Video Viral

Reaksi Risma soal Video Viral Bupati Alor Amon Djobo Ancam Lempar Kursi ke Staf Kemensos

Reaksi Tri Rismaharini (Risma) setelah tahu video viral berisi Bupati Alor Amon Djobo mengancam akan melempar kursi dan mengusir staf Kemensos.

Editor: Iksan Fauzi
Kolase Kompas TV
Tanggapan Mensos Tri Rismaharini soal video viral Bupati Alor Amon Djobo mengancam akan melempar kursi ke staf Kemensos gara-gara pembagian bantuan. 

SURYA.co.id | BANDUNG - Berikut tanggapan Menteri Sosial Tri Rismaharini setelah mengetahui video viral berisi Bupati Alor Nusa Tenggara Timur (NTT) Amon Djobo mengncam akan melempar kursi dan mengusir staf Kementerian Sosial (Kemensos) terkait salah paham pengiriman bantuan.

Video ancaman Amon Djobo itu berdurasi 3 menit 9 detik. Dia mengucapkan ancaman akan melempar kursi ke staf Kemensos yang duduk di hadapannya.

Amon marah setelah mengetahui bantuan dari Kemensos yang menyalurkan DPRD Alor, bukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Alor.

Namun, setelah video viral itu, mantan Wali Kota Surabaya, Risma pun memberi tanggapan berisi penjelasan jenis bantuan yang dimaksudkan oleh Amon Djobo.

Menurut Risma, bantuan yang diberikan kepada masyarakat Alor pada awal April 2021 tersebut merupakan bantuan korban bencana banjir bandang dan siklon tropis Seroja di NTT. 

Bukan bantuan dari Program Keluarga Harapan (PKH) seperti yang dimaksudkan oleh Bupati Alor Amon Djobo

"Ta jelaskan ya, jadi sebetulnya itu bantuan bukan PKH, tapi bantuan untuk bencana," kata Risma saat ditemui di Gedung Indonesia Menggugat, Jalan Viaduct, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/6/2021).

Alasan Risma tak memberikan kepada Pemkab Alor

Mengapa Risma menyerahkan bantuan tersebut kepada Ketua DPRD, bukan kepada Pemkab Alor? 

Risma beralasan, pada saat mengirimkan bantuan, tidak bisa menghubungi pihak Pemkab Alor. Dia pun merasa putus asa.

Padahal, bantuan itu harus segera diberikan kepada masyarakat yang menerimanya. 

"Saya mengirim barang saat itu dari Jakarta jauh, kita kepengin cepat, jadi kita kirim dari Surabaya, karena kalau dari Surabaya angkutan itu gratis.

Tapi kita tidak bisa masuk ke pulau itu (Alor). Saya hubungi bagaimana kondisi di sana, karena hampir seluruh NTT kena, saya hubungi kepala dinas, staf saya, enggak ada yang bisa karena memang saat itu jaringan terputus," kata Risma.

Selain jaringan terputus, menurut Risma, kendaraan pengangkut bantuan untuk bencana di NTT juga terhambat di pelabuhan karena kondisi cuaca yang buruk.

Halaman
1234
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved