Markas-markas KKB Papua Berhasil Dikuasai Satgas Nemangkawi, Operasi Berlanjut ke 4 Wilayah ini
TNI-Polri yang tergabung Satgas Nemangkawi telah berhasil menguasai markas-markas KKB Papua. Misi selanjutnya adalah wilayah ini
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - TNI-Polri yang tergabung Satgas Nemangkawi telah berhasil menguasai markas-markas KKB Papua.
Aparat kini tengah fokus menyisir empat wilayah yang rawan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Wilayah tersebut adalah Mimika, Intan Jaya, Nduga dan Ilaga.
Hal ini diungkapkan oleh Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Pol Iqbal Alqudusy.
Menurut Iqbal, sebagian daerah yang telah dikuasai aparat antara lain di Kabupaten Puncak, Papua.
Baca juga: Upadate Pergerakan KKB Papua Lekagak Telenggen Berusaha Kabur dari Ilaga, Terdesak Satgas Nemangkawi
Baca juga: Kapal Perang TNI AL Angkut Pasukan Setan ke Daerah Rawan KKB Papua, ini Kehebatan KRI Banjarmasin
Camp itu kini dijaga aparat gabungan TNI-Polri.
"Satgas Ops Nemangkawi juga melakukan penguasaan camp-camp milik kelompok-kelompok tersebut berikut menjaga kondusifitas keamanan di wilayah tersebut.
TNI-Polri sudah menguasai wilayah Puncak," kata Iqbal kepada wartawan, Rabu (26/5/2021).
Seperti dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Satgas Nemangkawi Sebut TNI-Polri Telah Kuasai Camp yang Sebelumnya Dikuasai KKB Papua'
Ia menyampaikan pihaknya juga masih tengah fokus untuk menyisir kelompok-kelompok teroris KKB Papua.
Pencarian juga akan difokuskan di wilayah zona Mini.
"Saat ini fokus pada penyisiran Kelompok Kriminal Teroris Bersenjata pada daerah-daerah yang kami namakan Zona Mini (Mimika, Intan Jaya, Nduga dan Ilaga).
Kami memberikan bantuan sosial di beberapa titik di Zona Mini dan tak lupa kami berikan Trauma Healing Bagi Masyarakat terutama anak anak pasca Kontak tembak," kata dia.
Sebelumnya, setidaknya ada 9 kelompok teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang masih menjadi target operasi. Total, anggotanya diperkirakan mencapai 150 orang.
"Saya menyampaikan kelompok mereka itu ada 7-9 kelompok. Namun yang kami petakan teridentifikasi kurang lebih 150 orang," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes pol Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (20/5/2021).
Ia menyampaikan kelompok teroris KKB itu tak terpusat di suatu titik persembunyian. Lokasi persembunyian KKB Papua tersebut tersebar di sejumlah daerah di Papua.
"Mereka dibagi 7 sampai 9 kelompok yang terpencar di berbagai daerah.
Dipetakan oleh aparat keamanan baik TNI maupun Polri bahwa mereka sudah dapat diidentifikasi kelompok-kelompoknya. Termasuk pimpinan-pimpinannya," jelasnya.
Selain itu, Ahmad menyampaikan pihaknya juga telah memetakan kekuatan persenjataan di setiap masing-masing kelompok tersebut.
Namun, dia tak menampik memiliki sejumlah kendala.
Di antaranya, aparat TNI-Polri terhalang dengan Medan lokasi persembunyian pelaku yang berada di pegunungan hingga hutan.
Kelompok ini bersembunyi di medan yang luas untuk dapat menyembunyikan jejaknya.
"Tantangan dan kendala adalah medan daripada lokasi mereka bersembunyi adalah medan yang luas. Termasuk hutan yang lebat dan berbukit-bukit.
ini merupakan tantangan bagi aparat TNI-Polri. Tapi posisi dari mereka TNI-Polri sudah bisa mulai memetakan dan terus melakukan pengejaran kelompok kriminal bersenjata tersebut," katanya.
KKB Papua Lekagak Telenggen Berusaha Kabur dari Ilaga
Pergerakan KKB Papua Lekagak Telenggen saat ini diprediksi sedang berusaha kabur dari Distrik Ilaga.
Lekagak Telenggen dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinannya disebut sudah terdesak oleh Satgas Nemangkawi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri baru-baru ini.
Irjen Mathius D Fakhiri menyebut Lekagak Telenggen Cs saat ini tengah berupaya keluar dari wilayah Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.
"Ada dugaan karena terdesak, KKB berupaya keluar dari daerah itu," kata Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri, seperti dilansir dari Antara, Senin (24/5/2021).
Fakhiri menyebut mereka bisa ke mana saja.
Namun, yang terdekat dan relatif mudah dijangkau adalah ke Kuyawage atau Balingga, Kabupaten Lanny Jaya.
Opsi lainnya adalah ke Kabupaten Puncak Jaya yang jaraknya lebih dekat.
KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen merupakan "tamu" di Ilaga karena tuan rumah di sana adalah Militer Murib.
Sedangkan di Kabupaten lannya Jaya dikuasai kelompok Puron Wenda.
Fakhiri menyebut, kelompok Lekagak kecil kemungkinan menuju Intan Jaya karena aparat keamanan sudah berjaga di sana.
Ia juga berpesan agar para personel di lapangan terus waspada.
"KKB Bisa ke mana saja mengingat mereka lebih memahami kondisi alam sehingga aparat keamanan harus siaga dan waspada," ucapnya.
Penyebab Utama Teroris KKB Papua Sulit Diburu
Sementara itu, terungkap penyebab utama teroris KKB Papua sulit diburu oleh aparat TNI-Polri.
Penyebabnya yakni KKB Papua menguasai kondisi medan dan geografis di Papua, serta adanya simpatisan yang membantu mereka.
Meski demikian, Satgas Nemangkawi berjanji tak akan mundur untuk memburu Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Hal ini diungkapkan oleh Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi Kombes Polisi M. Iqbal Alqudusy.
Menurut Iqbal, pergerakan KKB Papua saat ini tengah mundur ke wilayah Lany Jaya.
"Saat ini mereka termonitor IT sudah kabur dan mundur sampai ke daerah Kuyawage wilayah Lany Jaya, dan pasukan TNI-Polri berhasil menguasai wilayah Puncak Papua," kata Iqbal Alqudusy, Minggu (23/5/2021).
Seperti dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Sulitnya Medan Geografis Tak Surutkan Satgas Nemangkawi Buru Kelompok Teroris di Papua'
Iqbal tidak menampik jika di lapangan KKB Papua lebih menguasai medan, karena kelompok ini lebih mengenal kondisi geografis Papua.
"Ini adalah daerah tempat mainnya mereka sejak kecil.
Medan dan kondisi geografisnya luar biasa. Soal penguasaan medan, mereka (KKB) lebih menguasai daripada kami,” kata Iqbal.
Selain kondisi geografis, faktor lainnya karena masih ada oknum oknum masyarakat yang diduga memberikan informasi dan perlindungan kepada KKB Papua.
KKB Papua selalu menjadikan masyarakat sebagai tameng hidup.
Hal ini menurut Kombes Iqbal, membuat pihaknya kesulitan dalam melakukan penindakan, karena tidak menginginkan adanya jatuh korban dari masyarakat.
Simpatisan KKB Papua dari masyarakat juga menjadi faktor lainnya, hingga KKB Papua dengan mudah melakukan penyerangan terhadap pasukan TNI-Polri saat dilakukan pengejaran.
Simpatisan ini berada di tengah-tengah masyarakat, dan selalu memberikan informasi kepada KKB Papua.
Meski demikian, kata Kombes Iqbal, saat ini pihaknya tengah melakukan pemisahaan antara masyarakat dan simpatisan KKB Papua.
"IT dan Peralatan kita cukup canggih untuk mengetahui dan memisahkan KKB atau masyarakat, ini yang kita lakukan sekarang," tutur Kombes Iqbal.
Meski dengan kondisi geografis dan medan yang sulit, namun kendala yang dihadapi itu tidak menyurutkan Satgas Nemangkawi dalam upaya penegakan hukum secara tegas dan terukur terhadap KKB Papua.
Ikuti berita tentang KKB Papua di Surya.co.id.