Berita Surabaya

Antrean di Penyekatan di Suramadu Membludak di Akhir Pekan, Satgas Tambah Personel Dua Kali Lipat

Antrean warga yang akan melakukan tes rapid di pintu keluar Jembatan Suramadu membludak pada Sabtu (12/6/2021) pagi.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Febrianto Ramadani
Penyekatan pengendara di akses Jembatan Suramadu sisi Kota Surabaya. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Antrean warga yang akan melakukan tes rapid di pintu keluar Jembatan Suramadu membludak pada Sabtu (12/6/2021) pagi. Akibatnya, Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya menambah personel yang berjaga.

"Memang ada penumpukan tadi. Kami terus evaluasi," kata Wakil Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Irvan Widyanto.

Sebuah video yang memperlihatkan keramaian antrean di titik penyekatan itu viral di media sosial pada Sabtu pagi. Untuk mengurai keramaian, petugas pun ditambah hingga dua kali lipat.

"Kami menambah personel baik untuk satpol PP, Linmas, Dishub, TNI, Polri hingga tenaga kesehatan. Total, dari yang awalnya 200 menjadi 400-an personel," kata Irvan yang juga Kepala BPB Linmas Surabaya ini.

Kepala Dinkes Kota Surabaya, Febria Rachmanita pun telah melakukan evaluasi. Pihaknya tak memungkiri, mereka melintas Jembatan Suramadu saat tengah malam atau dini hari untuk menghindari petugas.

Menurutnya, para pengendara yang ingin masuk ke Surabaya mencoba untuk menghindari screening di Jembatan Suramadu. Mereka (pengendara) mau masuk ke Surabaya jam 1 pagi karena sepi nggak ada yang lewat.

"Sekarang mereka datang jam 1 pagi ke atas. Padahal kami (petugas) masih di situ. Sampai jam 3 pagi (tadi) masih ramai," ungkap dia.

Oleh sebab itu, Febria menegaskan, bahwa pola penyekatan yang dilakukan saat ini harus diubah. Ini untuk mengantisipasi lolosnya para pengendara yang akan masuk ke Surabaya.

Salah satu caranya adalah dengan memperbanyak jumlah petugas di lapangan saat tengah malam hingga dini hari.

"Taktiknya ini harus diubah. Jam 12 hingga 6 pagi harus lebih banyak petugas. Jam-jam itu sudah kami ketatkan," katanya.

Hingga saat ini, lebih dari 15.524 pengendara yang melintas di Jembatan Suramadu telah mengikuti tes rapid antigen. Dari jumlah ini, 316 orang positif Covid-19 berdasarkan hasil tes rapid antigen.

"Kemudian kami swab PCR yang positif ada 130 orang. Nah, 130 orang ini kita evakuasi ke Rumah Sakit Lapangan," kata Febria.

Pihaknya mengaku sudah menyerahkan data hasil penyekatan ini ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur. Data ini merupakan jumlah warga luar Surabaya yang positif berdasarkan swab PCR.

Melalui data itu, nantinya bakal menjadi rujukan bagi petugas untuk melakukan tracing.
"Data penyekatan sudah ke Dinkes provinsi. Nanti yang tracing dari provinsi dan daerah asalnya. Kecuali mereka ada keluarga di Surabaya, kami yang tracing," papar dia.

Tak hanya itu, Febria juga kembali mengingatkan masyarakat agar mewaspadai tingginya mobilitas saat perayaan Hari Raya Idul Adha. Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya memastikan akan terus memasifkan langkah 3T, yakni testing, tracing dan treatment.

Namun, Febria juga berharap kepada warga beserta pemerintah daerah di luar Surabaya supaya melakukan hal yang sama.

"Langkahnya di sini (Surabaya) dan di sana (luar daerah) protokol kesehatan harus ketat, 3T harus dimasifkan. Yang nomor satu masyarakat harus taat. Tidak bisa hanya di Surabaya yang melakukan, inikan mobilitas manusianya besar," tandasnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved