Berita Malang Raya
Pemkot Malang Optimalkan Kembali Tracing, Testing dan Treatment Pakai Skema Ini
Pengoptimalan 3T ini dilakukan dengan cara 1 banding 15, atau ketika ada satu orang positif Covid-19, nantinya akan ditracking sampai 15 orang
SURYA.CO.ID, MALANG - Menindaklanjuti arahan dari pemerintah pusat, Pemerintah Kota Malang akan menguatkan kembali Tracing, Testing dan Treatment atau 3T.
Pengoptimalan 3T ini dilakukan dengan cara 1 banding 15, atau ketika ada satu orang yang positif Covid-19, nantinya akan ditracking sampai 15 orang yang menjadi kontak erat.
Ke-15 orang tersebut selanjutnya akan menjalani testing untuk melihat kondisi kesehatannya apakah terpapar covid-19 atau tidak.
"Dari dulu di Puskesmas kami (Kota Malang) sebenarnya sudah menerapkan 1 banding 15, bukan 1 banding empat. Ini yang akan kami kuatkan kembali," ucap Wali Kota Malang, Sutiaji.
Penguatan 3T ini dilakukan setelah pemerintah pusat melihat pengaplikasian 3T di Malang Raya cukup lemah.
Maka dari itu, Sutiaji akan meluruskan data tracing di Kota Malang melalui pendataan di NAR.
Karena sejauh ini testing di Kota Malang masih menggunakan swab antigen.
Hal itu yang membuat belum banyak testing yang masuk ke NAR.
Baca juga: Polres Pamekasan Borong Bendera Merah Putih yang Dijual PKL di Pinggir Jalan
"Kalau dulu swab antigen belum boleh dimasukkan ke NAR. Tapi sejak tanggal 11 Agustus 2021 kemarin, antigen ini bisa masuk NAR. Ini yang kami kuatkan," ucapnya.
Selanjutnya, dari hasil testing dan tracing itu akan dimasukkan ke dalam aplikasi si lacak dan inaris yang langsung di bawah komando Kodim dan Babinsa.
"Data ini bisa jadi tidak terlacak, maka tracing akan kami kuatkan, Dan itu nanti harus ada kemampuan ada pendampingan memasukkan data si lacak dan inaris," ucapnya.
Secara teknis, Sutiaji mencontohkan, tracing bisa dilakukan kepada warga yang memiliki mobilitas tinggi.
Misalkan ada satu keluarga yang terpapar covid-19, di mana ada dua orang yang mobilitasnya tinggi itu yang nanti ditracking untuk dicari kotak eratnya.
Sementara keluarganya yang lain yang juga terpapar covid-19 tidak di tracking karena tidak memiliki mobilisasi tinggi dan hanya menghabiskan waktu di rumah.
"Yang dua orang ini yang nanti ditracking. Perbandingannya 1 banding 15. Kalau dua orang berarti 2 banding 30. Bukan banding empat ya. Sedangkan yang lainnya tidak. Ini saya sampaikan jadi bukan satu keluarga banding 15 ya. Jadi per orang yang mobilitasnya tinggi," tandasnya. (Rifky Edgar)