat Covid-19, Jumlahnya masih Bertambah
Ratna mengatakan, jumlah tersebut masih mungkin bertambah mengingat angka kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Trenggalek juga masih bertambah.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Parmin
SURYA.CO.ID |TRENGGALEK – Sebanyak 167 anak di Kabupaten Trenggalek kehilangan orang tua akibat Covid-19.
Mereka merupakan balita dan anak usia sekolah jenjang SD, SMP, hingga SMA.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kabupaten Trenggalek Ratna Sulistyowati mengatakan, mereka adalah anak yang orang tuanya meninggal karena Covid-19.
“Ada yang yatim piatu (meninggal ayah dan ibu), ada yang yatim (meninggal ayah), dan ada yang piatu,” kata Ratna, Minggu (29/8/2021).
Ratna mengatakan, jumlah tersebut masih mungkin bertambah mengingat angka kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Trenggalek juga masih bertambah.
Data yang dirilis Pemkab Trenggalek hingga Sabtu (28/8/2021), jumlah warga yang meninggal akibat terpapar Covid-19 sebanyak 958 orang.
“Jumlah 167 anak itu merupakan jumlah yang kami rekap sekitar sepekan lalu. Ini ada tambahan yang belum kami input.
Juga mungkin akan bertambah lagi apabila kematian akibat Covid-19 juga bertambah,” sambung Ratna.
Melihat banyaknya balita dan anak usia sekolah yang ditinggalkan orang tuanya akibat Covid-19, Pemkab Trenggalek berkeinginan agar mereka tetap bisa terasuh dan melanjutkan studi.
Maka, pemkab tengah menyiapkan gerakan asuh anak untuk menjembatani para donatur yang ingin berbagi rizeki kepada para seratusan anak tersebut.
Gerakan ini, kata Ratna, akan diluncurkan oleh Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Trenggalek Ke-827, Selasa (31/8/2021).
Saat ini, pemkab tengah menyiapkan aplikasi yang menjadi jembatan para donatur dengan anak-anak tersebut.
Dinsos juga telah membuatkan rekening bank untuk anak-anak yatim piatu tersebut agar mereka bisa menerima langsung dana yang dikirim oleh donatur.
“Meski ini belum diluncurkan, tapi respons warga positif. Sudah beberapa donatur yang menyampaikan niat baiknya ke kami terkait persoalan ini,” sambung Ratna.