Berita Ekonomi Bisnis

Target Penjualan PWON Rp 1,4 Triliun Tak Terpengaruh PPKM Darurat

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat tidak menjadikan koreski terhadap target penjulan PT Pakuwon Jati Tbk.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Parmin
Foto: PT Pakuwon Jati Tbk
Dari kiri : Minarto Basuki (Direktur Keuangan dan Corporate Secretary) PWON bersama Richard Adisastra (Komisaris) dan Sutandi Purnomosidi (Direktur Commercial Surabaya) saat RUPST dan publik expose PT Pakuwon Jati Tbk, Senin (5/7/2021).  

SURYA.co.id | SURABAYA - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat tidak menjadikan koreski terhadap target penjulan PT Pakuwon Jati Tbk.

Sebaliknya suku bunga rendah dan fasilitas insentif PPN mendorong kenaikan penjualan Perseroan yang melantai di bursa dengan kode PWON tersebut triwulan tahun ini 2021. Yaitu 17 persen secara year on year (yoy) dengan nilai Rp Rp 427 miliar.

Direktur Keuangan dan Corporate Secretary Perseroan Minarto Basuki saat public expose usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) mengatakan, kenaikan marketing sales tersebut ekuivalen dengan 30,5 persen dari target Perseroan untuk tahun 2021 sebesar Rp 1,4 triliun.

"Dan kami optimis bisa tercapai, mengingat tingkat suku bunga KPR maupun KPA saat ini juga masih rendah. Di samping itu stimulus free PPN masih berlangsung sampai Agustus 2021," kata Minarto, Senin (5/7/2021). 

Meskipun saat ini sedang ada peningkatan jumlah pasien yang terpapar dengan Covid 19 dan adanya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat, PWON tidak merevisi target.

Bahkan PWON optimis, penjualan akan naik 30 persen dibanding tahun 2020 lalu.

"Memang ada PPKM Darurat sampai 20 Juli. Namun ada upaya juga dari pemerintah dengan adanya vaksinasi masal, dan berbagai stimulus lain selain di properti. Dan hal ini mendorong pasar properti positif," ungkap Minarto.

Sedangkan kinerja di tahun 2020, PWON mengalami penurunan pendapatan yang cukup signifikan karena pandemi covid 19.

Pendapatan bersih tahun 2020 Rp 3,9 triliun, turun 44,8 persen dari tahun 2019 yang mencapai Rp 7,2 triliun.

Walaupun mengalami penurunan pendapatan, rasio laba PWON untuk 2020 masih tetap terjaga double digit yakni 30 persen.

Ivy Wong, Direktur Business Development & Investor Relation PWON menambahkan, komposisi pendapatan tahun 2020 terdiri atas 58 persen recurring revenue dan 42 persen development revenue.

"Kami konsisten dengan strategi Perseroan untuk tumbuh dengan komposisi pendapatan yang
berimbang antara recurring dan development revenue," jelas Ivy.

Recurring revenue Perseroan tahun 2020 mencapai Rp 2,3 triliun, turun 37,7 persen dibandingkan tahun 2019 yang sebesar Rp 3,693 triliun. Development revenue Perseroan tahun 2020 mencapai Rp 1,677 triliun sedangkan tahun 2019
sebesar Rp 3,509 triliun.

"Mulai tahun 2020 ini Perseroan telah menerapkan pengakuan penjualan
sesuai PSAK 72, dimana pengakuan penjualan berdasarkan handover (penyerahan unit) tidak lagi
berdasarkan percentage of completion," ungkap Ivy.

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved