Mudik 2021
Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Sepi di Hari Pertama Larangan Mudik 2021
Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya terpantau sepi pada hari pertama pemberlakuan larangan mudik 2021, Kamis (6/5/2021).
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Parmin
SURYA.co.id | SURABAYA - Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya terpantau sepi pada hari pertama pemberlakuan larangan mudik 2021, Kamis (6/5/2021).
Pantauan TribunJatim.com (grup surya.co.id) di Terminal Gapura Surya Nusantara, suasana tampak kondusif dan cenderung sepi.
Belasan petugas gabungan dari instansi Syahbandar Pelabuhan Tanjung Perak, kepolisian, dan anggota Pramuka terlihat bersiaga di Posko Terpadu Terminal Gapura Surya Nusantara.
Pada bagian depan pintu masuk ruang tunggu terminal. Layanan protokol kesehatan (prokes) screening kesehatan antisipasi Covid-19; G-Nose tetap dibuka.
Meski tidak tampak satu orang pun calon penumpang yang datang untuk menggunakan layanan prokes tersebut. Para petugas tetap bersiaga.
Kapala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Nanang Efendi mengatakan layanan pelabuhan untuk perjalanan laut masih tetap dibuka seperti sediakala.
Namun, hanya diperuntukkan kepada calon penumpang dengan tujuan perjalanan kategori khusus.
Seperti Aparatur Sipil Negera (ASN), lalu anggota Polri atau TNI, yang sedang menjalankan instruksi kedinasan, yang dibuktikan keabsahannya dengan seberkas surat.
"Ada juga masyarakat dengan tujuan mungkin ada keluarga meninggal, atau sakit, itu tetap diperbolehkan," katanya , Kamis (6/5/2021).
Tidak semua kegiatan perjalanan kapal di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, dihentikan.
Khusus kapal pengangkut logistik masih tetap diperbolehkan beroperasi sesuai jadwal.
Hari ini, ungkap Nanang, terdapat lima kapal yang dijadwalkan berangkat menuju pelabuhan di Banjarmasin.
Hampir semuanya merupakan pengangkut logistik, diantaranya KM Niki Sae berisi 19 truk muatan logistik, KM Niki Nila Utama berisi 24 truk, dan Pelni Leuser.
"Sama sekali tidak mengangkut penumpang," tuturnya.
Nanang mengatakan beberapa hari sebelum larangan perjalanan mudik mulai diberlakukan 12 hari, mulai tanggal 6-17 Mei 2021 mendatang terdapat mobilitas penumpang pengguna kapal laut.
Sejak tanggal 8 April 2021 hingga 5 Mei 2021 kemarin, tercatat ada 10.500 orang penumpang yang tiba ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Jumlah tersebut hanya 12 persen dari keseluruhan kapasitas maksimal kapal yang ditumpangi.
Sedangkan untuk mobilitas keberangkatan penumpang dari Pelabuhan Tanjung Perak, tercatat 3.800 orang penumpang.
Menurut Nanang, para penumpang memanfaatkan momen sebelum larangan tersebut diberlakukan.
Dan hal itu sejatinya telah diprediksi oleh pihaknya sebagai salah satu bentuk antisipasi mobilitas penumpang pengguna moda transportasi kapal laut.
Terdapat tiga fase perjalanan moda transportasi kapal laut. Di antaranya, Fase ke-1, mulai 22 April 2021 - 5 Mei 2021, merupakan fase pengetatan persyaratan perjalanan.
Fase ke-2, mulai 6-17 Mei 2021, merupakan fase peniadaan mudik. Fase ke-3, mulai tanggal 18-29 Mei 2021, merupakan fase pengetatan perjalanan pascalebaran idulfitri.
"Memang tetap menenuhi persyaratan, dengan rapid test antigen berlaku 1x24 jam, atau G-Nose yang dilakukan pada saat sebelum mau berangkat," jelasnya.
Hingga hari Kamis (6/5/2021) kedatangan kapal bermuatan penumpang masih terjadi. Sekitar pukul 14.05 WIB, terpantau belasan orang penumpang tiba terminal kedatangan.
Satu per satu dari mereka harus melewati mekanisme pemeriksaan prokes, dan berkas keabsahan status kesehatan oleh petugas secara ketat.
Nanang membenarkan adanya kedatangan penumpang tersebut.
Namun ia tidak merinci kapal jenis apa yang mengangkut, dan dari mana asal daerah keberangkatan para penumpang tersebut.
Hanya saja ia memastikan bahwa para penumpang tersebut berangkat sejak Rabu (5/5/2021), sehari sebelum larangan mudik diberlakukan.
"Ini mereka yang berangkat tanggal 5 Mei kemarin, tadi pagi sudah ada. Ini yang berangkat dari sini 5 kapal," ungkapnya.
Para penumpang kapal laut yang baru tiba dalam rentang waktu 12 hari saat larangan mudik berlaku akan dilakukan pemeriksaan kondisi kesehatan mulai dari suhu tubuh.
Termasuk dilakukan pengecekan kelengkapan prokes yang digunakan.
Tak terkecuali, surat bukti keabsahan status kesehatan bebas Covid-19.
"Jadi di sini sudah ada dari Kantor Kesehatan Pelabuhan yang bersiaga di situ.
Kalau ada penumpang yang turun, suhu tubuh terpantau, dan dokumen perjalanan juga dilakukan pengecekan," pungkasnya.