Terdampak PPKM Darurat, Gerai Smartphone Gandeng Brand untuk Dongkrak Penjualan

SURYA.co.id | SURABAYA - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat mulai 3 Juli lalu sangat terdampak bagi pedagang dan brand smartphone.

Hal ini karena smartphone bukan termasuk sektor kritikal yang mengharuskan toko dengan usaha ini tutup atau berhenti operasional.

Pemilik jaringan gerai ponsel Apollo Irwan Haryanto mengatakan, mengakui hal tersebut.

"Dibanding PPKM atau PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) tahun 2020 lalu, tahun ini jeblok," kata Irwan saat virtual press conference, Jumat (23/7/2021).

Diakui Irwan saat PSBB tahun 2020 lalu, toko masih bisa buka. Dan trend belanja gadget mengalami peningkatan karena adanya aturan sekolah daring, kerja daring dan ibadah daring.

Serta banyaknya stimulus yang diluncurkan pemerintah, mulai dari BLT untuk pekerja, subsidi kuota dan lainnya.

"Sementara tahun ini, toko harus tutup. Penjualan secara online juga tidak ada peningkatan. Mungkin karena daya beli juga turun," jelas Irwan.

Namun untuk semester I tahun 2021, diakui Irwan penjualan mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan.

"Sudah hampir mencapai 80 persen dari penjualan masa normal. Tapi, anjlok lagi saat PPKM kali ini,’’ ujar Irwan.

Saat PPKM Darurat ini, penjualan hanya mencapai 20-30 persen dibanding masa normal. Hal tersebut karena mereka hanya mengandalkan penjualan online.

Padahal, dia mengatakan sampai saat  ini sumber penjualan utama pihaknya sebagai authorized dealer merupakan outlet fisik.

Namun pihaknya tidak mau diam saja. Bersama brand Oppo, Apollo terus agresif melakukan pemasaran.

Apalagi brand Oppo juga meluncurkan seri baru untuk bisa menggairahkan pasar penjualan smartphone di masa PPKM Darurat ini.

"Seri Reno 6 kami luncurkan untuk bisa menggairkan pasar. Dan kami optimis kehadiran seri baru ini akan mendapat respon positif dari konsumen," jelas Herman, Regional General Manager (RGM) Surabaya City Oppo.