Travel
Wacana Pembangunan Jembatan Kaca di Kawasan Gunung Bromo, Begini Tanggapan TNBTS
Wacana tersebut akan diterapkan di dua daerah, yakni di wilayah Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Malang.
SURYA.CO.ID, MALANG - Pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR berencana akan membangun jembatan kaca di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Wacana tersebut akan diterapkan di dua daerah, yakni di wilayah Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Malang.
Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Balai Besar TNBTS, Novita Kusumawardhani mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan informasi terkait wacana pembangunan jembatan kaca tersebut pada awal tahun 2021.
Bahkan, telah ada survei dan pertemuan yang dilakukan Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga, Pemerintah Kabupaten Probolinggo dengan masyarakat suku Tengger.
Akan tetapi, dalam proses pembangunan yang dilakukan di kawasan TNBTS harus melalui sejumlah aturan berdasarkan regulasi yang ada.
Dikarenakan, TNBTS memiliki kawasan tujuh zonasi, yang terbagi ke dalam zona inti, zona rimba, zona pemanfaatan, zona tradisional, zona rehabilitasi, zona religi sejarah dan budaya, serta zona khusus.
"Pada prinsipnya secara zona nanti harus dilihat dulu cocok dan tidaknya. Karena hal tersebut membutuhkan sebuah kajian yang matang. Karena dalam melakukan pembangunan di TNBTS ada syarat dan ketentuan yang telah diatur oleh undang-undang," ucapnya dalam kegiatan sarasehan TNBTS pada Sabtu, (5/6/2021).
Berdasarkan informasi yang diterima TNBTS, wacana pembangunan kaca tersebut merupakan proyek masterpiece wisata yang beda dari lain.
Untuk di Kabupaten Probolinggo, rencananya jembatan kaca tersebut akan dibangun di daerah Cemoro Lawang, Ngadisari, Kecamatan Sukapura.
Lokasi tersebut dipilih, karena memiliki pemandangan yang cukup bagus.
Wisatawan bisa menikmati langsung pemandangan Gunung Bromo, Gunung Batok dan Gunung Semeru dari atas jurang.
Baca juga: Sopir Angkot dan Pedagang di Kota Batu akan Divaksin Covid-19
Baca juga: Update Virus Corona di Surabaya 7 Juni 2021 Terjadi Lonjakan Kasus & Penyekatan di Suramadu
Akan tetapi, lokasi yang dipilih itu sempat mendapatkan penolakan dari masyarakat adat sekitar. Karena berada di atas goa yang disucikan.
Hingga akhirnya, lokasinya dialihkan agar bisa diterima oleh masyarakat.
"Sebenarnya lokasinya ini berada di kawasan TNBTS. Memang ada pro kontra dalam wacana pembangunan ini. Kalau dilihat dari sisi positifnya, maka pengunjung tidak langsung berdekatan dengan kawasan TNBTS. Dan ini juga dilakukan untuk memecah kunjungan yang biasanya cukup ramai di Penanjakan. Jadi ada spot lain," ucapnya.
Novita menambahkan, Pemerintah Kabupaten Malang juga mengusulkan pembangunan jembatan kaca ini kepada Kementerian PUPR.