Biodata Marsekal TNI Fadjar Prasetyo yang Disebut Mumpuni Jadi Panglima TNI, Karier Moncer di TNI AU

Marsekal TNI Fadjar Prasetyo disebut mumpuni jadi Panglima TNI. Kariernya di TNI AU cukup moncer. Berikut profil dan biodatanya

istimewa/Tribun Timur
Marsekal TNI Fadjar Prasetyo yang Disebut Mumpuni Jadi Panglima TNI 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah

SURYA.co.id - Simak profil dan biodata Marsekal TNI Fadjar Prasetyo yang disebut mumpuni jadi Panglima TNI.

Sosok Marsekal TNI Fadjar Prasetyo saat ini dikenal sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Udara ( KASAU).

Kariernya cukup moncer di TNI AU.

Melansir dari Antara, Marsekal Fadjar Prasetyo sebelum menjadi KASAU mengemban tugas sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan II (Pangkogabwilhan II).

Fadjar merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1988.

Marsekal TNI Fadjar Prasetyo saat mengunjungi Jenderal Andika Perkasa di Mabes AD. Profil, biodata, dan rekam jejaknya ada di artikel ini
Marsekal TNI Fadjar Prasetyo saat mengunjungi Jenderal Andika Perkasa di Mabes AD. Profil, biodata, dan rekam jejaknya ada di artikel ini (Youtube TNI AD)

Baca juga: Biodata Effendi Simbolon Anggota DPR yang Sebut Jenderal Andika Perkasa Calon Terkuat Panglima TNI

Baca juga: Biodata Laksamana Yudo Margono yang Berpeluang Jadi Panglima TNI, 3 Kali Jabat Komandan Kapal Perang

Pria kelahiran Jakarta, 9 April 1966, itu mulai meniti karier militernya sebagai sebagai penerbang A-4 Skyhawk di Skuadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin pada tahun 1990 hingga 1995.

Sejak 1995, dia ditugaskan menjadi perwira penerbang di Skuadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma. Dia menerbangkan pesawat Fokker F-28 dan Boeing B-707.

Selanjutnya, menjadi Komandan Skuadron Udara 17 dan menerbangkan Boeing 737-200. Fadjar pun sempat menjadi Atase Pertahanan.

Fadjar juga pernah menjabat sebagai Direktur Pendidikdan dan Latihan (Dirdiklat) Komando Pendidikan dan Latihan Angkatan Udara.

Pada tahun 2016 hingga 2018, Fadjar diberikan amanah untuk menjabat sebagai Danlanud Halim Perdanakusuma ke-39.

Kariernya pun makin moncer, Fadjar menduduki posisi penting, seperti Panglima Komando Operasi TNI AU (Pangkoopsau) I pada tahun 2018-2019.

Saat itu, Fadjar dinilai sukses melaksanakan berbagai tugas operasi, seperti operasi Lintas Rajawali, Tangkal Rajawali, Kawal Rajawali, Sayap Rajawali, Lintas Udhaya, serta latihan Jalak Sakti.

Dalam operasi tersebut, Fadjar juga berhasil mencatatkan prestasi yang baik karena dalam pelaksanaan operasinya berlangsung aman dan lancar dengan predikat zero accident.

Selain itu, Fadjar juga berhasil membawa Koopsau I membantu pemerintah dalam berbagai bidang sosial dan kemanusiaan.

Misalnya, Operasi TMC, menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera dan Kalimantan, penanggulangan bencana gempa bumi di Palu, serta evakuasi korban unjuk rasa di Wamena.

Selain itu, Fadjar Prasetyo juga ikut menyukseskan program Pembinaan Potensi Dirgantara atau Binpotdirga.

Kala itu, dia mengadakan program karya bakti, baik dalam bentuk bedah rumah, renovasi tempat ibadah, operasi mata katarak, maupun pengobatan gratis lainnya.

Dalam program itu, dia juga memberikan paket sembako kepada sejumlah masyarakat yang membutuhkan.

Sebelum ditunjuk menjadi KASAU, Fadjar menduduki jabatan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) II, sebuah organisasi TNI yang baru diresmikan oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto pada tahun 2019.

Berikut riwayat Jabatannya :

- Pa Pnb Skadud 11 Lanud Hasanuddin
- Kasubsilat Silat Disops Skadud 17 Lanud Halim P
- Instruktur Pnb Skadik 101 Lanud Adi
- Wadanyon III Resimen Chandradimuka Akmil
- Danskadud 17 Lanud Halim P
- Kasubdis SAR/VAL Dislambangjaau
- Atase Udara di Malaysia
- Dan Wing 1 Lanud Halim Perdanakusuma (2013)
- Paban VI/Binprof Sopsau
- Dirdiklat Kodiklatau
- Danlanud Halim Perdananakusuma[1][2][3] (2016—2018)
- Pangkoopsau II (2018)
- Pangkoopsau I (2018—2019)
- Pangkogabwilhan II (2019—2020)
- Kasau (2020—)

Disebut mumpuni jadi Panglima TNI

Marsekal TNI Fadjar Prasetyo merupakan satu dari 3 perwira tinggi TNI yang disebut mumpuni untuk menjabat Panglima TNI.

Hal ini diungkapkan anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon.

Effendi mengatakan, semua pimpinan matra TNI, baik Angkatan Laut dan Angkatan Udara juga berpeluang menjadi Panglima TNI yang baru.

“Saya kira suksesi panglima TNI yang akan berakhir memang 3 kepala staf (matra TNI) semua memiliki peluang,” ujar Effendi kepada KompasTV, Jumat (28/5/2021).

Seperti dilansir dari Kompas TV dalam artikel 'Anggota Komisi I DPR Minta Percepat Pergantian Panglima TNI, Dukung KSAD Andika Perkasa'

Effendi menyebut, ketiga pimpinan matra TNI memiliki kemampuan mumpuni untuk menjadi Panglima TNI yang baru.

“Kalau dilihat dari sisi kemampuan, mereka semua saya kira kemampuannya berada di atas rata-rata,” kata Effendi.

Effendi mengakui, Jenderal Andika Perkasa, yang telah menjabat selama dua tahun lebih, punya peluang terbesar.

“Apakah Jenderal Andika Perkasa lebih berpeluang, saya kira iya,” ucapnya.

Meski begitu, keputusan soal pemilihan Panglima TNI baru ini tetap berada di tangan Presiden Jokowi.

“Tetapi, berpulang lagi kepada Presiden untuk melihat apakah saat ini dan saat yang akan datang dibutuhkan figur kepemimpinan Jenderal Andika untuk memimpin TNI yang terdiri dari 3 matra,” beber Effendi.

“Faktor-faktor Ini sangat berpengaruh pada keputusan politik dari Presiden Jokowi,” imbuhnya.

Bagaimanapun, Effendi tetap menyebut, Andika Perkasa layak menjadi Panglima TNI.

“Kalau dari sisi persyaratan, kepatutan dan seluruh persyaratan lainnya dari sosok Jenderal Andika sudah sangat mumpuni,” ujarnya.

Politikus PDIP itu juga mendorong pergantian Panglima TNI lebih cepat berjalan pada tahun ini.

“Lebih cepat, lebih baik agar bisa terjadi restart atau bangkitnya kembali sistem pertahanan negara yang menjadi komponen utama adalah TNI.

Menurutnya, TNI perlu melakukan banyak pembenahan agar menguatkan pertahanan negara.

“Banyak sekali yang harus dibenahi. Dan ini harus sinergi dengan Kementerian Pertahanan, jangan jalan sendiri-sendiri,” ungkapnya.

Sosok Panglima TNI yang baru ini, kata Effendi, perlu memunculkan sinergi antara ketiga matra TNI dengan Kementerian Pertahanan serta Menteri Pertahanan.

“Kalau Jenderal Andika Perkasa diberi kesempatan menjadi Panglima TNI saat ini, maka akan ada waktu. Kurang lebih ada 2 tahun melakukan pembenahan yang total,” pungkasnya.

Sebelumnya, Marsekal Hadi Tjahjanto resmi dilantik menjadi Panglima TNI pada 8 Desember 2017.

Diperkirakan, Marsekal Hadi akan pensiun pada akhir tahun ini. 

Ikuti Berita Seputar Panglima TNI

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved