Berita Surabaya
Arist Merdeka Sirait Laporkan Kekerasan Seksual Pemilik Sekolah di Kota Batu ke Polda Jatim
3 anak didampingi Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak (PA), Arist Merdeka Sirait melaporkan pemilik sekolah berinisial JE karena diduga melakukan tind
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Adrianus Adhi
Penulis Samsul Arifin, Editor Adrianus Adhi
SURYA.co.id, Surabaya - 3 anak didampingi Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak (PA), Arist Merdeka Sirait melaporkan pemilik sekolah berinisial JE karena diduga melakukan tindakan pidana kejahatan seksual.
Sekolah yang berada di Kota Batu Malang ini, yang mulanya menjadi percontohan justru menjadi malapetaka bagi para korban. Disebutkan oleh Arist korban mencapai 25 orang lebih.
"Jadi hari ini cukup menyedihkan bagi Komnas PA, krn ada lembaga/intsitusi pendidikan yg dikagumi, khususnya mayarakat Batu dan Jatim.
Di sana tersimpan kasus-kasus kejahatan seksual yang dilakukan berulang-ulang kepada puluhan anak-anak.
Dan sampai anak itu lulus dari sekolah masih mengalami kejahatan itu," kata Arist di Mapolda Jatim, Sabtu, (29/5/2021).
Menurut Arist apa yang terjadi dalam kasus ini merupakan kejahatan luar biasa. Karena tak hanya sekali dia kali dilakukan. Selain kejahatan seksual, terlapor juga melakukan kekerasan fisik dan verbal.
Dengan berkedok memberikan pendidikan secara gratis. Mereka dibina sesuai dengan passion mereka. Ada yang menjadi Enterpreneur dan lainnya. Namun, dibalik itu semua, mereka mengalami kekerasan seksual.
Selain, dilakukan di sekolah tersebut, kekerasan itu juga dilakukan saat di luar negeri.
"Mereka dibungkus untuk sekolah tapi ternyata mereka dipekerjakan melebihi jam kerja dan menghasilkan uang yang banyak tapi mereka tidak dapat imbalan yang layak," lanjut Arist.
Masih kata Arist, dari data yang terkonfirmasi Komnas PA ada tiga kejahatan yang dilakukan. Kejahatan seksual berulang-ulang, eksploitasi ekonomi memanfaatkan anak untuk dipekerjakan, terjadi kekerasan fisik yang dilakukan pengelola sekolah tersebut.
"Yang terkonfirmasi di KPAI ada 25. Tiga diantaranya hadir (membuat laporan, red)," sambungnya.
Kini pihaknya tengah melakukan investigasi dengan tim yang menyebar di beberapa daerah seperti Poso, Palu, Blitar dan sebagainya.
Ikuti Berita Surabaya Terkini Selengkapnya