Calon Kuat Panglima TNI Laksamana Yudo Margono Anugerahkan Adhi Makayasa ke Anak Tukang Parkir
Salah satu calon kuat Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono baru-baru ini memberikan penghargaan Adhi Makayasa kepada seorang anak juru parkir.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Iksan Fauzi
Always saat diwawancara menjelaskan bahwa, dia ingin menjadi seperti sang Kakak seorang Taruna oleh karena itu Always bertekad untuk dapat menjadi yang terbaik melebihi kakaknya.
“Keinginan kuat dan niat tinggi untuk menjadi Taruna membuat semua kegiatan di lembaga pendidikan dapat saya lakukan dengan baik dan menyenangkan,” ujar Always.
Kasal menjelaskan bahwa pelaksanaan upacara Tupdik merupakan penanda dimulainya babak baru dalam kehidupan perjalanan karir dan pengabdian dari seorang taruna menjadi perwira.
Perubahan tersebut disertai dengan tugas dan tanggung jawab yang bertambah terutama memasuki masa-masa awal penugasan di jajaran satuan operasi.
“Sebagai seorang perwira muda kalian harus mampu beradaptasi dengan lingkungan baru dan belajar untuk menerapkan semua bekal dan pengetahuan yang diterima di lembaga pendidikan dengan tepat dalam penugasan di lapangan, di antaranya sebagai Perwira Divisi KRI dan Komandan Peleton Batalyon Marinir,” pungkasnya.
Sebelum mengakhiri sambutannya Kasal berpesan agar semua Taruna Taruni untuk berhati hati hingga upacara prasetya perwira dan dilantik menjadi seorang Letnan Dua.
Turut hadir Pejabat Utama Mebesal, Ketua Umum Jalasenastri beserta jajaran, Gubernur AAL beserta Pejabat AAL, Danlantamal V, perwakilan Gubernur Akademi Militer, perwakilan Gubernur Akademi Angkatan Udara serta perwakilan Akademi Kepolisian.
Ancam Pecat Prajurit LGBT
Sebelumnya, Laksamana Yudo Margono juga menyikapi degradasi moral yang ada di kalangan generasi muda saat ini.
Yudo mengatakan degradasi moral secara nyata tengah terjadi di kalangan generasi muda yang sangat rentan dengan pengaruh global.
Adanya gerakan kaum LGBT, kata dia, sangat bertentangan dengan nilai-nilai luhur agama dan ideologi negara.
Hal tersebut, kata Yudo, merupakan ancaman moral yang belakangan harus dihadapi.
Karena itu, dia tegaskan pelanggaran moral LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) dan mental kejuangan yang tidak sesuai ideologi negara, Sapta Marga, Sumpah Prajurit, 8 Wajib TNI, Trisila TNI Angkatan Laut dan Hree Dharma Shanty ancamannya adalah pemecatan dari kedinasan.
Hal tersebut disampaikannya saat memberikan Pembekalan kepada Taruna Taruni Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan ke-66 di Indoor Sport Kesatrian Akademi Angkatan Laut, Bumimoro, Surabaya pada Selasa (22/6/2021).
Selain itu, lanjut dia, masuknya paham radikalisme dan ekstrimisme ke kalangan masyarakat cukup mengkhawatirkan terlebih di lingkungan TNI yang merupakan alat negara.