Berita Pasuruan

Viral Video Gus Ipul, Kapolres, Dandim Obrak Warung di Kota Pasuruan, Ini Sebenarnya yang Terjadi

Saat itu, sebenarnya warga yang berkerumun di warung telah diimbau dengan santun untuk segera pulang.

Screenshot Video Viral
Kapolres Pasuruan yang memimpin pembubaran terekam video dan kini viral di media sosial. 

SURYA.CO.ID, PASURUAN - Sebuah video berisi ketegasan jajaran Forkopimda Kota Pasuruan dalam menerapkan PPKM Darurat beredar luas di masyarakat.

Banyak yang mendukung aksi tegas ini, namun ada segelintir orang yang menolak dengan nyinyir di media sosial.

Sebenarnya ada beberapa fakta yang terjadi di balik video itu.

“Itukan yang dilihat sepotong. Tapi di balik itu sebenarnya ada Pak Dandim yang terpaksa harus memberi uang pada para pemilik warung Paska kejadian itu,” kata Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menjelaskan apa yang terjadi saat sidak penerapan PPKM Darurat hari pertama, Sabtu (3/7/2021).

Dandim, kata Gus Ipul, saat itu langsung merogoh saku mengeluarkan uang dan mengganti alias membayar semua makan dan minum para warga yang diobrak untuk meninggalkan warung.

“Saat itu banyak yang tidak bayar. Kasihan sama pemilik warung akhirnya Pak Dandim yang bayari,” kata Gus Ipul, Senin (5/7/2021).

Sesuai ketentuan PPKM Darurat yang tertuang dalam instruksi Mendagri nomor 115 tahun 2021 menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo maka warung harusnya hanya buka sampai jam 20.00 malam.

Warung harusnya juga tidak melayani makan di tempat.

Sementara itu, Kapolres Kota Pasuruan menambahkan, saat itu, sebenarnya warga yang berkerumun di warung telah diimbau dengan santun untuk segera pulang.

“Kami kebetulan di timur sungai, mereka ada di barat sungai. Sudah saya minta pulang gak didengerin, akhirnya petugas saya terjunkan untuk memulangkan mereka. Jadi video itu hanya sepotong. Lihat fakta utuhnya,” ujar Kapolres.

Ada juga fakta yang tak terungkap dalam video itu, beberapa pengunjung warung ternyata dalam keadaan mabuk.

“Jadi jangan hanya nyinyir di medsos. Siapa saja kalau berani protes langsung ke saya. Jangan hanya nyinyir di medsos, saya tunggu mari adu data kita debat terbuka,” kata Kapolres.

Baca juga: PPKM Darurat, Pemkab Trenggalek Target 12.000 Vaksinasi dan Seribu Tes Cepat Antigen Per Hari

Kapolres juga merasa aneh karena di medsos yang dibully adalah Wali Kota.

Padahal yang berteriak lantang menertibkan warga yang membandel berkerumun adalah dirinya.

Karenanya Kapolres sudah minta tim untuk memantau akun-akun yang menolak dan nyinyir terhadap penegakan protokol kesehatan di Kota Pasuruan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved