Niat Puasa Syawal Tulisan Arab dan Terjemahan, Berikut Pahala Bagi yang Mengerjakan

Berikut bacaan niat puasa syawal Arab dan terjemahan serta pahala atau keutamaan puasa syawal dalam Islam.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID
Niat Puasa Syawal 

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah

SURYA.CO.ID - Berikut bacaan niat puasa syawal arab dan terjemahan, berikut keutamaan Puasa Syawal dalam Islam.

Sebagai informasi Puasa Syawal adalah Puasa Sunnah 6 hari sebagaimana tuntunan Nabi Muhammad SAW.

Puasa Sunnah Syawal dikerjakan setelah hari raya Idul Fitri, yaitu 2 Syawal.

Pahala Puasa Syawal adalah serupa dengan puasa satu tahun penuh, sehingga banyak umat Muslim yang tidak mau ketinggalan mengerjakannya.

Baca juga: Apakah Puasa Syawal Harus Dilaksanakan Berurutan? Berikut Penjelasan Ulama

Baca juga: Niat Puasa Syawal 6 Hari, Sekaligus Bayar Utang Puasa Ramadan

Bacaan niat puasa syawal
Bacaan niat puasa syawal (SURYA.CO.ID)

Seperti puasa sunnah pada umumnya, boleh membaca niat puasa syawal sebelum fajar atau malam hari sebelum puasa.

Boleh juga membaca niat puasa syawal pada pagi atau siang hari dengan syarat.

Syarat utamanya adalah tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Di antaranya makan, minum, bersetubuh atau berhubungan suami istri, atau muntah dengan sengaja, merokok, haid/nifas, memasukkan benda ke dalam tubuh secara sengaja, mengeluarkan air mani secara sengaja dan murtad atau keluar dari Islam, merokok.

Hukum membaca puasa sunnah di pagi atau siang hari didasarkan pada hadist nabi:

“Dari Aisyah, ummul mukminin RA, ia bercerita, ‘Suatu hari Nabi Muhammad SAW menemuiku. Ia berkata, ‘Apakah kamu memiliki sesuatu (yang dapat kumakan)?’ Kami jawab, ‘Tidak.’ ‘Kalau begitu aku puasa saja,’ kata Nabi. Tetapi pada hari lain, Rasul pernah menemui kami. Kami katakan kepadanya, ‘Ya rasul, kami memiliki hais, makanan terbuat dari kurma dan tepung, yang dihadiahkan oleh orang.’ ‘Perlihatkan kepadaku meski aku sejak pagi berpuasa,’ kata Nabi. Ia lalu memakannya,’” (HR Muslim).

Dijelaskan dalam hadist, awalnya Nabi Muhammad SAW tidak berniat puasa, namun karena dihadapkan pada kondisi keterbatasan, maka Nabi Muhammad memilih berpuasa.

Kecuali, jika puasa syawal digabung dengan Puasa Ramadan, maka bacaan niatnya harus dibaca sebelum waktu fajar.

Niat puasa syawal 6 hari

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved