Hukum Membaca Niat Puasa Dzulhijjah Siang Hari Boleh, Ini Tulisan Arab dan Latinnya

Hukum membaca niat puasa Dzulhijjah siang hari boleh menurut Madzhab Syafii. Ini bacaan niat Puasa Dzulhijjah arab dan latin.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
Pixabay
Ilustrasi Niat Puasa Dzulhijjah Siang Hari 

SURYA.CO.ID - 10 hari pertama Bulan Dzulhijjah adalah hari istimewa bagi umat Islam sehingga terdapat anjuran melaksanakan puasa sunnah.

Hari ini, 14 Juli 2021 bertepatan dengan 4 Dzulhijjah 2021.

Umat Islam yang ingin melaksanakan Puasa Dzulhijjah tapi lupa membaca niat pada malam hari, boleh membaca niat setelah subuh atau pada siang hari.

Menurut Madzhab Syafi'i, hukum membaca niat puasa dzulhijjah atau puasa sunnah lain pada siang hari adalah sah, didasarkan pada hadist:

“Dari Aisyah, ummul mukminin RA, ia bercerita, ‘Suatu hari Nabi Muhammad SAW menemuiku. Ia berkata, ‘Apakah kamu memiliki sesuatu (yang dapat kumakan)?’ Kami jawab, ‘Tidak.’ ‘Kalau begitu aku puasa saja,’ kata Nabi. Tetapi pada hari lain, Rasul pernah menemui kami. Kami katakan kepadanya, ‘Ya rasul, kami memiliki hais, makanan terbuat dari kurma dan tepung, yang dihadiahkan oleh orang.’ ‘Perlihatkan kepadaku meski aku sejak pagi berpuasa,’ kata Nabi. Ia lalu memakannya,’” (HR Muslim).

Baca juga: Jadwal Puasa Zulhijjah 1442 H Sebelum Idul Adha 2021 dan Hari Tasyik Larangan Berpuasa

Perlu diperhatikan, syarat membaca niat puasa siang hari adalah tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak waktu subuh.

Seperti makan, minum, bersetubuh atau berhubungan suami istri, atau muntah dengan sengaja, merokok, haid/nifas, memasukkan benda ke dalam tubuh secara sengaja, mengeluarkan air mani secara sengaja dan murtad atau keluar dari Islam, merokok.

Bacaan niat

- Niat Puasa Dzulhijjah tanggal 1-7

Niat puasa merupakan syarat sah yang utama. Berijut bacaannya:

نويت صوم شهر ذى الحجة سنة لله تعالى

NAWAITU SHAUMA SYAHRI DZIL HIJJATI SUNNATAN LILLAHI TA’ALA

ARTINYA: “SAYA NIAT PUASA SUNNAH BULAN DZULHIJJAH KARENA ALLAH TA’ALA.”

- Niat Puasa Tarwiyah

Puasa tarwiyah merupakan puasa yang disunnahkan sebelum Idul Adha, tepatnya pada tanggal 8 Dzulhijjah.

نويت صوم التروية سنة لله تعالى

Nawaitu shauma al tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala

Artinya: "Saya niat berpuasa sunnah tarwiyah karena Allah ta’ala."

- Niat Puasa Arafah

Puasa Arafah adalah puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah di saat para jamaah haji sedang melaksanakan wukuf di Padang Arafah.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى 

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati Arafah lillahi ta‘ala. 

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT."

Keutamaan Bulan Dzulhijjah

- Keistimewaan Bulan Dzulhijjah salah satunya adalah diperingati hari raya kurban.

Allah SWT berfirman dalam surat Al Hajj ayat 34:

وَلِكُلِّ اُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِّيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۗ فَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ فَلَهٗٓ اَسْلِمُوْاۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِيْنَ ۙ - ٣٤

Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu kepada-Nya. Dan sampaikanlah (Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah), (QS. Al Hajj: 34)

- Hari hari yang agung

Hadits Ibnu Umar ra. Nabi SAW bersabda,

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ

Artinya: "Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah)." (HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir)

- Dianjurkan puasa

Diriwayatkan Imam Ahmad dan An-Nasa'i, Dari Hafshah ra. dia berkata:

"Empat hal yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW yaitu: puasa Asyura (10 Muharram), puasa 10 hari bulan Dzulhijjah, puasa 3 hari setiap bulan, dan sholat 2 rakaat sebelum sholat fajar (subuh)." (HR. Ahmad dan An-Nasa'i).

Disebutkan dalam hadits lain, dari Ibnu Abbas ra. Rasulullah SAW bersabda:

"Tidak ada amal yang lebih utama daripada sepuluh hari bulan Dzulhijjah. Mereka (para sahabat) bertanya, "Wahai Rasulullah, tidak pula jihad di jalan Allah?" Beliau menjawab. "Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali seorang laki-laki keluar dengan jiwa dan hartanya di jalan Allah kemudian ia tidak kembali membawa sesuatu." (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved