Ramadan 2021
Cara Dapat Malam Lailatul Qadar di Bulan Ramadan dan Ciri-cirinya Menurut Hadits
Cara dapat malam lailatul qadar sudah diajarkan para ulama, selain itu terdapat ciri-ciri malam lailatul qadar menurut hadist.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Cara dapat malam lailatul qadar diajarkan para ulama, yaitu dengan meniru Rasulullah Muhammad SAW.
Selain itu terdapat ciri-ciri malam lailatul qadar yang dijelaskan dalam hadist.
Malam lailatul qadar disebut dalam Alquran sebagai malam yang lebih baik dari pada seribu bulan.
Malam dimana umat muslim mendapatkan ampunan atas dosa-dosa yang pernah diperbuat.
Diketahui umat muslim kini memasuki hari ke-19 Ramadan 2021.
Baca juga: Tata Cara Sholat Tahajud, Amalan untuk Mendapatkan Malam Lailatul Qadar
Menurut pendapat sejumlah ulama, malam lailatul qadar jatuh di waktu terakhir bulan Ramadan. Sehingga di waktu tersebut banyak umat Muslim meningkatkan amal ibadah.
Lantas bagaimana sebenarnya cara mendapat malam lailatul qadar seperti yang dianjarkan Rasulullah? Berikut penjelasan Quraish Shihab.
Baca juga: Jadwal Imsakiyah Surabaya Sabtu 1 Mei 2021 dan Waktu Terbaik Sholat Tahajud
Baca juga: Waktu Terbaik Sholat Dhuha 2 Rakaat, Berikut Tata Cara dan Keutamaannya
Penjelasan Quraish Shihab
Quraish Shihab menjelaskan tentang pesan Rasulullah tentang datangnya bulan Ramadan.
"Ada satu riwayat yang disembahkan kepada rasulullah SAW, bahwa beliau berkhotbah menjelang kehadiran bulan Ramadhan.
Beliau bersabda, akan segera datang kepada kalian, bulan Ramadhan," kata Quraish Shihab, dikutip program ceramah Mutiara Hati di kanal YouTube Surya Citra Televisi (SCTV).
Dijelaskan Rasulullah menyebut kebaikan-kebaikan yang menyertai Bulan Ramadan.
"Di sana ada malam yang lebih baik dari seribu bulan, ada empat hal yang menjadikan Allah ridho kepadamu, dan jangan sampai kalian tidak meraihnya," ungkapnya.
Adapun dua di antara empat hal yang menjadikan Allah ridho itu, adalah memperbanyak syahadat untuk memperbaharui iman, serta beristigfar.
Sementara dua yang lainnya adalah jangan sampai tidak meraih surga dan terhindar dari neraka-Nya.
Pesan Rasul
Quraish Shihab kemudian menceritakan Rasulullah memiliki pesan untuk umatnya dalam menghadapi Lailatul Qadar.
"Berpagi-pagi, saya ingin menggarisbawahi pesan rasul bahwa di bulan ramadhan ini ada malam yang lebih mulia dari seribu bulan," ceramah Quraish Shihab.
Ia pun menjelaskan bahwa rasul menganjurkan untuk tidak menunggu waktu tertentu untuk meraih Lailatul Qadar.
Persiapan menyambut malam lailatul qadar yang baik adalah dimulai sejak awal Ramadan.
"Jangan bersiap untuk menghadapi Lailatul Qadar itu nanti pada malam 17 atau 27.
Tidak. Sejak sekarang kita mempersiapkan diri menyambutnya.
Karena malam itu tidak akan hadir kepada kita kecuali kalau yakin bahwa persiapan kita telah cukup," terang Quraish Shihab.
"Siapkanlah dari sekarang. Siapkan jiwa, siapkan aneka kegiatan, siapkan upaya-upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Dengan membaca ayat-ayat Al Quran, dengan bersedekah, dengan memberi muka kepada orang lain, dan lain-lain aneka kebajikan itu," tutur Quraish Shihab.
Ciri-ciri malam Lailatul Qadar
Melansir BanjarmasinPost.co.id dengan judul "CARA Meraih Malam Lailatul Qadar Menurut Quraish Shihab, Tak Perlu Tunggu Malam 17 atau 2"
Seperti diketahui, tak ada yang mengetahui kapan tiba malam lailatul qadar saat Ramadhan.
Itu adalah rahasia Allah SWT.
Namun, beberapa dalil mengungkapkan tanda-tanda tiba malam tersebut.
Salah satunya tertuang dalam riwayat Imam Muslim yang berbunyi sebagai berikut.
"Malam itu adalah malam yang cerah, yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru." (HR. Imam Muslim, 762).
Sementara itu, Ibnu Abbas meriwayatkan mengenai tanda-tanda lainnya terkait datangnya Lailatul Qadar.
Dari Ibnu Abbas radliyallahu’anhu, Rasulullah SAW bersabda:
"Lailatul Qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah.
Keesokan hari malam Lailatul Qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan." (HR. Muslim).
Simak tulisan lain tentang malam lailatul qadar dan Ramadan 2021
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/menjelang-puasa-ramadan-2018_20180508_222950.jpg)