Berita Surabaya

Luncurkan PlasmaHub, ITS Bantu Permasalahan Donor Plasma Konvalesen

PlasmaHub, platform digital untuk mempersingkat waktu matching antara pendonor dan pemohon plasma konvalesen.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Cak Sur
Istimewa/Tangkapan layar
Rektor ITS, Prof Ir Mochamad Ashari MEng PhD dan berbagai fitur yang disediakan dalam PlasmaHub ITS dijelaskan dalam video oleh Tim Teknis Kesiagaan Penanganan Covid-19 ITS 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Di masa pandemi Covid-19 ini, banyaknya permohonan plasma konvalesen tidak sebanding dengan stok yang tersedia di Palang Merah Indonesia (PMI).

Di sisi lain, banyak penyintas Covid-19 yang tidak mengetahui bahwa mereka dapat menyumbangkan plasma konvalesen ke pasien aktif Covid-19.

Untuk itu Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan dan meluncurkan PlasmaHub, platform digital untuk mempersingkat waktu matching antara pendonor dan pemohon plasma konvalesen.

Rektor ITS, Prof Ir Mochamad Ashari MEng PhD mengatakan, PlasmaHub dirancang dan didesain dengan konsep user friendly karena digunakan secara menyeluruh oleh berbagai stakeholder di Indonesia.

“Mulai dari pendonor, penerima donor hingga pengelola donor plasma konvalesen diharapkan dapat memanfaatkan PlasmaHub ini dengan baik,” tutur guru besar Teknik Elektro yang akrab disapa Ashari ini, Selasa (27/7/2021).

Menyambung penjelasan Ashari, Ketua Satgas Covid-19 ITS, Adjie Pamungkas ST MDevPlg PhD memaparkan, PlasmaHub yang berbasis web ini berfungsi untuk mempercepat bertemunya pendonor plasma konvalesen dengan pasien Covid-19.

“Kecepatan ini, diharapkan dapat memanfaatkan golden time dari pasien tersebut,” tambahnya.

PlasmaHub dikembangkan oleh relawan Tim Teknis Kesiagaan Penanganan Covid-19 ITS, serta didukung oleh mitra komunitas Ikatan Alumni Covid-19 Jawa Timur, Komunitas Sahabat Donor Darah, Pusat Unggulan Iptek – Artificial Intelligence for Healthcare and Society (PUI-AIHeS) ITS, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya, serta HIPMI Jawa Timur.

Sementara ini, versi beta PlasmaHub menampilkan informasi stok darah di beberapa kota, di Jawa Timur. Dan rencananya, aplikasi PlasmaHub akan dikembangkan lebih luas pada versi selanjutnya.

"Di dalamnya, disisipkan berbagai fitur seperti donor-recipient matching, plasma stock dan screening reminder,"jelasnya.

PlasmaHub sendiri sebelumnya sudah diujicobakan pada 19 Juli 2021, dan sudah memasangkan plasma konvalesen dari 28 pendonor dengan pasien Covid-19.

Informasi mengenai teknis penggunaan PlasmaHub serta panduan pengajuan permohonan dan penyaluran donor plasma konvalesen dapat dilihat selengkapnya pada laman https://plasmahub.its.ac.id//.

Sementara itu, Manajer Kualitas Unit Donor Darah (UDD) PMI Pusat, Dr dr Saptuti Chunaeni MBiomed menjelaskan, kesulitan yang dialami PMI saat ini adalah sedikitnya donor penyintas Covid-19 yang memenuhi syarat sesuai standar dari Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) di BPOM. Sehingga, sedikit sekali yang bisa diambil plasma konvalesen-nya untuk didonorkan pada pasien Covid-19.

Lebih lanjut, Saptuti menuturkan, hadirnya PlasmaHub ini dapat membantu menyediakan dan mempersingkat matching plasma konvalesen antara pendonor dengan pemohon.

"Namun, dalam hal ini antara pendonor dan pemohon tidak langsung dipertemukan. Tapi melalui Plasmahub ITS dan UDD PMI yang dilengkapi surat pengantar dari rumah sakit (RS), sehingga meminimalisir dari pihak tidak bertanggung jawab yang dapat mengambil keuntungan dari krisis ini," paparnya.

Jadi dalam hal ini, menurut Saptuti, fungsi dari UDD PMI adalah menghubungkan antara penyintas dan pasien Covid-19 yang membutuhkan donor plasma konvalesen.

“Pada prosesnya, kami tetap berharap kerahasiaan informasi donor ini dapat tetap terjaga dalam platform PlasmaHub,” imbuhnya mengingatkan.

Edy Sukotjo, Ketua Komunitas Ikatan Alumni Penyintas Covid-19 Jawa Timur mengaku sangat mengapresiasi langkah ITS yang telah mempermudah proses donor plasma konvalesen yang selama ini dilakukan secara manual menjadi terdigitalisasi melalui platform PlasmaHub.

“Dengan adanya PlasmaHub, semoga lebih banyak nyawa yang dapat terselamatkan dari keganasan Covid-19,” harapnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved