Dua Awak KRI Nanggala 402 Menjadi Nama Gudang Senjata TNI AL di Batuporon, Madura

SURYA.co.id | SURABAYA - Dua awak KRI Nanggala yang gugur dalam bertugas Letkol Laut (E) (Anm) Fidhelis Whilly Harsono Putra dan pegawai negeri sipil (PNS) Suheri menjadi nama gedung dan tempat latihan di gudang senjata (Arsenal) TNI AL di Batuporon, Madura.

Peresmian kompleks test bench dengan nama “Whilly“ dan gedung torpedo dengan nama “Suheri“ ditandai dengan penandatanganan dua prasasti oleh Kepala Dinas Material Senjata dan Elektronika TNI Angkatan Laut (Kadissenlekal) Laksamana Pertama Endarto Pantja Irianto mewakili KSAL Laksamana Yudo Margono, Selasa (15/6/2021). Hari itu bertepatan dengan HUT Arsenal ke-43.

Laksamana Yudo Margono melalui Laksamana Pertama Endarto menyampaikan pesan kepada seluruh prajurit Arsenal untuk tetap semangat dan selalu meningkatkan profesionalisme.

“Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada keluarga almarhum Letkol Laut whilly dan PNS Suheri yang telah gugur sebagai pahlawan dalam mengabdikan diri pada negara,” kata Endarto.

Sementara itu Danny Fortune, istri mendiang Letkol Whilly menyampaikan terima kasih atas perhatian keluarga besar TNI AL kepada mendiang suaminya.

"Atas nama keluraga mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada Bapak Kasal beserta Ibu yang telah banyak membantu kami  dari awal sampai akhir mulai proses pencarian hingga hari ini yang selalu mensuport dan mendoakan keluarga kami. 

Kami merasa bangga menerima penghormatan ini. Semoga ketiga putra kami, bisa meneruskan perjuangan beliau,” katanya.

Demikian pula  disampaikan Ny Suheri, “ Kita sama-sama mengenang Bapak Suheri semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT dan merupakan suatu kebanggaan untuk peresmian gedung itu mengatasnamakan Bapak Suheri,” ujarnya.