Ini Penjelasan Jubir KPK tentang Tidak Hadirnya Firli dalam Debat Terbuka 'Fili vs Giri'

KPK telah merespons surat tersebut bahwa Ketua KPK Firli Bahuri tidak bisa memenuhi undangan karena ingin mengakhiri polemik di ruang publik

Editor: Suyanto
tribunnews
Firli Bahuri, Ketua KPK 2019-2024 

SURYA.co.id I JAKARTA - Acara debat publik tentang Wawasan Kebangsaan antara Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK nonaktif Giri Suprapdiono dengan Ketua KPK Firli Bahuri sedianya digelar di pelataran KPK, Jumat (4/6/2021).

Namun Firli tidak muncul. Debat terbuka  akhirnya dilanjutkan tanpa kehadiran Firli, di ruang pers Gedung Merah Putih KPK.

Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri membenarkan lembaga antirasuah menerima undangan debat terbuka wawasan kebangsaan dari Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi pada 3 Juni 2021.

KPK, lanjut Ali, telah merespons surat tersebut bahwa Ketua KPK Firli Bahuri tidak bisa memenuhi undangan karena ingin mengakhiri polemik di ruang publik terkait dengan alih status pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Sesuai dengan undangan yang tercantum, debat publik dilaksanakan di pelataran gedung Merah Putih KPK yang merupakan area publik," terang Ali dalam keterangannya, Jumat (4/6/2021).

Atas dasar perbedaan pelaksanaan tempat debat terbuka itu, KPK menyayangkan tidak adanya informasi pemberitahuan terlebih dahulu.

"KPK menyayangkan acara debat tersebut yang kemudian dilakukan di ruang pers KPK tanpa pemberitahuan terlebih dahulu," kata Ali.

"Kami berharap dukungan publik untuk menciptakan situasi yang kondusif demi kelancaran tugas-tugas pemberantasan korupsi oleh KPK," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua KPK Firli Bahuri tidak memenuhi undangan debat terbuka yang membahas polemik tes wawasan kebangsaan yang digelar Jumat, siang.

Adapun debat terbuka itu dilakukan dengan Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK Giri Suprapdiono di ruang wartawan Gedung Merah Putih KPK.

Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana yang menjadi pembawa acara debat mengatakan, telah mengirim surat resmi ke KPK terkait undangan kepada Ketua KPK Firli Bahuri untuk bisa datang debat terbuka tersebut. “Namun, tampaknya belum terlihat sosok Pak Firli di ruangan ini," kata Kurnia dikutip dari Antara, Jumat.

Kurnia pun selanjutnya memulai acara dengan membahas masalah TWK dengan Giri. Giri diketahui merupakan salah satu dari 75 Pegawai KPK yang tidak memenuhi syarat dalam TWK tersebut.

"Jadi, mungkin kami bisa ngobrol-ngobrol dulu dengan peserta debat kali ini dan nanti teman-teman kalau Pak Firli berani untuk mendatangi ruangan ini untuk debat TWK maka acara ini akan dimoderatori oleh Mbak Najwa Shihab yang sudah berada di platform zoom," ujar Kurnia.

Dalam acara tersebut, Giri menilai bahwa TWK justru menyingkirkan pegawai-pegawai yang mempunyai kesungguhan dalam memberantas korupsi. "Yang kita saksikan dalam satu bulan ini ternyata polemik TWK ini justru menyingkirkan orang-orang yang memang mempunyai kesungguhan dalam memberantas korupsi," kata Giri.

Selain itu, Giri juga meminta kepada Presiden Joko Widodo bisa menyelamatkan nasib 75 Pegawai KPK tersebut. Acara itu pun berlangsung sekitar 40 menit, namun Firli juga tak kunjung hadir di ruang wartawan Gedung Merah Putih KPK.

Adapun, dalam tes ini 75 pegawai KPK dinyatakan tidak lolos, 51 di antaranya diberhentikan dan 24 pegawai akan dibina kembali.

Sejumlah nama yang dikenal bekerja baik di KPK dinyatakan tidak lolos TWK, misalnya Direktur Pembinaan Jaringan Antarkomisi KPK Sujanarko, Kepala Satuan Tugas Pembelajaran Internal KPK Hotman Tambunan dan Direktur Sosialisasi Dan Kampanye Antikorupsi KPK Giri Supradiono. Penyidik Senior Novel Baswedan dan Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo Harahap juga dinyatakan tidak lolos tes tersebut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Firli Bahuri Tak Hadiri Debat Terbuka soal Polemik TWK, Ini Penjelasan KPK"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved