5 Amalan Sunnah di Bulan Dzulhijjah Bagi yang Berhalangan Puasa Sunnah
Terdapat lima amalan sunnah di bulan Dzulhijjah bagi yang berhalangan melaksanakan Puasa Sunnah.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Pada 10 hari pertama Bulan Dzulhijjah, umat Islam dianjurkan melaksanakan Puasa Sunnah di antaranya mulai tanggal 1-9 Dzulhijjah.
Lantas bagaimana jika berhalangan tidak bisa melaksanakan Puasa Sunnah di bulan Dzulhijjah, Misalnya wanita haid atau musafir?
Ternnyata masih ada amalan sunnah lain yang bisa dikerjakan di Bulan Dzulhijjah selain Puasa Sunnah.
Berikut sejumlah amalan sunnah Dzulhijjah tersebut, berikut hadist dan penjelasan ulama.
Sebelum itu simak dulu penjelasan keutamaan puasa Dzulhijjah.
Dijelaskan dalam hadist Sunan Nasa'i, yang diriwayarkan istri Nabi langsung yaitu Saidah Hafsah, amalan paling bagus pada Bulan Zulhijah adalah puasa.
"Nabi tidak pernah meninggalkan puasa 10 awal Dzulhijjah," kata Ustadz Abdul Somad, berdasarkan hadist tersebut.
Puasa sunnah Dzulhijjah boleh digabung dengan Puasa Qadha Ramadan atau puasa sunnah lain seperti Puasa Senin Kamis, apabila Puasa Dzulhijjah tersebut bertepatan dengan hari Senin dan Kamis.
Ustadz Abdul Somad lantas menjelaskan soal hadist riwayat Aisyah yang menyebut Nabi tidak puasa di Bulan Dzulhijjah.
"Menurut keterangan Imam Nwawi, hadist tersebut menerangkan bahwa Nabi tidak puasa karena musafir," tegasnya.
Lantas bagaimana dengan umat Islam yang tidak bisa melaksanakan puasa pada 10 hari pertama Bulan Zulhijah karena berhalangan?
Amalan Dzulhijjah selain puasa
1. Sholat sunnah
Lebih lanjut, Ustadz Abdul Somad menyebut umat Islam yang berhalangan puasa, bisa memperbanyak sholat sunnah, memperbanyak bacaan tahlil, takbir dan tahmid.
"Bagi yang tidak bisa puasa karena sakit (atau udzur syar'i lainnya) maka perbanyak sholat sunnah"
"Sholat sunnah Dhuha"
"Sholat sunnah witir sebelum tidur. Bangun malam Tahajud saja tidak perlu Sholat Witir lagi. Shalat Sunnah hajat, sholat sunnah taubat," jelasnya.
2. Membaca Alquran
Apabila tak bisa sholat, perbanyak baca Alquran, dzikir laailaaha illallah," jelas Ustadz Abdul Somad.
3. Membaca dzikir
“Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal saleh di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah), karenanya perbanyaklah tahlil, takbir, dan tahmid di dalamnya,” (HR Ahmad).
Ustadz Abdul Somad lantas memberikan penjelasan bacaan tahlil adalah Laailaaha Illallah, bacaan takbir adalah Allahu Akbar, dan bacaan tahmid adalah Alhamdulillah.
4. Puasa Arafah
Umat Islam tetap dianjurkan melaksanakan Puasa Arafah, karena keutamaannya yang sayang dilewatkan.
"Masuk tanggal 9 Dzulhijjah itu jangan sampai tidak puasa. Puasa tanggal 9 Dzulhijjah menghapus dosa satu tahun lalu dan satu tahun yang akan datang," tutup Ustadz Abdul Somad.
5. Berkurban
Dalam QS Al Kautsar ayat 2 dijelaskan tentang perintah berkurban.
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Arab latin: Fa ṣalli lirabbika wan-ḥar
Artinya: "Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah)."
Selain itu Nabi Muhammad SAW juga menjelaskan anjuran berkurban bagi yang mampu.
عَنْ َأبِي هُرَيْرَة: َأنَّ رَسُوْل اللهِ صلى الله عليه وسلم قال : مَنْ كَانَ لهُ سَعَة وَلمْ يَضَحْ فَلا يَقْربَنَّ مُصَلَّانَا (رواه احمد وابن ماجه)
Artinya: "Dari Abu Hurairah, "Rasulullah SAW telah bersabda, barangsiapa yang mempunyai kemampuan, tetapi ia tidak berkurban maka janganlah ia mendekati (menghampiri) tempat shalat kami," (HR Ahmad dan Ibnu Majah).
Keutamaan berkurban juga disinggung dalam hadist.
"Tidak ada amalan yang diperbuat manusia pada Hari Raya Qurban yang lebih dicintai Allah selain menyembelih hewan. Sesungguhnya hewan kurban itu kelak pada hari kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulu, dan kuku-kukunya. Sesungguhnya sebelum darah qurban itu mengalir ke tanah, pahalanya telah diterima di sisi Allah. Maka tenangkan lah jiwa dengan berqurban." (HR Tirmidzi).