Jadwal Puasa Sunnah Juli 2021: Besok Dilarang Puasa Senin Kamis Karena Hari Taysrik
Berikut jadwal Puasa Sunnah bulan Juli 2021, besok dilarang puasa senin kamis karena masih hari Tasyrik Idul Adha 2021.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Berikut jadwal Puasa Sunnah Juli 2021 di antaranya Puasa Senin Kamis dan Puasa Ayyamul Bidh setelah Hari Raya Idul Adha.
Simak juga bacaan Niat Puasa Senin Kamis dan Niat Puasa Ayyamul Bidh tulisan arab dan latin di akhir artikel.
Terdapat perbedaan Puasa Sunnah di bulan Dzulhijjah, karena terdapat tiga hari tasyrik atau hari-hari dilarang berpuasa.
Contohnya, hari Kamis (22/7/2021) umat Islam dilarang Puasa Senin Kamis karna masih hari tasyrik.
Berikut jadwal puasa sunnah selengkapnya.
Jadwal Puasa Senin Kamis
- 1 Juli 2021/20 Zulqa'dah 1442 H
- 5 Juli 2021/24 Zulqa'dah 1442 H
- 8 Juli 2021/27 Zulqa'dah 1442 H
- 12 Juli 2021/2 Zulhijjah 1442 H
- 15 Juli 2021/5 Zulhijjah 1442 H
- 19 Juli 2021/9 Zulhijjah 1442 H
- 26 Juli 2021/16 Zulhijjah 1442 H
- 29 Juli 2021/19 Zulhijjah 1442 H
* Hari Tasyrik jatuh pada 11, 12, 13 Dzulhijjah yang bertepatan dengan tanggal 21, 22, 23 Juli 2021.
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Bulan Dzulhijjah 1442
Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunnah pertengahan bulan, yaitu tanggal 11, 12, 13 setiap bulan Hijriyah.
Bulan ini, umat Islam tidak boleh melaksanakan puasa Ayyamul Bidh pada 13 Dzulhijjah, karena tanggal 13 Dzulhijjah termasuk hari tasyrik.
أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
“Hari-hari tasyrik adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim no. 1141).
Masih boleh melaksanakan Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Dzulhijjah dengan jadwal sebagai berikut.
- Puasa Ayyamul Bidh hari pertama, 14 Zulhijjah 1442 H/24 Juli 2021
- Puasa Ayyamul Bidh hari kedua, 15 Zulhijjah 1442 H/25 Juli 2021
- Sementara hari ketiga Puasa Ayyamul Bidh, bisa dilaksanakan pada 16 Zulhijjah 1442 H/26 Juli 2021.
Niat Puasa Senin Kamis
- Niat puasa Hari Senin
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi taa'ala
Artinya: Saya niat puasa hari Senin, sunah karena Allah ta'ala
- Niat puasa hari Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat puasa hari Kamis, sunah karena Allah ta'ala.
Niat Puasa Ayyamul Bidh
َوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
NAWAITU SAUMA AYYAMI BIDH SUNNATAN LILLAHI TA’ALA
“Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”
Keutamaan Puasa Senin Kamis
1. Hari Lahir Nabi
Abu Qatadah ra menceritakan, Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa pada hari Senin. Jawab Beliau:
"Hari itu saya dilahirkan, hari itu saya diutus, dan di hari itu Al Quran diturunkan kepadaku." (HR Muslim).
2. Mencontoh Nabi
Salah satu keutamaan puasa adalah, mencontoh Nabi Muahmmad, Rasulullah selalu melaksanakan puasa hari Senin dan Kamis, karena di hari itu catatan amal diperlihatkan di Hadapan Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda, “Amal itu diperlihatkan di hadapan Allah pada hari Senin dan hari Kamis. Aku gembira sekali amalku diperlihatkan di saat aku sedang berpuasa.” HR Turmudzi dan selainnya.
3. Dibukanya Pintu Surga
"Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka diampuni dalam kedua hari itu setiap hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun, kecuali orang yang di antaranya dan saudaranya terdapat permusuhan. Kemudian dikatakan, lihatkah kedua orang ini hingga keduanya berdamai." (HR Al Khatib, Muslim, ABu Daud, Nasa'i, At-Tarmidzi, dan Ibnu Hibban).
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Puasa Ayyamul Bidh diartikan sebagai puasa pada 3 hari bulan bersinar terang, sehingga malam tampak putih bercahaya.
Melansir Tribunnews.com, dalam kitab 'Umdatul Qari`Syarhu Shahihil Bukhari dijelaskan bahwa sebab dinamai Ayyamul Bidh terkait dengan kisah Nabi Adam AS ketika diturunkan ke muka bumi.
Ketika Nabi Adam diturunkan ke bumi seluruh tubuhnya terbakar oleh matahari sehingga menjadi hitam.
Kemudian Allah memberikan wahyu untuk berpuasa selama tiga hari yaitu tanggal 13, 14, 15.
Ketika hari pertama puasa, sepertiga badannya menjadi putih.
Hari kedua, sepertiganya menjadi putih dan hari ketiga, sepertiga sisanya menjadi putih.
Melakukan puasa putih sama halnya dengan puasa sepanjang tahun.
Ini seperti yang dijelaskan dalam hadits berikut:
صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR Bukhari nomor 1979).
Adapun anjuran untuk melaksanakan puasa putih adalah sebagai berikut:
Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya,
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi no. 761 dan An Nasai no. 2425. Abu ‘Isa Tirmidzi mengatakan bahwa haditsnya hasan).