Bursa Calon Panglima TNI
KSAD Jenderal Andika Perkasa Berpeluang Besar Jadi Panglima TNI karena Paham Media Sosial
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa berpeluang besar menjadi Panglima TNI karena dianggap paham media sosial.
SURYA.co.id | JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa berpeluang besar menjadi Panglima TNI menggantikan karena dianggap paham media sosial.
Hal itu diungkapkan oleh pengamat Militer dan Intelijen Ridlwan Habib kepada Tribunnews.com (grup SURYA.co.id) di Jakarta Rabu (16/6/2021).
Ridlwan mengungkapkan, Jenderal Andika Perkasa aktif di media sosial YouTube melalui akun resmi TNI Angkatan Darat (AD).
Hingga kini, subcriber akun TNI AD diikuti oleh 1 juta lebih subscriber dan sudah ada 2.800 video yang semuanya dikemas dengan baik.
Lantas apa hubungan jabatan Panglima TNI dengan media sosial? Berikut pemaparan Ridlwan.
Ridlwan Habib menilai kandidat Panglima TNI sebaiknya paham dengan dinamika terbaru di masyarakat, seperti di media sosial.
"Kandidat Panglima yang paling jago di media sosial, ini bukan soal sepele tapi menunjukkan bagaimana pimpinan TNI faham rakyatnya, " ujar Ridlwan.
Meski semua kepala staf dari tiga matra berpeluang menggantikan Panglima TNi Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan pensiun pada Juli 2021 ini, tapi peluang terbesarnya yang paham media sosial.
Ridlwan mencontohkan KSAD Andhika Perkasa yang sangat aktif di Youtube.
"Saat ini akun resmi YouTube TNI Angkatan Darat diikuti oleh 1 juta lebih subscriber dan sudah ada 2.800 video yang semuanya dikemas dengan baik, " ujarnya.
Dalam akun YouTube itu nampak sekali aktivitas KSAD Andhika yang tidak hanya membina prajuritnya tapi juga menyapa rakyat.
"Ibu Andhika juga sangat rajin blusukan ke daerah daerah dan membantu anggota yang kesusahan, " jelasnya.
Ridlwan menjelaskan, kinerja harian KSAD bahkan bisa dinilai publik dari akun YouTube.
"Tanpa mengurangi rasa hormat pada dua kepala staf yang lain, tapi Jendral Andhika yang paling kelihatan kinerjanya, " ujar alumni S2 Kajian Stratejik Intelijen UI tersebut.
Selain itu, selama pandemi Covid-19, lanjut dia, KSAD Andhika juga sangat aktif berperan sebagai Wakil Ketua Penanganan Covid 19.
Andhika juga memastikan RSPAD siaga penuh dan mengirim dokter dokter TNI AD sebagai tenaga harian di rumah sakit darurat Wisma Atlet.
Karena itu, Ridlwan menilai Presiden akan memilih KSAD Jenderal Andhika Perkasa sebagai Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Tentu Presiden akan memilih dengan pertimbangan yang terbaik, " katanya.
Kalkulasi politisi PDIP soal calon Panglima TNI
Bursa pengganti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mulai ramai dibicarakan menjelang masa pensiunnya pada akhir 2021 nanti.
Sejumlah nama disebut-sebut berpeluang menjadi orang nomor satu di TNI.
Namun menurut Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP, Effendi Simbolon, pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto telah mengerucut menjadi dua nama.
Terdiri KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa dan KSAL Laksamana TNI Yudo Margono.
"Kita rujuk lagi bisa menjadi dua, dua itu KSAD dan KSAL gitu," kata Effendi saat dihubungi, Selasa, dilansir Tribunnews.
Lebih lanjut, Effendi membahas soal kemungkinan Andika menjadi Panglima TNI.
Menurutnya, jika Jokowi memilih Andika sebagai Panglima TNI, maka proses pergantiannya akan berlangsung Juli 2021 bulan depan.
Pasalnya, menurut Effendi, sesuai hitung-hitungan matematis, Andika tidak akan lama menjabat sebagai Panglima TNI jika ditunjuk Jokowi.
Karena itu, jika pergantian mengikuti waktu pensiun Hadi, yakni November 2021, maka masa jabatan Andika sebagai Panglima TNI tergolong singkat.
"Kalau misalnya presiden berkehendak memutuskan Pak Andika, saatnya adalah bulan depan harus dilakukan pergantian (Panglima TNI, red)," terangnya.
Terkait hal itu, Effendi menilai Yudo Margono lebih cocok menjadi Panglima TNI jika pergantian dilakukan mengikuti masa pensiun Hadi.
Lantaran masa pensiun Yudo lebih panjang ketimbang Andika.
"Kalau plan-nya lain, misalnya menempatkan Pak Yudo, berarti prosesnya akan ada di November nanti sampai Pak Hadi pensiun," katanya.
Terlepas dari hitung-hitungan tersebut, Effendi menilai sosok yang tepat menggantikan Hadi adalah Andika.
Tak hanya prestasi akademik, Andika juga memiliki latar belakang operasi teritorial yang dibutuhkan TNI dalam menghadapi tantangan.
"Pak Andika banyak kelebihannya karena sekolah kurun 5 sampai 8 tahun ada di AS, kemudian knowledge nya bagus, know-how bagus, perfeksionis lah dia, tapi humanis juga, jadi enak sebenarnya."
"Nah figur itu memang beririsan dengan Jenderal Andika Perkasa," beber Effendi, dilansir Tribunnews.
Senada dengan Effendi Simbolon, Anggota Komisi I DPR RI lainnya Fraksi PKS, Sukamta, juga menilai Andika sebagai sosok yang tepat untuk menggantikan Hadi.
Mengutip Tribunnews, Andika dianggap cocok dengan tantangan yang tengah dihadapi saat ini, contohnya persoalan Papua.
"Pak Yudo (KSAL) cukup senior dan mampu. KSAD saat ini, Pak Andika, juga demikian."
"Memang Pak KSAD punya nilai plus yaitu pengalaman menjadi Kepala Staf yang paling lama di antara yang lainnya," kata Sukamta saat dihubungi, Selasa (15/6/2021).
"Saya kira juga cocok dengan tantangan yang dihadapi baik itu di Papua maupun di wilayah nusantara secara umum."
"Selama ini, Pak Jenderal Andika tampak sangat humanis tapi tegas. Saya kira itu tepat untuk saat ini," imbuh dia.
Pernyataan serupa juga disampaikan Pengamat Intelijen dan Keamanan, Stanislaus Riyanta.
Menurutnya, Andika menjadi figur yang tepat dan pantas untuk menggantikan Hadi sebagai Panglima TNI.
Hal ini berdasarkan rekam jejak Andika sebagai prajurit TNI.
"Dengan rekam jejak yang sudah teruji hingga jabatan KSAD, pengalaman penugasan di dalam dan luar negeri, jaringan internasional yang kuat, dan aspek intelektual/pendidikan yang unggul, menjadi modal kuat bagi Jenderal Andika Perkasa," kata Stanislaus Riyanta saat dihubungi Tribunnews, Selasa (15/6/2021).
Selain itu, keunggulan lain yang dimiliki Andika menurut Stanislaus adalah, KSAD ini punya latar belakang kemampuan dan penugasan di bidang intelijen.
Dibanding tiga pilihan yang ada (KSAD, KSAL, dan KSAU), Stanislaus menilai Andika memiliki peluang cukup besar untuk dipilih Jokowi.
Meski begitu, Stanislaus enggan berspekulasi soal pilihan Presiden Jokowi terkait pengganti Hadi. Pasalnya, menurut Stanislaus, pilihan Jokowi sangat sulit ditebak. (Tribunnews.com)