Berita Tuban

Sosok Tri Budoyo, Penambal Ban Online di Tuban: Rela Tempuh Balasan Kilometer demi Tolong Sesama

Belakangan viral di media sosial penambal ban secara online di Kabupaten Tuban. Sosoknya terungkap, ia adalah Tri Budoyo.

Penulis: M. Sudarsono | Editor: Parmin
surya.co.id/m sudarsono
Tri Budoyo penambal ban online 24 jam yang wilayah kerjanya di Tuban dan sekitarnya. 

SURYA.co.id | TUBAN - Belakangan viral di media sosial penambal ban secara online di Kabupaten Tuban.

Dengan menggunakan sepeda motor yang bagian belakang memuat kompresor, serta perlengkapan tambal ban, ia mendatangi lokasi pengendara yang mengalami ban bocor.

Sosoknya terungkap, ia adalah Tri Budoyo (49), warga gang Dondong, Kelurahan Gendongombo, Kecamatan Semanding.

Ia mengatakan, usaha tambal ban online 24 jam dimulai sejak 9 Juni 2020.

Sebelumnya ia merupakan abang becak yang memiki keahlian nambal ban.

Namun, suami dari Mintati (46) itu tahu jika pengendara yang mengalami ban bocor kerap kesal saat lokasinya jauh dari keramaian, atau jauh dari lokasi tambal ban.

Atas dasar itulah, idenya membuat tambal ban online diwujudkan.

Masyarakat tinggal menghubungi nomor telepon atau Whatsapp 085655941348, sebagaimana yang diposting di akun Facebook miliknya Tri Handoyo.

Setelah menerima pesan, ia akan mendatangi lokasi pengendara khususnya di wilayah Tuban.

"Saya kasihan, pernah mengalami ban bocor,  jadi tahu rasanya. Cukup menghubungi ke nomor yang tertera, selalu aktif 24 jam," ujarnya kepada Surya, Selasa (1/6/2021).

Ia menjelaskan pengalamannya hampir setahun menjalani pekerjaan tersebut.

Suka duka dirasakan selama menjual jasa tambal ban online.

Baginya ada kepuasan tersendiri bisa menolong orang, meski itu dilakukan saat malam dengan harus menempuh jarak yang jauh.

Namun, kadang jarak yang jauh disertai hujan juga diakuinya bisa menjadi kendala.
Meski begitu, ia harus tetap berangkat karena memahami kondisi orang yang butuh pertolongan.

"Kadang sudah malam hujan pula, ban saya juga pernah bocor saat perjalanan. Saya kasih penjelasan ke orangnya. Paling jauh di Desa Kesamben, Kecamatan Plumpang, jarak dengan rumah 18 KM," ungkapnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved