Berita Surabaya

Untuk Berlakukan PTM, Sekolah di Surabaya Harus Lulus Asesmen dan Simulasi Prokes

Dinas Pendidikan Surabaya rencananya masih akan melakukan sejumlah persiapan sebelum melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Habibur Rohman
Simulasi Pendidikan Tatap Muka di Surabaya. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA – Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya rencananya masih akan melakukan sejumlah persiapan sebelum melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM). Satu di antaranya, Dispendik akan menggelar simulasi protokol kesehatan (Prokes) selama PTM di Surabaya.

Nantinya, penerapan PTM di Surabaya akan disesuaikan dengan Surat Keputusan (SKB) 4 Menteri. Isinya, pembukaan PTM di Surabaya ditentukan oleh daerah dengan mempertimbangkan kondisi kasus Covid-19 dan kesiapan fasilitas prokes di sekolah.

"Tidak bisa langsung membuka PTM atau langsung jalan meskipun kami sudah turun ke (PPKM) Level 3,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Supomo saat dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu (28/8/2021).

”SKB 4 menteri juga mewajibkan kesiapan sekolah. Ada beberapa hal yang harus dilengkapi," lanjutnya.

Ia lantas mencontohkan beberapa syarat yang dipenuhi. Misalnya, tersedianya fasilitas yang menunjang protokol kesehatan di sekolah, mulai wastafel atau tempat mencuci tangan, hand sanitizer hingga thermo gun untuk mengecek suhu tubuh.

Masing-masing sekolah juga diwajibkan mengisi keterisian perlengkapan tersebut pada Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Selanjutnya, Satgas Covid-19 Surabaya akan melakukan pengujian (assessment) untuk meneliti kelengkapan yang disiapkan.

”Jangan sampai, pihak sekolah menyampaikan dalam Dapodik memiliki 10 unit wastafel. Namun, saat dilakukan asesmen, ternyata hanya ada satu unit. Sehingga kami perlu melakukan cek ke lapangan (sekolah) juga," ujarnya.

Setelah lolos asesmen, sekolah wajib melaksanakan simulasi PTM. Ini dilakukan untuk memastikan pelaksanaan PTM sesuai prokes.

"Jangan sampai ketika langsung dijalankan PTM, ternyata prokes di sana (sekolah) tidak terkontrol," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Sekolah Menengah (Sekmen) Dispendik Kota Surabaya, Tri Aji Nugroho dikonfirmasi terpisah.

Aji mengungkapkan, simulasi PTM di Surabaya pernah dilakukan oleh 15 lembaga pendidikan pada Desember 2020 lalu.

Menurutnya, secara persyaratan sekolah tersebut telah siap melaksanakan tatap muka.

"Sehingga kami tinggal final checking. Istilahnya kami cek lagi yang dulu sudah disiapkan masih ada atau tidak, maka akan kami cek ulang," pungkasnya.

Untuk diketahui, Surabaya saat ini telah masuk kategori Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3. Keputusan ini tercantum dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 35/2021 tentang PPKM Level 4, Level 3, dan Level 2 Covid-19 di wilayah Jawa dan Bali.

Kondisi tersebut diikuti sejumlah kelonggaran, salah satunya adalah diizinkannya pembelajaran tatap muka secara terbatas dengan kapasitas maksimal 50 persen.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved