Virus Corona di Sidoarjo

Penyebab Rapat Penanganan Covid-19 di DPRD Sidoarjo Mendadak Dibubarkan

Rapat dengan agenda penanganan covid-19 di gedung DPRD Sidoarjo yang hanya berjalan beberapa menit, kemudian dibubarkan, Rabu (14/7/2021).

Penulis: M Taufik | Editor: Parmin
surya.co.id/m taufik
Suasana rapat dengan agenda penanganan covid-19 di gedung DPRD Sidoarjo yang hanya berjalan beberapa menit, kemudian dibubarkan, Rabu (14/7/2021). 

SURYA.co.id | SIDOARJO - Rapat anatar Panitia Kerja (Panja) penanganan covid-19 DPRD Sidoarjo bersama Pemkab Sidoarjo, Rabu (14/7/2021), mendadak dibubarkan di tengah jalan.

Rapat sedianya membahas penanganan terkait covid-19 di Sidoarjo. 

Sejumlah anggota dewan melihat rapat itu sia-sia jika diteruskan lantaran yang hadir dari pihak eksekutif bukan pejabat pengambil kebijakan.

Makanya, mereka meminta rapat dibubarkan, dan dijadwal ulang supaya bisa menghasilkan keputusan maksimal.

Setelah beberapa saat adu argumentasi, Ketua Panja DPRD Sidoarjo Choirul Hidayat kemudian memutuskan menghentikan rapat.

"Ditunda Kamis (15/7/2021) besok dengan mengundang langsung Bupati Sidoarjo," kata Hidayat.

Berdasarkan undangan, rapat itu dijadwalkan pukul 09.00 WIB. Pesertanya adalah para Anggota Panja DPRD Sidoarjo, Komisi D DPRD, bersama Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo.

Sekira pukul 11.00 WIB, rapat baru di mulai. Dari Dinas Kesehatan yang hadir adalah Sekretaris Dinas dan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan.

Sedang dari Dinas Sosial dihadiri Sekretaris Dinas dan DLHK hanya diwakili salah satu Kasi-nya.

Beberapa saat setelah rapat dibuka dan perwakilan eksekutif memaparkan beberapa progres penanganan covid-19 di Sidoarjo, seorang anggota dewan yang ikut rapat langsung mengusulkan agar rapat dihentikan, dan dijadwal ulang.

"Ini yang hadir kenapa bukan pembuat keputusan kebijakan. Kemarin kami dorong untuk membahas rumah sakit darurat tapi jawabannya dianggap belum perlu, sekarang hearing yang hadir cuma ini," ujar Wakil Ketua Panja DPRD Sidoarjo, Dhamroni Chudori.

Pernyataan itu kemudian diamini beberapa anggota dewan lain. Mereka sepakat agar rapat dihentikan.

Ditunda dan harus dihadiri oleh pejabat yang berwenang mengambil kebijakan. Bukan sekedar perwakilan saja.

Wisnu Pradono, anggota Panja, berharap pada rapat selanjutnya para pimpinan dari dinas teknis bisa hadir.

Kalaupun alasannya sedang menjalani isolasi mandiri karena terpapar Covid-19, setidaknya bisa menghadiri via online.

"Percuma, ini yang hadir tidak bisa membuat keputusan. Silakan sampaikan ke pimpinan masing-masing dinas agar segera menyiapkan prosedur tetap (protap) penanganan lonjakan kasus covid-19 ini secara jelas.

Biar besok ketika rapat gak kayak gini lagi," ujar Wisnu.

Dalam pertemuan itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Zuhaida menyebut bahwa Kepala Dinas Kesehatan berhalangan hadir juga karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan.

"Pak Kepala Dinas masih dasih drop," katanya.

Hal serupa disampaikan beberapa perwakilan dari dinas lain. Mereka menyebut bahwa kepala dinasnya sedang ada kegiatan lain, atau sedang sakit, sehingga tidak bisa menghadiri rapat bersama Panja DPRD Sidoarjo ini.

Rapat itu sendiri sejatinya dimaksudkan untuk membahas berbagai hal seputar penanganan covid-19 di Sidoarjo.

Termasuk usulan pembuatan rumah sakit lapangan karena jumlah pasien terus melonjak, terkait pemberian bantuan untuk warga terdampak, vaksinasi, kondisi rumah sakit, dan berbagai hal lain.

Sayangnya, rapat terpaksa dibubarkan.  Berbagai agenda penting seputar penanganan covid-19 di Sidoarjo pun gagal dibahas.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved