Ramadan 2021

Kapan Malam Lailatul Qadar? Ini Waktu Prediksi Ulama dan Amalan yang Dianjurkan

Kapan malam lailatul qadar? Berikut waktu prediksi ulama serta amalan yang dianjurkan.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID
Ilustrasi - malam lailatul qadar 

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah

SURYA.CO.ID - Kapan malam lailatul qadar? Simak berikut pendapat ulama tentang waktu malam lailatul qadar di Bulan Ramadan.

Selain itu terdapat amalan-amalan yang dianjurkan untuk mendapatkan keutamaan lailatul qadar.

Diketahui hari ini, Kamis (29/4/2021) Ramadan 2021 sudah memasuki hari ke-17 Ramadan 1442 H.

Baca juga: Lirik dan Arti Ya Tarim Ciptaan Habib Hasan Bin Jafar Assegaf yang Viral di TikTok

Baca juga: Bolehkah Sholat Dhuha Berjamaah? Simak Penjelasan Ulama Lengkap Tata Caranya

Baca juga: Jadwal Imsakiyah Surabaya Kamis 29 April 2021 dan Tata Cara Sholat Tahajud

Sebagai informasi pengertian lailatul qadar secara bahasa adalah malam ketetapan.

Malam lailatul qadar disebut di dalam Al Qur'an sebagai malam yang lebih baik daripada seribu bulan.

Sementara malam lailatul qadar itu hanya ada di bulan Ramadan saja.

"Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar." [Surat Al Qadr ayat 97].

Keistimewaan lailatul qadar lainnya dijelaskan dalam hadist nabi.

Hadis Abu Hurairah, dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang lailatul qadar:

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

"Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari no. 1901)

Sehingga tidak heran jika umat muslim berlomba-lomba memperbanyak amalan ibadah di Bulan Ramadan, salah satu tujuannya adalah untuk mendapatkan kemuliaan malam lailatul qadar dan ampunan atas segala dosa di masa lalu.

Lalu kapan sebenarnya malam lailatul qadar itu?

Ustadz Abdul Somad menjelaskan, menurut pandangan ulama, malam lailatul qadar ada pada akhir bulan Ramadan.

"Menurut pandangan ulama, carilah, berusahalah untuk merebutnya di malam-malam terakhir Ramadhan," jelas UAS dalam ceramahnya yang diunggah di YouTube.

Ada berbagai pendapat ulama yang memprediksi malam Lailatul Qadar. Ada yang berpendapat jatuh pada malam ke-27 Ramadhan dan 29 Ramadhan. Ada juga yang menyebut malam ke-17 Ramadhan dan malam ke-3 Ramadhan.

Ustadz Abdul Somad mengaku tidak menolak seluruh pendapat tersebut, namun umat Muslim sebaiknya tidak hanya bertumpu pada satu malam saja.

Sehingga amalan baik harus terus dilakukan, selama Bulan Ramadan.

Lantas siapa orang yang mendapatkan malam lailatul qadar?

"Allah tidak beritahu siapa yang dapat lailatul qadar, supaya hati senantiasa rindu selalu beristighfar karena merasa belum mendapat ampunan," jelas Ustadz Abdul Somad.

Ciri orang yang mendapatkan Lailatul Qadar

Disampaikan Ustadz Abdul Somad dalam cuplikan video tanya jawab yang diunggah di kanal Youtube Mutiara Islam (21/6/2018).

Adapun ciri-ciri atau tanda orang yang mendapatkan malam tersebut menurut penjelasan Ustad Somad pada menit ke 1 lebih 20 detik dalam cuplikan video itu, yakni terjadi perubahan dari orang tersebut.

Perubahan yang dimaksud, kata Ustad Somad, bukanlah perubahan fisik. Melainkan perubahan perilaku.

"Seperti apa orang yang mendapatkannya? Ada perubahan. Bukan setelah dapat lailatul qadar jadi tukang ngomong, 'Alhamdulillah kemarin saya dapat lalilatul qadar. Begitu saya turun mau ambil wudhu saya lihat semua pohon-pohon bambu rebah, tumbang," ujar Ustad Abdul Somad.

"Bukan pada bentuk fisiknya, tapi ada perubahan," tegas UAS.

Kemudian UAS memberikan contoh perubahan yang dimaksud dari orang yang mendapatkan malam lailatul qadar.

Dicontohkan seperti seorang wanita sebelumnya tidak memakai jilbab.

Tapi setelah wanita tersebut melakukan iktikaf ia tidak pernah lagi melepaskan jilbab dari kepalanya.

Atau seorang bapak yang dulunya memiliki sifat yang sangat pelit.

Namun setelah mendapatkan malam lailatul qadar, ia selalu menyumbangkan sedekahnya setiap lewat di kotak amal.

Lebih lanjut lagi, UAS kemudian memberitahukan amalan yang dikerjakan pada malam lailatul qadar.

UAS mengatakan malam lailatul qadar diisi dengan qiyam.

Yaitu dengan mengerjakan shalat sunah seperti Sholat Tahajud, membaca al-quran, mendengarkan tausiah, dzikir dan bermuhasabah atau merenung dan memikirkan kesalahan yang telah diperbuat.

UAS kemudian menambahkan agar tetap menjaga air wudhunya jangan sampai putus pada saat melewati malam lailatul qadar.

Jika air wudhu terputus atau batal, kata UAS, maka segera berwudhu kembali.

Ikuti berita seputar malam lailatul qadar lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved