Berita Malang

Perempuan di Malang Korupsi Rp 450 Juta Dana Bansos Covid-19, Mengaku untuk Pengobatan Diabetes Ayah

Jika diakumulasi, uang yang berhasil dicaplok Penny dari warga miskin mencapai Rp 450 juta.

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: irwan sy
erwin wicaksono/surya.co.id
Penny Tri Herdian (28), wanita yang bekerja jadi pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) yang diduga menipu warga kurang mampu yang harusnya dapat bantuan sosial tunai senilai Rp 300 ribu di Kabupaten Malang. 

Berita Malang
Reporter: Erwin Wicaksono
Editor: Irwan Sy

SURYA.co.id | MALANG - Penny Tri Herdian (28)  tega menyunat uang bantuan sosial warga miskin.

Bukannya bekerja sesuai amanah, wanita yang bekerja jadi pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) justru menipu warga kurang mampu yang harusnya dapat bantuan sosial tunai senilai Rp 300 ribu.

Penny mengaku tak punya pilihan melakukan tindakan keji tersebut dengan dalih untuk membiayai pengobatan penyakit diabetes ayahnya.

"Untuk biaya pengobatan ayah saya lagi sakit diabetes. Gak ada pekerjaan lain saya," ujar Penny.

Wanita asal Merjosari Kota Malang itu bisa membeli beberapa barang elektronik dan sepeda motor Yamaha NMAX dari uang hasil korupsi.

Secara modus operandi, tersangka melakukan beberapa tipu daya.

Yakni, tidak memberikan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) kepada 37 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Perinciannya, 16 KKS untuk KPM tidak pernah diberikan kepada yang berhak.

Sisanya 17 KKS untuk KPM ternyata sudah meninggal dunia. Terakhir hanya 4 KKS yang diberikan untuk KPM itupun hanya diberikan sebagian.

Nilai bansos tunai yang ditetapkan Kemensos sebesar Rp 300 ribu. Tersangka bahkan berani menyunat sebagian besar nilai bansos yang ditentukan tersebut.

Wanita yang belum menikah ini mengatakan jika ia tergoda menyikat uang masyarakat miskin sejak mengawali karir sebagai pendamping PKH. Tepatnya pada tahun 2017 hingga 2021.

Jika diakumulasi, uang yang berhasil dicaplok Penny dari warga miskin mencapai Rp 450 juta.

Baca juga: Polisi Tangkap Tersangka Korupsi Dana Bansos di Kabupaten Malang, Sempat Disinggung Mensos Risma

"Kalau beli motor ini memang untuk mobilitas. Elektronik ya buat di rumah. Sementara lainnya untuk biaya hidup dan pengobatan ayah,"  akunya.

Penny mengaku tega melakukan tipu daya kepada warga miskin karena kesal dengan gajinya yang tak cukup untuk keperluan sehari-hari.

"Gak cukup, obat orang tua juga lumayan mahal. Sekaligus ada kesempatan saya (untuk korupsi)," tutup wanita yang belum menikah ini.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved