Hari Ini Puasa Ayyamul Bidh Hari Pertama di Bulan Syawal 1442 H, Boleh Baca Niat Pagi atau Siang

Hari ini Selasa (25/5/2021) bertepatan dengan 13 Syawal 1442 H atau Puasa Ayyamul Bidh hari pertama di Bulan Syawal. Boleh baca niat siang hari.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
Instagram Alraziqbook
Ilustrasi Puasa Ayyamul Bidh 

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi

SURYA.CO.ID - Hari ini, Selasa (25/5/2021) bertepatan dengan tanggal 13 Syawal 1442 Hijriyah atau hari pertama Puasa Ayyamul Bidh di bulan Syawal.

Puasa Ayyamul Bidh adalah Puasa Sunnah tiga hari 13, 14, 15 setiap bulan penanggalan Hijriyah.

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Syawal:

Selasa, 25 Mei 2021/13 Syawal 1442 H : Puasa Ayyamul Bidh hari ke-1

Rabu, 26 Mei 2021/14 Syawal 1442 H: Puasa Ayyamul Bidh hari ke-2

Kamis, 27 Mei 2021/15 Syawal 1442 H: Puasa Ayyamul Bidh hari ke-3

Melaksanakan Puasa Ayyamul Bidh di bulan syawal memiliki banyak keutamaan.

Selain keutamaan Puasa Sunnah Ayyamul Bidh itu sendiri, umat Islam yang mengamalkannya secara otomatis juga mendapatkan keutamaan Puasa Syawal.

Baca juga: Hukum Menggabungkan Puasa Syawal dan Puasa Qadha di Hari Ayyamul Bidh

"Nabi Muhammad SAW bersabda "Barangsiapa berpuasa penuh di Bulan Ramadhan lalu menyambungnya dengan (puasa) enam (6) hari di bulan Syawal, maka Pahalanya seperti berpuasa selama satu tahun" (HR. Muslim).

Namun sebelum melaksanakan puasa sunnah, pastikan tidak memiliki utang puasa Ramadan. Karena jika memiliki utang puasa, maka harus mengganti utang puasa terlebih dahulu dengan membaca niat Puasa Qadha.

Baca juga: Puasa Syawal atau Puasa Qadha Dulu? Berikut Hukumnya Jika Digabung

Boleh baca niat puasa siang hari

Sebagaimana puasa sunnah lainnya, membaca niat Puasa Syawal dan Puasa Ayyamul Bidh boleh dilaksanakan pada pagi atau siang hari, apabila lupa membacanya pada malam sebelumnya.

Hukum membaca puasa sunnah di pagi atau siang hari didasarkan pada hadist nabi:

“Dari Aisyah, ummul mukminin RA, ia bercerita, ‘Suatu hari Nabi Muhammad SAW menemuiku. Ia berkata, ‘Apakah kamu memiliki sesuatu (yang dapat kumakan)?’ Kami jawab, ‘Tidak.’ ‘Kalau begitu aku puasa saja,’ kata Nabi. Tetapi pada hari lain, Rasul pernah menemui kami. Kami katakan kepadanya, ‘Ya rasul, kami memiliki hais, makanan terbuat dari kurma dan tepung, yang dihadiahkan oleh orang.’ ‘Perlihatkan kepadaku meski aku sejak pagi berpuasa,’ kata Nabi. Ia lalu memakannya,’” (HR Muslim).

Dijelaskan dalam hadist, awalnya Nabi Muhammad SAW tidak berniat puasa, namun karena dihadapkan pada kondisi keterbatasan, maka Nabi Muhammad memilih berpuasa.

Halaman
123
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved