Berita Surabaya
Pembelajaran Tatap Muka di Surabaya Siap Dimulai Usai Lebaran, Asal Tak Ada Lonjakan Kasus Covid-19
Pemkot Surabaya bersiap melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Paling cepat, PTM bisa dilaksanakan usai lebaran.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersiap melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Paling cepat, PTM bisa dilaksanakan usai lebaran.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Supomo memastikan sejumlah persiapan PTM dimatangkan. Termasuk, simulasi PTM yang berlangsung hampir di semua SD/SMP di Surabaya.
"Pembelajaran tatap muka Insya Allah dilakukan setelah lebaran. Semua persiapan dimatangkan," kata Supomo di Surabaya, Selasa (11/5/2021).
Dari para guru misalnya, Hampir seluruh guru telah mengikuti vaksinasi. Baik untuk sekolah swasta maupun yang Negeri.
Pun demikian juga dengan fasilitas sekolah. Semua sekolah telah memiliki sarana prasarana yang menunjang protokol kesehatan. Misalnya tempat cuci tangan maupun pengecekan suhu.
"Vaksinasi kepada tenaga pendidik sudah dikerjakan. Persiapan protokol kesehatan sudah disiapkan," kata pria yang akrab disapa Pomo ini.
Sekalipun, ada sarana fasilitas yang akan diperbaiki. "Kalau mungkin ada yang tidak berfungsi, tinggal di-update. Sebab, lama tidak didatangi siswa, sehingga akan dilihat masih berfungsi atau tidak," katanya.
Tiap sekolah juga menyiapkan satgas. Satgas tersebut yang akan memastikan protokol kesehatan berjalan.
Juga, melaporkan setiap temuan di masing-masing sekolah. "Satgas sekolah melapor secara berkala. Kalau ada temuan, segera dilakukan tindakan," katanya.
Pun demikian dengan siswa. Permohonan izin dari orang tua siswa juga terus berjalan. Sekali pun belum mayoritas wali murid yang mengizinkan sang anak mengikuti PTM.
"Sudah 30 persen wali murid yang mengizinkan. Ini sudah melebihi target kami, sebab, kami menargetkan hanya 25 persen siswa yang akan mengikuti PTM di awal pembelajaran nanti," katanya.
Pomo tak memungkiri, orang tua masih was-was. Mereka belum sepenuhnya memperbolehkan sang anak karena kondisi penularan Covid-19 yang belum menentu.
"Masing-masing wali murid masih wait and see. Mereka berhati hati-hati untuk memberikan izin (anaknya) untuk berangkat sekolah," katanya.
Pihaknya berharap masyarakat tetap bisa menjaga protokol kesehatan. Ini sekaligus akan menekan angka penularan Covid-19.
Bukan tidak mungkin, rencana PTM di Surabaya bisa dibatalkan apabila angka Covid-19 kembali meningkat. Sekalipun, sejumlah rencana telah dilakukan.
"Seperti perencanaan Desember lalu. Desember mau buka (PTM), kemudian muncul peningkatan orang yang terpapar sehingga PTM pun batal," katanya.
Momen libur panjang selalu berdampak pada kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia. Mengingat adanya potensi pergerakan masyarakat.
Sehingga, pihaknya berharap masyarakat dapat mematuhi protokol kesehatan. Sekaligus, mengikuti himbauan pemerintah selama libur lebaran.
"Semoga liburan ini tidak ada lonjakan. Sehingga, PTM bisa dilakukan sesuai rencana," katanya.
Usai Disidang di Pengadilan Tipikor Surabaya, Sahat Tua Simanjuntak Lontarkan Candaan di Luar Dugaan |
![]() |
---|
Finalis Miss Universe Indonesia Jatim 2023 Dibekali Materi Womenpreneurship |
![]() |
---|
DPRD Jatim Belum Dapat Informasi Resmi dari Kemendagri Soal Akhir Jabatan Khofifah-Emil |
![]() |
---|
Jelang Libur Panjang Akhir Pekan, KAI Daop 8 Surabaya Siapkan 46 Kereta Api Jarak Jauh |
![]() |
---|
Singa Seruni Lahirkan Dua Bayi, Koleksi Satwa Kebun Binatang Surabaya Bertambah |
![]() |
---|